Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Musik merupakan salah satu bagian penting dalam sebuah film. Baik itu lagu maupun musik latar, keduanya membangun suasana atau mood dalam film. Dari adegan sedih menjadi ceria, dari suasana tenang menjadi adegan mencekam. Semuanya itu bisa terbangun lewat musik.
Pentingnya unsur ini membuat Enest Prakasa tidak main-main dalam memilih musisi yang akan diajak bekerja sama untuk mengisi lagu atau musik dalam filmnya. Setelah The Overtunes, Jaz, hingga lsyana Sarasvati, kini Ernest menggaet Fiersa Besari untuk mengisi soundtrack IMPERFECT: Karier, Cinta & Timbangan melalui sebuah lagu berjudul "Pelukku untuk Pelikmu" dan Audrey Tapiheru dengan lagunya berjudul "Cermin Hati". Tidak hanya itu, Reza Rahadian yang memerankan Dika dalam film ini turut menyumbangkan suaranya lewat lagu "Sempurna/Tak Sempurna."
Ernest Prakasa, Sutradara dan Penulis Naskah mengatakan, Saya pecinta karya-karya Fiersa Besari. Keistimewaannya terletak pada lirik-liriknya yang lugas, namun puitis. Sementara untuk Audrey, ia merupakan salah satu vokalis perempuan terbaik Indonesia.
"Kemampuannya dalam menyampaikan nyawa sebuah lagu sangatlah mengagumkan. Saya yakin, keterlibatan mereka dalam mengisi soundtrack film ini akan memberi warna tersendiri," ujar Ernest dalam konferensi pers di Hong Kong Cafe Jl. Sunda No.5, Menteng Jakarta. Selasa (29/10)
Fiersa Besari, Penyanyi dan Pencipta Lagu menuturkan, Bagi saya, Ernest Prakasa bukanlah sutradara yang bisa dianggap remeh. Film-filmnya mampu membekas di hati saya. Lucu, tapi juga ada momen nyess-nya. Makanya sewaktu dihubungi untuk mengisi soundtrack, kaget sekaligus senang. Apalagi, saya juga diberi kesempatan bekerja sama dengan Ifa yang waktu itu baru mendapat penghargaan atas karyanya di Keluarga Cemara.
Terbiasa dengan lirik-lirik puitis, Fiersa mengira bahwa lagu yang dibuatnya akan menghiasi adegan-adegan sendu, galau, dan sedih. "Tenyata, saya "ditugaskan" membuat lagu yang memberi semangat kepada orang-orang yang mendengarnya. Ini benar-benar tantangan bagi saya. Lagu saya bercerita dari sudut pandang pasangan si karakter protagonis yang berusaha selalu mendukung dan melÃhat apa adanya.
"Seru" adalah kata yang dipakai Fiersa saat menggambarkan bagaimana lagu "Pelukku untuk Pelikmu" ini tercipta. "Dua kali saya mengirimkan nada dan lirik kepada Ernest dan Meira. Meski tidak dungkapkan secara langsung, tapi saya merasa kalau mereka masih kurang sreg. Kebetulan, saat itu saya baru pindah rumah, jadi tidak bisa fokus membuat lagu karena ramai orang-orang yang membantu pindahan. Saat saya mengatakan hal ini kepada istri, istri saya juga ikut-ikutan kesal, sehingga kami pun Jadi bertengkar. Tapi, karena bertengkar gara-gara hal sepele ini, saya Jadi melihat dari sudut pandang istri saya dan akhirnya berhasil menciptakan lagu yang disukai Ernest dan Meira."
Audrey Tapiheru pun juga senang bisa terlibat dalam film ini, setelah sebelumnya mengisi soundtrack Cek Toko Sebelah bersama Gamaliel dan Cantika dengan menyumbangkan lagu berjudul "Berlari Tanpa Kaki". Kini, Ia menantang dirinya sendiri menyanyikan lagu balada secara solo yang berjudul "Cermin Hati" untuk mengisi soundtrack IMPERFECT: Karier, Cinta & Timbangan.
Selain itu, kata Audrey, Aku senang sekali bisa kerja dengan Kak Ernest untuk kedua kalinya dan yang pertama kali dengan Kak Ifa karena sangat terbuka dan penuh ide-ide. Yang pasti, aku tidak merasa di bawah tekanan. Pengerjaannya memakan waktu dua hari. Lagu pertama ditolak karena kurang lirih. Untunglah, lagu kedua diterima.
Inspirasi pun digali Audrey dari draft akhir naskah yang dikirimkan dan ia baca sampai habis. Dari situ, muncullah lagu "Cermin Hati" yang mengisahkan seorang perempuan yang sadar bahwa kesempurnaan bukanlah segalanya. "Inspirasinya dari naskahnya. Lagu ini mengisahkan seorang perempuan yang berada di titik saat dia tidak mengenali dirinya lagi. Tidak apa-apa untuk tidak sempurna. Dengan ketidaksempurnaan pun, kita tetap bisa bahagia."
Tidak hanya Fiersa dan Audrey, Ernest pun mempercayakan aransemen musik film ini kepada Ifa Fachir, yang sukses mengadu-aduk perasaan penonton lewat Keluarga Cemara, dan Dimas Wibisana. Sentuhan seperti apakah yang dihadirkan Ifa dan Dimas kali ini? "Film ini diberikan sentuhan musik yang mengambil referensi dari "feel good movies dengan genre serupa (komedi romantis). Rasa yang ingin disampaikan secara garis besar adalah "feel good', "hangat dan "percaya diri", tentunya dengan sentuhan "lucu, tapi romantis dan menyenangkan". Untuk membuat scoring dan lagu-lagu dalam film ini, saya terinspirasi dari cerita dalam IMPERFECT: Karier, Cinta & Timbangan serta merupakan hasil kolaborasi dan diskusi antara saya, Dimas, Ernest, dan Meira. Dari sutradara dan penulis sudah ada gambaran referensi, dilanjutkan dengan saran referensi lanjutan dan akhirnya diterapkan dalam komposisi scorlng-nya," pungkas Ifa. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar