Satu - Satunya Tampil Beda, Koran Politik Paling Berani Mengkritik Terpanas dan Perang Terhadap Koruptor, Narkoba, Teroris Musuh Rakyat ~~~~~>>>>> Kami Menerima Artikel, Opini, Berita Kegiatan, Iklan Pariwara dapat mengirimkannya melalui email dutanusantaramerdeka@yahoo.co.id

Gibran Diminta Mundur: Tuntutan Purnawirawan TNI yang Bikin Politik Nasional Memanas


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Isu politik nasional tengah memanas menyusul tuntutan resmi dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang meminta Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk mundur dari jabatannya. Pernyataan sikap ini disampaikan melalui dokumen berisi delapan poin tuntutan yang ditujukan langsung kepada Presiden RI, Prabowo Subianto.

Tuntutan ini bukan datang dari sembarang tokoh. Di antara para penandatangan dokumen tersebut terdapat nama-nama besar seperti Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto, Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto, dan Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan. Mereka adalah sosok-sosok berpengaruh yang pernah memegang kendali strategis di tubuh TNI.

Menanggapi tuntutan ini, Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, Wiranto, menggelar konferensi pers pada Kamis (24/4/2025) di Istana Kepresidenan Jakarta.

Dalam keterangannya, Wiranto menyampaikan bahwa Presiden Prabowo memahami dan menghormati aspirasi yang disampaikan para purnawirawan tersebut. “Presiden memang menghormati dan memahami pikiran-pikiran itu, karena beliau dan para purnawirawan satu almamater, satu perjuangan, satu pengabdian. Mereka sama-sama mengusung nilai sapta marga dan semangat kejuangan TNI,” ujarnya.

Namun, menurut Wiranto, Prabowo menyampaikan pesan penting: masyarakat tidak perlu terlibat dalam polemik ini. Presiden menginginkan situasi tetap kondusif dan tidak terganggu oleh dinamika internal antara purnawirawan dan pemerintahan.

“Beliau berpesan agar masyarakat tidak ikut menyikapi pro dan kontra, karena hanya akan menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu,” imbuh Wiranto.

Apa Isi Tuntutan Forum Purnawirawan TNI?

Dari delapan poin yang diajukan Forum Purnawirawan TNI, salah satu poin yang paling mencuri perhatian publik adalah permintaan agar Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mundur dari jabatannya. Mereka menilai terdapat ketidakpantasan dalam proses politik yang melibatkan Gibran, terutama menyangkut aspek etika dan moral kenegaraan.

Tuntutan ini memicu beragam reaksi di masyarakat. Sebagian menilai bahwa sikap purnawirawan adalah bentuk kritis terhadap demokrasi, sementara sebagian lainnya menganggap bahwa desakan tersebut terlalu politis dan bisa memicu instabilitas politik.

Menanggapi hal itu, Wiranto menyatakan bahwa dalam sistem demokrasi, perbedaan pendapat merupakan hal wajar. Namun, ia mengingatkan bahwa proses demokrasi juga harus menghormati konstitusi dan mekanisme hukum yang berlaku.

"Presiden tidak menginginkan negara ini gaduh hanya karena perbedaan pandangan. Semua disalurkan lewat jalur konstitusional,” kata Wiranto tegas.

Menurutnya, kehadiran purnawirawan dalam kehidupan publik harus tetap menjadi penyeimbang yang konstruktif, bukan pemicu instabilitas.

Hingga berita ini diturunkan, Wapres Gibran Rakabuming Raka belum memberikan pernyataan resmi menanggapi tuntutan yang diarahkan kepadanya. Namun, sumber di lingkungan Istana menyebutkan bahwa Gibran tetap fokus menjalankan tugas-tugas kenegaraan dan program pemerintahan sesuai arahan Presiden.

Beberapa kalangan menyebut bahwa desakan tersebut tidak memiliki kekuatan hukum formal, dan lebih merupakan ekspresi politik moral. Namun demikian, isu ini tetap menjadi perhatian luas di ruang publik dan media sosial.

Jalan Tengah: Dialog Nasional atau Konsolidasi Internal?

Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Dr. Indra Purnama, menilai bahwa langkah Forum Purnawirawan TNI menunjukkan keresahan moral tertentu, namun tidak serta-merta bisa menjadi dasar pemberhentian Wapres. “Solusi terbaik mungkin berupa dialog nasional atau konsolidasi internal di tubuh elite TNI dan pemerintah,” katanya.

Ia menyarankan agar Presiden dan jajaran pemerintahan tetap membuka ruang komunikasi yang aktif dan transparan dengan kelompok purnawirawan demi menjaga stabilitas negara.

Situasi ini menempatkan pemerintah dalam dilema klasik: antara mengakomodasi suara kritis dari kelompok berpengaruh, atau menjaga ketenangan dan keberlanjutan pemerintahan. Presiden Prabowo tampak memilih pendekatan moderat dengan menghormati aspirasi tetapi mengimbau publik tidak terpecah.

Satu hal yang jelas, dinamika ini menunjukkan pentingnya membangun ruang dialog terbuka dan menjaga keseimbangan antara kebebasan berpendapat dan stabilitas nasional di era demokrasi yang semakin terbuka.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Glodon AEC Connect Day 2025 Hadirkan Solusi BIM Inovatif dan Kompetisi Terakurat Tahun Ini


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Dalam rangka memperingati 10 tahun perjalanan Glodon Indonesia dalam mendukung transformasi digital industri konstruksi di Tanah Air menggelar ajang spektakuler Glodon AEC Connect Day 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, pada Jumat (9/4/2025). Acara ini menjadi momentum penting yang mempertemukan ratusan profesional di bidang arsitektur, teknik, dan konstruksi (AEC) dalam satu forum kolaboratif bertema “A Decade Stronger.”

Inovasi BIM 5D untuk Masa Depan Industri Konstruksi

Selama satu dekade terakhir, Glodon Indonesia telah berkomitmen menghadirkan solusi digital seperti Cubicost, MagiCAD, GSite, Cad Reader, dan Planform yang membantu pelaku industri AEC melakukan digitalisasi proyek secara lebih presisi dan efisien. Dalam acara ini, para peserta mendapat pembaruan teknologi terbaru dari jajaran produk tersebut serta pengetahuan langsung dari para praktisi yang mengimplementasikan BIM di lapangan.

“Glodon AEC Connect Day bukan hanya perayaan 10 tahun, tapi juga refleksi dan proyeksi masa depan konstruksi digital di Indonesia,” ujar Keiko Fajria, Marketing Communication Executive dalam keterangan tertulis, Jum'at (25/04/2025).

Ajang Bertemunya Para Pemimpin Industri

Acara ini dihadiri lebih dari 300 peserta offline dan 200 peserta online, mencakup jajaran BUMN Karya seperti PT PP, WIKA, Hutama Karya, Adhi Karya, hingga swasta besar seperti Ciputra Development, Pakuwon Group, dan Sinarmas Land. Tak hanya itu, juga hadir perwakilan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang memberikan keynote speech seputar arah digitalisasi konstruksi nasional.

Glodon 5D BIM Competition 2025: Bukti Implementasi Nyata

Salah satu highlight acara adalah pengumuman pemenang Glodon 5D BIM Competition 2025, kompetisi nasional yang menantang perusahaan untuk menunjukkan keahlian dalam menerapkan BIM dalam proses tender dan pelaksanaan proyek nyata. Dua kategori utama yakni Mastering Profit in Construction Phase dan Quantity Takeoff Precision menjadi tolak ukur evaluasi efisiensi biaya dan akurasi perhitungan volume proyek.

Beberapa pemenang terpilih antara lain: PT Hutama Karya, WIKA Gedung, KSO Adhi-WG, PT Bumi Karsa, Ciputra Development dan PT SASMITO. Setiap finalis berkesempatan membagikan studi kasus penggunaan Cubicost di lapangan secara langsung di panggung utama.

Transformasi Digital Konstruksi Bukan Sekadar Wacana

Glodon menekankan bahwa keberlanjutan industri konstruksi Indonesia akan sangat dipengaruhi oleh seberapa cepat adopsi teknologi seperti BIM dilakukan oleh para pelaku industri. Oleh karena itu, melalui acara AEC Connect Day ini, Glodon turut memberikan solusi nyata melalui sesi product showcase, case sharing, serta forum diskusi terbuka antar peserta.

Komitmen Masa Depan: AEC Go Digital 2025

Glodon siap memperluas penetrasi pasar di sektor konstruksi nasional dengan terus mengembangkan teknologi yang adaptif, presisi, dan berbasis data. “Kami percaya Indonesia memiliki potensi menjadi pemimpin digital di kawasan. Glodon siap mendampingi setiap transformasi digital proyek, dari hulu hingga hilir,” ucapnya.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Putusan Sengketa Tanah RSPON Ditunda 4 Kali, Ahli Waris Desak PN Jakarta Timur Segera Bertindak


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Sidang pembacaan putusan sengketa tanah di lokasi pengembangan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono kembali mengalami penundaan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Perkara nomor 731/Pdt.G/2023/PN JKT.TIM ini telah ditunda sebanyak empat kali, menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran dari pihak ahli waris.

Empat Kali Ditunda, Ada Apa dengan PN Jakarta Timur?

Penundaan pertama dilakukan pada 4 Maret 2025, dengan alasan Majelis Hakim masih bermusyawarah. Hal yang sama juga terjadi pada 18 Maret 2025. Penundaan ketiga jatuh pada 15 April 2025 akibat pergantian hakim anggota yang penetapannya belum ditandatangani Ketua PN Jakarta Timur. Terakhir, pada 22 April 2025, putusan kembali urung dibacakan karena sistem Ecourt mengalami pemeliharaan dan tidak memungkinkan untuk mengunggah dokumen.

Sidang selanjutnya dijadwalkan pada 29 April 2025. Penundaan berulang ini menimbulkan keresahan di kalangan pihak yang bersengketa, khususnya keluarga ahli waris.

Bayu Juliandri: Keadilan Harus Ditegakkan Tanpa Intervensi

Bayu Juliandri, anak dari ahli waris Syatiri Nasri, menyatakan kekecewaannya atas penundaan yang berulang kali terjadi. “Kami sudah empat kali bersabar. Putusan ini penting bagi kepastian hukum. Kami hanya ingin keadilan ditegakkan,” ujar Bayu.

Meski semua penundaan ditayangkan melalui Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP), Bayu menilai jumlah penundaan yang terjadi cukup mencurigakan. Ia berharap tidak ada intervensi dari pihak luar yang mempengaruhi putusan Majelis Hakim.

Ahli Waris Optimis, Bukti Kepemilikan Tanah Diakui Resmi

Menurut Bayu, semua dokumen kepemilikan tanah sudah diserahkan secara lengkap ke Majelis Hakim. Tanah sengketa seluas 3.686 meter persegi tercatat atas nama almarhum Mutjitaba Bin Mahadi melalui letter C 615 dan C 472, yang telah dikonfirmasi oleh Kelurahan Cawang pada sidang 15 Oktober 2024.

Kuasa hukum ahli waris, Insan Hadiansyah, SH menegaskan bahwa Majelis Hakim sangat objektif dalam proses pemeriksaan. “Kami optimis akan menang. Fakta persidangan sudah membuktikan posisi hukum klien kami sangat kuat,” urai Insan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (24/04/2025)..

Tergugat Tak Bisa Tunjukkan Bukti Letter C 1580

Pihak tergugat I, Nurjaya, mengklaim bahwa tanah tersebut adalah milik Amsar Bin Tego berdasarkan Letter C 1580. Namun, dalam sidang, klaim tersebut tidak bisa dibuktikan dengan dokumen valid. Sementara itu, Syatiri Nasri tercatat sebagai pembayar pajak aktif atas tanah yang disengketakan, dengan NOP 31.72.020.007.011-0014.0.

Harapan untuk PN Jakarta Timur: Netral, Adil, dan Transparan

Ahli waris berharap sidang putusan pada 29 April 2025 tidak kembali ditunda dan hasilnya sesuai dengan fakta hukum yang telah terungkap. “Kami percaya hukum masih bisa ditegakkan di negara ini, terlebih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo,” tegas Bayu.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Humas MA: 5 Hal Penting yang Harus Kamu Ketahui tentang Smart Majelis


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Mahkamah Agung menargetkan implementasi Smart Majelis untuk pengadilan tingkat pertama dan tingkat banding paling lambat pada akhir 2025,. Dengan pelaksanaan pilot project pada beberapa pengadilan yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal masing-masing lingkungan peradilan.

Setelah peristiwa penangkapan beberapa oknum hakim oleh Kejaksaan Agung, Mahkamah Agung Republik Indonesia semakin berupaya memperkuat komitmen dalam menjaga profesionalitas dan integritas. 

Setelah melakukan perombakan besar-besaran melalui promosi mutasi hakim-hakim di kota-kota besar, kini Mahkamah Agung menggencarkan pemanfaatan aplikasi Smart Majelis di seluruh pengadilan di Indonesia.

Aplikasi ini sudah ada sejak 2024, namun pemanfaatannya baru sebatas di Mahkamah Agung. Kini, aplikasi tersebut akan diaplikasikan di seluruh pengadilan yang ada di Indonesia.

Sebenarnya, apa itu Aplikasi Smart Majelis, tujuannya, dan bagaimana cara mengaplikasikannya? Kepala Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung Dr. H. Sobandi, S.H., M.H., dalam sebuah kesempatan menjelaskan secara detail aplikasi Smart Majelis kepada penulis. 

1. Inovasi dalam menentukan majelis hakim

Aplikasi Smart Majelis merupakan aplikasi teknologi robotika berbasis kecerdasan buatan yang digunakan untuk memilih majelis hakim secara otomatis berdasarkan kualifikasi, kompetensi, serta beban kerja hakim. Inisiatif ini hadir sebagai solusi terhadap tantangan dalam sistem konvensional yang selama ini dinilai rentan terhadap intervensi subjektif, kurangnya transparansi, serta ketimpangan distribusi perkara.

2. Aplikasi sudah berjalan di Mahkamah Agung

Sobandi menjelaskan, Smart Majelis telah diterapkan di lingkungan Mahkamah Agung untuk menangani perkara kasasi dan peninjauan kembali. Sebagai langkah pengembangan lebih lanjut, Mahkamah Agung tengah melakukan asesmen terhadap pimpinan pengadilan di seluruh lingkungan peradilan di bawahnya. Asesmen ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kesiapan masing-masing pengadilan guna mendukung implementasi aplikasi ini secara nasional.

3. Penentuan Majelis tidak bisa diintervensi 

Secara teknis, perkara yang telah mendapatkan nomor registrasi akan dikirimkan ke sistem Smart Majelis, yang selanjutnya memberikan rekomendasi susunan Majelis Hakim kepada Ketua Mahkamah Agung atau ketua pengadilan yang bersangkutan. Sistem ini bersifat otomatis dan tidak dapat diintervensi secara manual, kecuali dalam keadaan tertentu seperti sakit atau cuti. Setiap perubahan harus disertai dengan alasan tertulis yang terekam dalam sistem.

4. Aplikasi hasil karya putra putri terbaik Mahkamah Agung

Pengembangan aplikasi ini dilakukan secara swakelola oleh putra putri terbaik Mahkamah Agung dan empat lingkungan peradilan di seluruh Indonesia. Putra putri terbaik tersebut, tergabung dalam tim pengembang yang berada di bawah koordinasi Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung.

5. Seluruh pengadilan diharapkan sudah aktif menggunakan aplikasi Smart Majelis pada akhir 2025

Mahkamah Agung menargetkan implementasi Smart Majelis untuk pengadilan tingkat pertama dan tingkat banding paling lambat pada akhir 2025, dengan pelaksanaan pilot project pada beberapa pengadilan yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal masing-masing lingkungan peradilan.

Dengan adanya Smart Majelis, Kepala Biro Hukum dan Humas menyampaikan, Mahkamah Agung berharap dapat membangun sistem peradilan yang lebih transparan, akuntabel, dan berintegritas tinggi, sejalan dengan semangat reformasi birokrasi dan pelayanan publik yang berkualitas. (Ar)


Share:

APTIKNAS Turut Berpartisipasi di Solartech Indonesia 2025, Pameran Dagang Terbesar di ASEAN


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Setelah sukses di tahun 2024, GEM Indonesia kembali hadir dengan Solartech Indonesia 2025. Pameran Dagang Terbesar di ASEAN untuk Tenaga Surya Fotovoltaik dan Penyimpanan Energi ini diselenggarakan bersamaan dengan sub-acara Battery & Energy Storage Indonesia, Smart Energy Indonesia, INALIGHT, Cable & Wire Indonesia, Smart Home+City Indonesia, Smart IoT Indonesia, dan INATRONiCS.

Ajang ini diikuti oleh lebih dari 1.000 perusahaan global terkemuka, termasuk Atelier Solar Indonesia, JA Solar, AE Solar, Jinko Solar, Ginlong Solis, Utomodeck, Solar Mart Energi, dan masih banyak lagi. 

Dalam sambutannya Presiden Direktur PT GEM Indonesia, Baki Lee mengatakan; “Pameran kami ini mendapat dukungan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (APTIKNAS), serta sejumlah asosiasi seperti APAMSI, ALINDO, APERLINDO, AESI dan NBRI, serta dari Gubernur DKI Jakarta, yang dalam kesempatan kali ini diwakili oleh Ibu Ir. Elisabeth Ratu Rante Allo, MM., selaku Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM Provinsi DKI Jakarta.” Ungkapnya.

Baki Lee menambahkan, “Solartech Indonesia 2025, akan dihadiri lebih dari 35.000 pengunjung selama tiga hari (23–25 April 2025) di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Indonesia. Ajang ini juga menghadirkan kesempatan utama untuk terhubung dengan para pakar industri terkemuka, membangun hubungan penting, dan memperoleh pengetahuan terbaru di bidang ini.” tuturnya.

Pada kesempatan ini, Ketum APTIKNAS Ir. Soegiharto Santoso, SH yang hadir bersama Sekjen APTIKNAS Fanky Christian dan Ketua Komtap Kegiatan APTIKNAS Yolanda Roring mengatakan, kegiatan expo ini sangat berkaitan bidang usaha anggota APTIKNAS. “Kami sangat mengapreasiasi ajang ini karena terkoneksi dengan jenis usaha anggota APTIKNAS yang berkaitan dengan dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi,” ungkap Soegiharto.

Ia juga mengungkapkan, APTIKNAS terus melakukan sosialisasi transformasi digital, terutama program APTIKNAS Smart Nation, dimana di dalamnya ada 2 pondasi, yaitu; Talenta Digital dan Digital Leadership, serta 6 pilar yaitu; Digital City atau Smart City, Artificial Intelligence, Cloud Computing, Cybersecurity, Blockchain dan Hardware. 

Soegiharto menambahkan, APTIKNAS terus aktif berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak untuk mengadakan berbagai Seminar, Webinar dan Workshop dengan tujuan peningkatan SDM dibidang TIK, termasuk telah mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) SDM TIK yang terlisensi dari pihak BNSP RI.

“APTIKNAS saat ini sedang berinisiatif menjalankan program nasional yaitu pelatihan AI untuk 100,000 UMKM di 20 kota besar Indonesia, sepanjang tahun 2025 - 2026, yang bertujuan meningkatkan daya saing UMKM melalui pemanfaatan Teknologi Kecerdasan buatan (AI),” ujar Hoky sapaan akrabnya yang juga menjabat Penasihat Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS), Pendiri dan Sekjen Perkumpulan Advokat Teknologi Informasi Indonesia (PERATIN), Waketum Serikat Pers Republik Indonesia, serta Pendiri dan Ketua Dewan Pengarah LSP Pers Indonesia.

Hoky menyampaikan apresiasi kepada EO GEM Indonesia yang telah berhasil menghadirkan para peserta dari luar negeri, yang pada pelaksanaan kali ini terdapat sekitar 600 peserta. Banyak peserta sebelumnya yang telah melakukan investasi membangun parbiknya di Indonesia, untuk memenuhi regulasi terkait TKDN.

Disampaikan pula tentang APTIKNAS juga concern terkait isu TKDN dalam Negosiasi dengan AS, sebab menurut Hoky sesungguhnya TKDN adalah kebijakan yang pro-pertumbuhan industri lokal, bukan proteksi yang tidak fair. TKDN justru mendorong investasi asing untuk berkontribusi pada pembangunan kapasitas industri Indonesia melalui transfer teknologi, alih pengetahuan, dan penciptaan lapangan kerja.

Saran dari APTIKNAS adalah perkuat data dampak positif TKDN, misalkan: peningkatan investasi, lapangan kerja, atau ekspor produk IT lokal, bahkan sesungguhnya TKDN sejalan dengan semangat kemitraan global, bukan penghalang.

Menurut Hoky, “Kita bisa memilah mana yang memang harus TKDN dan mana yang tidak perlu, karena ada produk produk yang memang belum mampu diproduksi di Indonesia.” tuturnya.

“APTIKNAS sangat mendukung kegiatan pameran ini sebab event ini turut mewujudkan Net Zero Emission (NZE) di 2060 nanti. Termasuk dapat menciptakan Smart City dan Smart Home hingga Smart Village. Saya selaku Ketua Umum bersama jajaran pengurus APTIKNAS akan terus berupaya menjalin sinergi dan berkolaboarsi dengan berbagai pihak dalam hal memperkenalkan produk dan solusi untuk implementasi demi mewujudkan Net Zero Emission di tahun 2060 dan program Digitalisasi demi kemajuan serta kemandirian kita dibidang TIK,” pungkasnya. 

Sementara itu, pelaksanaan kegiatan ini berlatar belakang pertimbangan bahwa jumlah penduduk Indonesia lebih dari 280 juta jiwa, yang merupakan pemain utama dalam lanskap energi terbarukan di Asia-Pasifik, di mana tenaga surya fotovoltaik (PV) diperkirakan akan mendominasi, mencakup lebih dari 60% (361 GW) dari kapasitas energi terbarukan yang direncanakan sebesar 587 GW. Kemajuan terkini di sektor tenaga surya Indonesia menunjukkan potensinya untuk menjadi pasar tenaga surya PV teratas di ASEAN.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) Indonesia menunjukkan adopsi tenaga surya atap yang kuat. Pada tahun 2024, hampir seluruh alokasi tenaga surya atap sebesar 901 MW telah digunakan, dengan hanya tersisa 90 MW. Kuota ini akan meningkat menjadi 1.004 MW pada tahun 2025 dan selanjutnya menjadi 1.593 MW pada tahun 2028. 

Selain itu, Indonesia memiliki peluang yang cukup besar untuk pengembangan PV terapung di sekitar 325 danau dan bendungan. Informasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menunjukkan bahwa 259 bendungan saja dapat mendukung proyek tenaga surya terapung dengan total kapasitas hingga 14,7 GW.

Kemajuan substansial Indonesia dalam memanfaatkan berbagai sumber daya energi diharapkan dapat menarik investor domestik dan internasional untuk berkolaborasi dalam pengembangan teknologi inovatif di sektor spesifik mereka. 

Selain dukungan dari pemerintah dan badan usaha milik negara, GEM Indonesia, penyelenggara acara terkemuka di negara ini, juga secara aktif berperan dalam mencapai tujuan Net Zero Emission 2060.
(Ar)

Share:

CASCOW Hadirkan Inovasi Pelapis Anti Api di MegaBuild 2025, Solusi untuk Bangunan Aman


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Pameran MegaBuild Indonesia 2025 resmi dibuka di Jakarta International Convention Center (JICC), menandai momentum penting dalam pengembangan teknologi konstruksi dan desain interior di Indonesia. Dengan tema “Innovating for Sustainable Tomorrow”, acara ini mempertemukan berbagai perusahaan ternama yang menghadirkan solusi inovatif untuk masa depan industri bangunan. Salah satu peserta yang menarik perhatian adalah CASCOW Sejahtera Chemical yang untuk pertama kalinya turut serta dalam ajang bergengsi ini.

"CASCOW hadir dengan beragam produk unggulan yang menyasar kebutuhan konstruksi modern, khususnya untuk bangunan tahan api dan tahan jamur. Produk andalannya, CASCOW Fire Retardant AF-21, menjadi primadona dalam pameran karena dinilai mampu memberikan perlindungan optimal terhadap potensi kebakaran," kata Vincent, Owner CASCOW kepada awak media di Jakarta, Kamis (24/04/2025).

Menurut Vincent, pelapis anti api AF-21 dirancang dengan formula khusus yang dapat menghambat penyebaran api pada bahan bangunan mudah terbakar seperti kayu, triplek, panel kayu, kain, plastik, dan busa. Produk ini terbagi menjadi dua tipe: Standart untuk furniture dan kayu olahan, serta Heavy Duty untuk bahan yang lebih kompleks seperti kain dan spons.

“CASCOW Fire Retardant AF-21 sangat cocok digunakan di ruang publik seperti mall, hotel, rumah sakit, sekolah, museum, bahkan tempat ibadah,” jelas Vincent. “Produk ini sudah bersertifikat internasional, seperti dari Intertek Amerika, sehingga kualitas dan keamanannya terjamin, bahkan memenuhi standar ekspor.”

Selain pelapis anti api, CASCOW juga memamerkan produk ANTI JAMUR°100 EC WOOD FUNGI, solusi perlindungan untuk kayu, rotan, bambu, plywood, particle board, hingga bahan alami seperti eceng gondok dan pelepah pisang dari serangan jamur, mold, dan bluestain. Ada juga ANTI RAYAP°25 EC WOOD TERMITE yang efektif mengatasi kutu bubuk dan rayap kayu kering.

CASCOW juga memperkenalkan produk pemutih kayu WHITE AGENT, pelapis tahan air, serta penghilang getah alami dari kayu. Seluruh produk CASCOW diproduksi langsung dari pabrik di Surabaya, menjamin kualitas lokal dengan standar internasional.

“Yang membedakan kami adalah kemampuan produksi mandiri dan kontrol kualitas yang ketat. Karena berorientasi ekspor, produk kami sudah dipasarkan ke Amerika, Eropa seperti Jerman dan Belgia, dan terus berkembang,” tambah Vincent.

Kehadiran CASCOW di MegaBuild Indonesia 2025 menjadi tonggak penting dalam perluasan pasar domestik. Vincent berharap pameran ini menjadi wadah edukasi bagi pelaku industri, arsitek, kontraktor, dan masyarakat umum agar lebih peduli terhadap keamanan bangunan dan pentingnya perlindungan sejak dini.

“Peningkatan kesadaran tentang bahaya kebakaran di ruang publik membuat permintaan pelapis anti api meningkat. Kami ingin jadi solusi nyata agar bangunan lebih aman dan risiko korban jiwa bisa diminimalkan,” tuturnya.

MegaBuild Indonesia 2025 berlangsung dari 24 hingga 27 April dan menampilkan ratusan exhibitor dari dalam dan luar negeri yang menampilkan teknologi konstruksi ramah lingkungan, material bangunan inovatif, serta solusi desain interior berkelanjutan.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 




Share:

Tanam Padi Serentak, Danrem 031/WB Optimis Wujudkan Ketahanan Pangan


Duta Nusantara Merdeka | Pelalawan 
Komandan Korem 031/Wira Bima, Brigjen TNI Sugiyono, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pelalawan, Kamis (24/04/25), untuk meninjau langsung pelaksanaan Operasi Pengolahan Lahan (Oplah), mengikuti tanam padi serentak, serta meresmikan renovasi bangunan Koramil 15/Kuala Kampar.

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen TNI AD melalui Kodam I/Bukit Barisan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembinaan teritorial. Dalam sambutannya, Brigjen Sugiyono menekankan pentingnya sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat petani dalam mengoptimalkan potensi pertanian lokal.

“Program Oplah ini menghidupkan kembali lahan tidur menjadi produktif. Langkah ini bukan hanya mendukung ketersediaan pangan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” ujar Danrem. Ia berharap kolaborasi lintas sektor ini bisa membawa dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.

Pada kesempatan tersebut, Danrem juga turut serta dalam kegiatan tanam padi serentak bersama Forkopimda Pelalawan dan petani setempat. Tanam padi serentak ini menjadi simbol semangat gotong royong dalam mewujudkan kemandirian pangan di wilayah Riau.

Puncak kegiatan ditandai dengan peresmian bangunan baru Koramil 15/Kuala Kampar. Fasilitas yang telah direhabilitasi ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan kinerja personel dalam menjalankan tugas-tugas pembinaan teritorial, khususnya di wilayah pesisir.

“Bangunan baru ini bukan hanya tempat kerja, tapi pusat pelayanan masyarakat. Kami berharap Danramil bisa bersinergi lebih baik dengan Camat dan Kapolsek,” tegas Brigjen Sugiyono.

Acara turut dihadiri oleh Kasiter Kasrem 031/WB, Bupati Pelalawan, Dandim 0313/KPR, Kadis Ketahanan Pangan Riau, Kapolres Pelalawan, serta tokoh masyarakat.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Fery Safaria: Pemerintah Harus Tertibkan Regulasi dan Lahan Rumah Rakyat


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Pameran MEGABUILD Indonesia 2025 resmi dibuka di Jakarta International Convention Center (JICC). Mengusung tema “Innovating for Sustainable Tomorrow”, pameran ini menghadirkan lebih dari 500 produk inovatif dari brand lokal dan internasional. Salah satu sorotan utama adalah partisipasi Dr. Ir. Fery Safaria, Presiden Direktur WIKA Realty, yang menjadi narasumber dalam diskusi bertema “Mewujudkan Hunian Berkelanjutan untuk Semua”.

Dalam sesi diskusi, Fery menyampaikan dukungan kuat terhadap program pembangunan 3 juta rumah yang digagas pemerintah. Namun, ia menekankan pentingnya peran pemerintah dalam menyediakan peta biru (blueprint) dan database kebutuhan hunian berbasis data yang akurat.

“Kami sangat mendukung target 3 juta rumah. Tapi perlu ada pemetaan yang jelas, apakah 1 juta rumah di perkotaan, 2 juta di pedesaan, dan siapa yang benar-benar membutuhkannya,” ujar Fery di Jakarta, Kamis (24/04/2025).

Disisi lain, WIKA Realty juga memperkenalkan sejumlah inovasi teknologi untuk mendukung percepatan pembangunan rumah. Fery menjelaskan, perusahaan tengah mengembangkan sistem mass production rumah berteknologi ramah lingkungan yang lebih terjangkau. Tak hanya itu, WIKA Realty juga sedang mengupayakan sertifikasi green building agar pembiayaan KPR bisa lebih fleksibel dan menarik bagi konsumen.

“Kita sedang riset untuk produksi massal. Harapannya, rumah tetap berkualitas tapi dengan harga lebih terjangkau. Di sisi pembiayaan, kami akan ambil sertifikasi green supaya ada lebih banyak opsi KPR,” jelasnya.

Fery juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor antara asosiasi kontraktor, asosiasi pengembang, dan pelaku usaha dalam menyukseskan program ini. Ia berharap pemerintah memberi dukungan penuh dari sisi regulasi dan pengadaan lahan agar hunian benar-benar sampai ke masyarakat yang membutuhkan, bukan sekadar jadi objek investasi spekulatif.

“Banyak kasus rumah subsidi malah dibeli investor. Kita ingin tepat sasaran, rumah untuk rakyat. Karena itu, pemerintah harus tegas dengan regulasi,” tegas Fery.

Pameran MEGABUILD 2025 menjadi momentum penting untuk membahas masa depan hunian Indonesia. Dengan semangat inovasi dan keberlanjutan, para pelaku industri, pemerintah, dan masyarakat diajak bersama-sama membangun solusi nyata dalam penyediaan rumah yang terjangkau, berkelanjutan, dan berkeadilan.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Basuki Muchlis: Inovasi Ramah Lingkungan dalam Pembangunan 3 Juta Rumah di Indonesia


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta  
Indonesia tengah bersiap untuk mewujudkan rencana ambisius dalam pembangunan 3 juta rumah sebagai bagian dari strategi pembangunan berkelanjutan. Dalam sesi panel diskusi di MEGABUILD 2025, para ahli dan pemimpin industri berkumpul untuk membahas tantangan dan peluang yang dihadapi sektor konstruksi dalam mewujudkan hunian yang inklusif dan berkelanjutan.

Pameran MegaBuild Indonesia ke-22 yang berlangsung di Jakarta International Convention Center (JICC) dari 24 hingga 27 April 2025, mengusung tema “Innovating for Sustainable Tomorrow.” Acara ini menjadi ajang unjuk gigi berbagai inovasi terkini di dunia konstruksi, arsitektur, dan desain interior. Dengan lebih dari 300 peserta, pameran ini diharapkan dapat menarik perhatian investor dan pelaku industri untuk berkolaborasi dalam proyek pembangunan rumah.

Dalam diskusi tersebut, Ir. Basuki Muchlis, M.T, Executive Director Asosiasi Kontraktor Indonesia, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta untuk mencapai target pembangunan rumah. “Sektor perumahan adalah sektor krusial yang dapat menopang ekonomi kita ke depan. Program tiga juta rumah menjadi prioritas nasional untuk mengatasi tantangan dan mendorong sektor konsumsi,” ujarnya di Jakarta, Kamis (24/04/2025).

Kekhawatiran masyarakat terkait kepemilikan rumah menjadi salah satu fokus utama dalam diskusi ini. Banyak yang merasa khawatir tidak dapat membeli rumah, namun pemerintah telah menyiapkan serangkaian insentif untuk membantu masyarakat, terutama generasi muda, agar dapat mengakses kepemilikan rumah. “Ada regulasi yang akan membantu mereka, termasuk insentif bagi lulusan baru,” tambah Basuki.

Pemerintah juga berkomitmen untuk menyediakan lahan yang memadai untuk pembangunan rumah. “Pengadaan lahan adalah langkah awal yang penting. Kami akan mencari solusi, baik melalui pembelian lahan maupun kolaborasi dengan pihak lain,” jelasnya. 

Dalam konteks ini, penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa kepemilikan rumah bukanlah impian yang tidak mungkin dicapai. Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan sektor swasta, diharapkan generasi muda dapat memiliki akses yang lebih baik terhadap hunian yang layak. 

Selain itu, pameran MEGABUILD 2025 juga menjadi platform untuk memperkenalkan teknologi ramah lingkungan dan inovasi dalam konstruksi yang dapat mengurangi dampak lingkungan. “Kami ingin menunjukkan bahwa pembangunan rumah dapat dilakukan dengan cara yang lebih berkelanjutan,” ungkap salah satu peserta pameran.

"Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan Indonesia dapat mengatasi masalah perumahan yang selama ini menjadi tantangan besar. Pembangunan 3 juta rumah tidak hanya akan memberikan tempat tinggal yang layak bagi masyarakat, tetapi juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru," tutup Basuki.

Mari kita dukung upaya ini dan bersama-sama mewujudkan hunian yang inklusif dan berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

#PembangunanRumah 
#KepemilikanRumah 
#InovasiKonstruksi



Share:

Victor: Navawall Hadir di Pameran MEGABUILD Indonesia


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Pameran arsitektur dan konstruksi terbesar di Indonesia, MEGABUILD Indonesia 2025, kembali digelar pada 24–27 April 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC). Mengusung tema "Innovating for Sustainable Tomorrow," acara ini menjadi ajang utama untuk menemukan inspirasi dan solusi masa depan bagi dunia hunian.

MEGABUILD tahun ini menghadirkan lebih dari 500 produk inovatif dari brand lokal dan internasional, termasuk Germany Brilliant, Bardi, Seyven, Inti Solar, Fortress, WD40, Enchanting, Rooftop Duma, serta Onna dan Kenari Djaja. Pameran ini tampil lebih segar dengan fokus pada teknologi pintar, efisiensi energi, dan keberlanjutan lingkungan.

Salah satu daya tarik utama dari MEGABUILD 2025 adalah kesempatan bagi start-up lokal untuk menunjukkan inovasi mereka. Dukungan dari APTIKNAS dan Synergy Inarkos membuka peluang lebih luas bagi karya anak bangsa untuk bersinar di panggung internasional. Hal ini menunjukkan komitmen pameran untuk mendukung pertumbuhan industri konstruksi dan arsitektur di Indonesia.

Salah satu peserta pameran yang turut andil dalam acara tersebut adalah Navawall. Victor, Business Manager Navawall, menjelaskan bahwa produk mereka memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh bahan lainnya. “Kami berani memberikan garansi 10 tahun terhadap struktur dan finishing pada produk kami. Perusahaan ini sudah berdiri selama 20 tahun, dan kami telah melakukan berbagai riset untuk memastikan kualitas produk kami,” ungkap Victor kepada awak media di Jakarta, Kamis (24/04/2025).

Bukan hanya itu, Navawall juga terus melakukan inovasi pada setiap produk yang mereka tawarkan. Salah satu produk unggulan mereka adalah laminated flooring yang menggunakan kayu HDF, yang dapat menggantikan kayu asli. “Produk kami lebih unggul dibandingkan produk fiber semen atau sejenisnya. Kami tidak memerlukan finishing, dan produk ini memiliki ketahanan terhadap cuaca karena dilengkapi dengan water shield,” jelas Victor.

Dalam pameran ini, Navawall memamerkan enam produk eksterior yang saling berkaitan, sehingga memudahkan aplikasi dan perawatan. “Kami menargetkan produk kami dikenal oleh konsumen, karena inovasi yang kami tawarkan sangat bermanfaat bagi pengguna,” tambahnya.

Victor berharap prospek industri properti dan bahan bangunan dapat meningkat dan bertumbuh dengan baik di tahun ini. “Meskipun banyak tantangan yang ada, saya optimis ekonomi serta prospek bisnis di Indonesia akan terus membaik,” ujarnya.

MEGABUILD Indonesia 2025 tidak hanya menjadi tempat untuk memamerkan produk, tetapi juga sebagai platform untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman melalui seminar-seminar yang diadakan selama pameran. Para ahli dan praktisi di bidang arsitektur dan konstruksi akan membahas berbagai topik terkait inovasi, keberlanjutan, dan teknologi terbaru dalam industri ini.

Dengan adanya pameran ini, diharapkan dapat mendorong kolaborasi antara pelaku industri, pemerintah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan hunian yang lebih baik dan berkelanjutan. MEGABUILD Indonesia 2025 menjadi momentum penting bagi semua pihak untuk berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Fenomena Dedi Mulyadi dan Tugas Sang Pemimpin Daerah


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Sosok Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa KDM (akronim dari Kang Dedi Mulyadi) belakangan ini cukup mencuri perhatian publik.

Gubernur Jawa Barat itu muncul dalam ragam rupa, baik itu melalui narasi di berbagai media massa baik cetak maupun online serta hadir di hampir semua platform media sosial (TikTok, Twitter/X, IG, Facebook).

Berkat ekspos besar-besaran di hampir seluruh saluran digital, membuat namanya tiada henti dibicarakan serta potongan gambar/videonya tidak pernah sepi dionton melalui layar kaca (HP/Tv).

Iya, berkat peran media massa dan media sosial yang begitu intens dan masif mengangkat namanya, membuatnya semakin dikenal luas oleh khalayak.

Saking populernya, sampai-sampa muncul isu kalau dirinya sedang "dipersiapkan" untuk kontestasi Pilpres 2029 mendatang.

Kabar burung yang disinggung terakhir ini memang santer dibicarakan tidak hanya di level elite, tapi juga di kalangan masyarakat awam.

Persepsi tersebut memang tidak keliru, menimbang semuanya berjalan dinamis dan sulit diprediksi. Terlebih, berbicara mengenai Pemilu 2029 saat ini terasa masih sangat "kepagian".

Namun, dalam politik semua bisa saja terjadi. Bahkan apa yang menurut sebagian orang mustahil, justru sekejap berubah menjadi kenyataan.

Karenanya, apapun bentuk wacana, kabar burung, rumor, isu hingga narasi liar yang berkembang, sepanjang ia berkaitan dengan kepentingan politik, maka semua punya peluang terbuka untuk menjadi benar.

*Menyingkap Faktor Popularitas KDM*

Sebelum jauh membahas apa yang mendasari popularitas KDM, barangkali perlu untuk diulas sedikit tentang siapa sebenarnya sosok KDM.

Bagi sebagian besar publik tanah air–jauh sebelum namanya begitu tenar di masyarakat–barangkali tidak begitu familiar dengan sosok KDM. Dan, ini wajar, menimbang KDM termasuk salah satu figur politik lokal yang namanya tidak sepopuler tokoh-tokoh politik seangkatannya, sebut saja Ridwan Kamil, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Basuki Thahaja Purnama, Muhaimin Iskandar, Agus Harimurti Yudhoyono dan lainnya.

Nama-nama yang disebutkan di atas meskipun mayoritas bukanlah figur (baca: elit) nasional dalam arti tidak memulai karir politik dari pusat kekuasaan, namun mayoritas masyarakat Indonesia sudah cukup familiar dengan mereka.

Sementara, KDM adalah seorang politisi lokal yang memulai karir politiknya dengan menjadi anggota DPRD Kabupaten Purwakarta sejak 1999-2004. Dalam perjalanan politiknya, ia tercatat pernah dua kali menjabat sebagai Bupati Purwakarta (2008-2013/2013-2018). Bak gayung bersambut, pada 23 April 2016, KDM terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat periode 2016-2020.

Pertanyaannya, apakah dengan sederet karir politik yang berhasil ia raih itu secara otomatis mengangkat namanya sejajar dengan figur-figur populer yang disebutkan di atas?

Jawabannya, bisa dilihat dari hasil survei yang dirilis sejumlah lembaga survei tanah air.

Sebut saja hasil survei DataSight yang merilis 10 figur nasional dengan elektabilitas tinggi. Prabowo Subianto berada di urutan pertama menurut survei itu, disusul Ganjar Pranowo di posisi kedua, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, dan AHY masing-masing menempati peringkat ke-3 hingga ke-6. Sementara urutan keenam sampai kesepuluh diduduki Puan Maharani, Khofifah Indar Parawansa, Erick Thohir dan Airlangga Hartarto.

Jika dilihat dari hasil survei di atas, KDM memang belum masuk dalam 10 figur dengan tingkat elektabilitas tertinggi saat survei itu dilakukan.

Jika demikian, apa sebenarnya yang membuat dirinya tiba-tiba mendadak populer hari-hari ini?

Pertanyaan ini tidak hanya memicu rasa penasaran publik, tapi juga memantik suasana psikologis para pemimpin daerah lainnya di seluruh Indonesia.

Untuk menjawab pertanyaan di atas, penulis mencoba melihatnya dari berbagai sisi. Pertama, faktor karakter kepemimpinan dan momentum. 

Dalam lanskap kepemimpinan tanah air pasca Suharto, masyarakat mulai gandrung akan tipe pemimpin yang bergaya populis.

Seorang pemimpin populis ialah ia yang dekat dengan rakyatnya. Tidak ada jarak antara sang pemimpin dengan rakyat yang diperjuangkan.

Kebalikan dari tipe pemimpin populis ialah pemimpin elitis. Karakter pemimpin elitis cenderung menjaga jarang dengan massa rakyat. Ia sangat jarang terlibat atau hidup bersama rakyatnya.

Antony Lee (2017) mendefiniskan pemimpin populis sebagai sosok pahlawan yang didambakan rakyatnya.

Dalam konteks Indonesia, tipe pemimpin populis ini mulai populer seiring kemunculan Joko Widodo (Jokowi) dalam menerapkan gaya kepemimpinan "blusukannya".

Hal ini kemudian banyak menginspirasi calon kepala daerah lainnya. Termasuk, apa yang kini dilakukan KDM di Jawa Barat adalah bagian dari aktulisasi ciri kepempinan populis ini.

Memang, salah satu keunggulan dari gaya kepemimpinan ini ialah seorang pemimpin akan sangat disukai pengikutnya/pendukungnya karena dinilai dekat dengan rakyat.

Kedua, peran media. Terlepas dari kualitas individu yang dimiliki, peran media baik media massa maupun media sosial begitu signifikan dalam mengangkat citra KDM.

Tanpa peran media, apapun yang dilakukan KDM hanya akan menjadi konsumsi warga setepat dan pengaruhnya pun tidak seluas saat ini.

Jadi, karakter pribadi, gaya kepemimpinan dan peran media menjadi paket pelengkap dalam menggelembungkan nama KDM di tingkat nasional.

Dari sana faktor kedisukaan (likeability) terus menemukan momentum. Professor of psychology and neuroscience University of North Carolina at Chapel Hill, Mitch Prinstein menulis, apa yang membuat seseorang terkenal tak lain karena adanya faktor kedisukaan yang lahir dari cara dia membangun kedekatan dengan masyarakat. 

"When it comes to likeability, one of the biggest factors is someone that acts in prosocial ways."

*Apa yang Harus Dilakukan para Kepala Daerah?*

Tren kepopuleran KDM di satu sisi membuat namanya melambung tinggi dalam jagat pemberitaan nasional, di sisi lain menimbulkan "kekhawatiran" yang tidak tampak (invisible reaction) pada para kepala daerah lainnya.

Situasi ini meski tidak terlihat di publik, namun bisa dipahami secara imajinatif (sociological imagination).

Ini mudah dipahami karena naiknya popularitas KDM secara tidak langsung mengalihkan seluruh pasang mata publik (nasional) ke sosok KDM dan Jawa Barat.

Masyarakat secara tidak langsung menjadikan KDM sebagai idola baru yang dianggap paling representatif sebagai seorang pemimpin daerah.

Masyarakat pun tanpa sadar memuji "habis-habisan" program atau kebijakan populis yang dicanangkan KDM di Jawa Barat, ambil contoh program pemutihan pajak kendaraan, evaluasi izin tambang, larangan tour luar negeri hingga pungli.

Sederet kebijakan tersebut bahkan dianggap sebagai terobosan besar yang patut diadopsi di daerah masing-masing.

Parahnya, ada yang sampai membanding-bandingkan sosok KDM dengan Gubernur terkait yang dinilai tidak becus mengurus daerah.

Lucunya, ada yang sampai meminta agar dilakukan penukaran terhadap Gubernur atau kepala daerah dengan sosok KDM.

Jelas bahwa pandangan-pandangan di atas selain bias fakta alias tidak relevan, juga turut membentuk persepsi negatif terhadap kepala daerah tertentu.

Padahal, mereka tidak mengerti kondisi aktual yang terjadi di setiap daerah. Mereka lupa bahwa tiap daerah punya kompleksitas masalah yang berbeda-beda, sehingga butuh penanganan yang berbeda pula.

Seorang kepala daerah yang cakap dan berhasil di satu daerah, belum tentu bisa berhasil ketika memimpin daerah lain.

Sebab, masyarakat yang dihadapi pasti tidak sama, budaya, permasalahan kronis, potensi daerah hingga kondisi birokrasi yang ada memiliki dimensi persoalan yang berbeda-beda yang tidak bisa digeneralisir begitu saja.

Ambil contoh, Jokowi di saat memimpin Kota Solo, termasuk salah satu kepala daerah yang paling sukses menata wilayahnya.

Namun, ketika ia memimpin DKI Jakarta yang tidak hanya berbeda dari segi ukuran demografis, tantangan lingkungan hidup, pembangunan infrastruktur hingga dinamika sosial yang kompleks membuatnya sedikit kewalahan, kalau bukan tidak seberhasil kala memimpin Solo.

Untuk itu, fenomena KDM ini semestinya menjadi satu refleksi bersama bahwa setiap pemimpin punya karakter dan caranya masing-masing dalam menjawab permasalahan yang ada di daerah.

Popularitas bukanlah sebuah parameter bahwa seseorang dianggap punya kualitas jauh di atas yang lain. Ini hanyalah tentang momentum dan cara seseorang menjadi dikenal luas, bukan tentang faktor seseorang lebih baik dari yang lain.

KDM hanyalah sosok kepala daerah yang ingin membangun Jabar dengan caranya. Ia termasuk salah satu putra dan pemimpin terbaik Jabar saat ini. Hanya saja di saat yang sama media secara solid menggelembungkan namanya.

Meski demikian, ini tidak berarti KDM adalah yang terhebat, sedangkan Gubernur atau kepala daerah yang lainnya tidak.

Ukuran tentang mana kepala daerah yang paling sukses dalam membangun daerahnya ditentukan dari seberapa efektif dan efisien anggaran yang digunakan untuk keperluan pembangunan dan pelayanan sosial.

Juga, seberapa kreatif mendorong akselerasi pembangunan dan memanfaatkan potensi sumber daya yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan, pendidikan dan kesehatan.

Dan barometer ini belum bisa dinilai dari sekarang, menimbang para Gubernur, Bupati dan Wali Kota periode ini (2024-2029) baru saja bekerja dan bahkan belum genap setahun.

Sehingga masih terlalu dini untuk menyebut ada kepala daerah yang sukses dan yang lainnya gagal. Kini saatnya para pemimpin daerah membuktikan diri bahwa mereka tidak seburuk yang dipersepsikan orang lain, dan yang dianggap terbaik akan ada waktunya untuk dinilai secara objektif.

Ibarat perlombaan siapa paling cepat meletakkan susunan bola di dalam keranjang. Seseorang yang memulai memungut bola dari depan hingga bola paling belakang akan terlihat lebih cepat memasukkan ke dalam keranjang, ketimbang dia yang mencoba memungutnya dari belakang hingga ke depan.

Namun, esensi keberhasilan bukan terletak pada bagaimana publik menyaksikan perlombaan siapa paling terlihat tenar dan cepat di awal. 

Sebab, mereka yang tampak lamban di awal, adalah justru yang menang di akhir karena mampu menghemat tenaga, energi dan waktu yang ada dalam perlombaan maraton.

Dari sini kita menarik kesimpulan bahwa ukuran keberhasilan seorang kepala daerah bukan dari seberapa cepat dan populer di awal (perlombaan kinerja), melainkan dia yang mampu menuntaskan segala tugas dan tanggung jawabnya selama 5 tahun masa memimpin.

Jika ia berhasil memanfaatkan waktu menjabatnya dengan menunaikan seluruh kewajibannya dengan baik dan memuaskan maka ialah sang pemenang sesungguhnya. Bukan sebaliknya.

Penulis: Yakub F. Ismail, Ketua Umum Ikatan Media Online (IMO) Indonesia


Share:

Imajinari Hadirkan Film Tinggal Meninggal yang Menggugah dan Menghibur


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Imajinari, rumah produksi yang dikenal sebagai wadah bagi ide-ide cemerlang dari sineas muda, kembali siap memanjakan penonton dengan karya terbarunya, film "Tinggal Meninggal". Film ini semakin menegaskan komitmen Imajinari dalam mendukung kreativitas para kreator muda yang berani tampil beda. Jelang penayangan di bioskop beberapa bulan mendatang, Imajinari merilis first look yang menampilkan para pemain film ini, termasuk Omara Esteghlal sebagai Gema, yang terlihat penuh tanda tanya di rumah duka, dan Jared Ali yang berperan sebagai Gema kecil dengan wajah jahilnya.

Film "Tinggal Meninggal" merupakan karya perdana Kristo Immanuel sebagai sutradara film panjang. Kristo, yang sebelumnya dikenal sebagai komedian dan kreator konten, mengungkapkan rasa syukurnya karena ide jail yang ia miliki akhirnya bisa terwujud berkat dukungan Imajinari. "Rasanya luar biasa bisa melihat ide yang tadinya cuma ada di kepala, akhirnya bisa ketemu penonton di bioskop nanti," ungkap Kristo, yang menulis skenario ini selama hampir 1,5 tahun dalam keterangan tertulis, Rabu (23/04/2025).

Dukungan dari dua nama besar di industri, Ernest Prakasa dan Dipa Andika sebagai produser, semakin memperkuat film ini. Ernest Prakasa menegaskan bahwa Imajinari memiliki visi kuat untuk menjadi wadah bagi sineas muda dalam menyalurkan kreativitas mereka. "Kami sangat bangga bisa menjadi bagian dari perjalanan kreatif Kristo lewat film 'Tinggal Meninggal'," ujarnya.

Film ini bercerita tentang kematian, namun dengan pendekatan yang tidak biasa. Gema, seorang pemuda kesepian, justru menemukan kehangatan dari rekan-rekan kantornya setelah ayahnya meninggal. Namun, ketika perhatian itu perlahan memudar, Gema mulai mempertanyakan siapa yang harus meninggal berikutnya. Narasi yang absurd dan menggelitik ini diharapkan dapat menghibur sekaligus menggugah penonton.

Dibintangi oleh jajaran aktor dan aktris ternama seperti Nirina Zubir, Mawar De Jongh, dan Muhadkly Acho, film ini siap memberikan warna tersendiri dalam narasi yang relatable. Kehadiran mereka diharapkan dapat menarik perhatian penonton dan memberikan pengalaman menonton yang tak terlupakan.

Jangan lewatkan info update dan kejutan lainnya dengan mengikuti media sosial resmi @imajinari. Cerita ini bukan hanya tentang Gema, tetapi juga tentang kita semua. Dengan pendekatan yang unik dan segar, "Tinggal Meninggal" siap menjadi salah satu film yang dinanti-nanti tahun ini.

Editor: Arianto 

#FilmTinggalMeninggal 
#Imajinari 
#SineasMuda


Share:

Kriminalisasi Terhadap Rakyat: Wilson Lalengke Desak Polri Bertindak Adil


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Viralnya video pengakuan Alex Papa Rico—yang menuding langsung Irjen Fadil Imran sebagai pelaku kriminalisasi terhadap anaknya, Rico Pujianto—menggugah perhatian banyak pihak. Salah satu yang angkat bicara secara tegas adalah Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke, S.Pd., M.Sc., MA.

Wilson bukan tokoh baru dalam dunia aktivisme media warga dan pembelaan terhadap korban ketidakadilan. Lulusan program master di bidang Global Ethics dari University of Birmingham, Inggris ini dikenal sebagai figur lantang dalam mengkritik penyalahgunaan kekuasaan, terutama di tubuh institusi penegak hukum.

“Kalau rakyat kecil berani bicara dan menyebut nama jenderal polisi di ruang publik, itu bukan hal sepele. Itu jeritan dari hati terdalam, dan negara wajib menyikapinya dengan serius, bukan dengan pembenaran atau pembungkaman,” ujar Wilson saat diwawancarai, Rabu (23/4/2025).

Menurutnya, testimoni Alex, meski disampaikan melalui kanal YouTube, tetap merupakan bentuk pengaduan publik yang sah dan patut disikapi secara institusional. “Yang disampaikan dalam video itu bukan gosip. Itu tuduhan langsung. Jika benar, ini skandal hukum. Jika tidak benar, negara wajib membuktikannya lewat proses yang adil, bukan intimidatif,” tegas alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 ini.

*PPWI dan Perjuangan Melawan Kriminalisasi*

Sebagai Ketua Umum PPWI—organisasi yang membawahi ribuan pewarta warga di seluruh Indonesia dan di 25 negara sahabat—Wilson telah berkali-kali bersuara dalam kasus-kasus yang menimpa jurnalis independen dan aktivis sipil. Ia sendiri bahkan pernah merasakan langsung kerasnya tekanan dari aparat akibat kritiknya terhadap institusi negara.

“Kami sudah berkali-kali menghadapi kriminalisasi terhadap rakyat biasa. Polanya berulang: intimidasi, rekayasa hukum, dan pembungkaman media sosial. Jika sekarang yang dituding adalah perwira tinggi Polri, kita tidak boleh diam,” tegasnya lagi.

*Kritik Terbuka untuk Polri*

Dalam pernyataannya, Wilson juga menyoroti ketertutupan dan sikap defensif aparat dalam menghadapi kritik publik. Ia menilai, reformasi di tubuh kepolisian berjalan di tempat jika kasus-kasus seperti ini tak segera ditangani secara transparan.

“Jangan jadikan pangkat dan jabatan sebagai tameng. Yang dituduh dalam video itu bukan jenderal biasa. Ini Kabaharkam Polri. Jika tudingan ini tidak dibantah dengan bukti, maka kepercayaan publik bisa runtuh,” sebutnya mengingatkan Mabes Polri.

Ia juga mendesak Kompolnas, Komnas HAM, bahkan lembaga pengawas independen lain untuk turun langsung menelusuri kasus ini. Wilson menyatakan bahwa pihaknya siap membantu mengawal proses hukum dan memberi ruang bagi keluarga korban untuk bersuara.

“Ini bukan sekadar soal satu orang. Ini tentang keadilan. Kalau polisi terbiasa kriminalisasi rakyat tanpa proses yang adil, maka negara sedang sakit. Dan kalau negara sakit, maka kita semua terancam,” terang wartawan senior itu.

Wilson menutup pernyataannya dengan imbauan keras: “Buka mata, buka telinga. Jangan biarkan keadilan hanya menjadi hak mereka yang punya kuasa!” (TIM/Red)

_Referensi: VOC - Heb0h..!!! F4dil Imran P3njah4t...??? https://youtu.be/oVXCwqTVXTI_


Share:

Mahkamah Agung RI Tegaskan Integritas Hakim sebagai Kunci Peradilan Bersih


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Integritas hakim bukan lagi sekadar harapan, melainkan kewajiban mutlak yang harus ditegakkan setiap insan peradilan. Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA RI) kembali menegaskan komitmennya untuk menciptakan peradilan bersih, transparan, dan bebas dari praktik koruptif. Langkah nyata tersebut diwujudkan melalui perombakan besar jajaran pimpinan pengadilan di wilayah Jakarta.

Perombakan ini menghasilkan penunjukan sejumlah hakim muda berintegritas tinggi, yang sebelumnya dikenal sebagai bagian dari Hakim Yustisi Badan Pengawasan MA atau bahkan penyandang gelar insan antigratifikasi tahun 2024. Langkah ini dinilai sebagai bentuk nyata reformasi peradilan dan pembenahan sistem hukum secara menyeluruh. Hal tersebut disampaikan melalui rapat pimpinan MA yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (22/4).

Sebagai tambahan, MA RI juga membentuk Satgas Khusus (Satgasus) untuk memperkuat pengawasan terhadap pimpinan pengadilan, hakim, dan aparatur peradilan lainnya. Tujuannya jelas: menutup celah terjadinya penyimpangan hukum serta memperkuat etika peradilan di lingkungan kerja.

Tak hanya itu, MA RI akan segera meluncurkan aplikasi Smart Majelis, sistem digital berbasis robotik untuk menunjuk Majelis Hakim secara transparan dan menghindari konflik kepentingan. Teknologi ini telah lebih dulu diterapkan dalam seleksi Hakim Agung RI di tingkat kasasi dan peninjauan kembali.

Inovasi lainnya adalah penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang kini telah diterapkan di berbagai satuan kerja peradilan. Melalui sistem ini, segala bentuk transaksi mencurigakan dapat terdeteksi lebih cepat dan akurat.

Menariknya, laporan pelaporan gratifikasi oleh hakim dan aparatur peradilan mengalami peningkatan. Ini membuktikan bahwa budaya integritas mulai tumbuh dan mengakar dalam diri para penegak hukum. Badan Pengawasan MA RI secara rutin merilis data ini setiap triwulan sebagai bagian dari transparansi.

Mahkamah Agung juga mendorong pengawasan langsung oleh pimpinan pengadilan terhadap bawahannya, sesuai PERMA Nomor 7 dan 8 Tahun 2016. Pengawasan internal yang aktif ini menjadi langkah strategis menjaga profesionalisme aparat hukum sekaligus meningkatkan kepercayaan publik terhadap lembaga peradilan.

Namun, perjuangan menjaga integritas tidak bisa dibebankan pada segelintir pihak. Setiap hakim dan aparatur peradilan memiliki tanggung jawab moral dan hukum untuk turut serta menegakkan standar etik di satuan kerjanya.

Jika ada rekan kerja yang terindikasi melakukan pelanggaran integritas, wajib ditegur. Bila teguran tidak diindahkan, pelaporan kepada Badan Pengawasan menjadi solusi. Identitas pelapor dijamin kerahasiaannya oleh MA RI, dan mereka tidak perlu takut mengalami tekanan.

Dukungan terhadap pelapor pelanggaran ini bahkan sudah dilegalkan dalam PERMA Nomor 9 Tahun 2016 tentang Whistleblowing System. Dengan aturan ini, setiap aparatur peradilan yang melaporkan rekannya karena pelanggaran hukum mendapat perlindungan hukum yang kuat.

Semua kebijakan ini mengarah pada satu tujuan besar: menjaga marwah lembaga peradilan, memastikan hukum ditegakkan dengan adil, serta membangun sistem hukum yang bersih, berintegritas, dan berdaya guna bagi seluruh rakyat Indonesia.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 



Share:

Ketua MA: Integritas Bukanlah Sesuatu yang Dapat Diwujudkan dalam Satu Malam


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Integritas bukanlah sesuatu yang bisa diwujudkan dalam satu malam. Melainkan usaha dan komitmen bersama dalam waktu panjang, yang terbukti melalui tindakan serta keberanian untuk menolak segala bentuk penyimpangan.

Rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) menjadi bukti nyata, bahwa hakim-hakim Indonesia telah bertekad untuk menjadikan IKAHI, bukan hanya sebagai organisasi profesi dan wadah untuk menjalin koneksitas semata, tetapi juga homebase guna membangun nilai-nilai solidaritas serta menguatkan intelektualitas. 

Demikian diungkapkan Ketua Mahkamah Agung (MA), Prof. Dr. Sunarto, S.H., M.Hum., dengan nada suara bergetar pada acara peringatan Puncak HUT ke-72 IKAHI yang digelar di Jakarta pada Rabu (23/4). 

Sunarto berharap, HUT IKAHI yang mengangkat tema “Hakim Berintegritas, Peradilan Berkualitas” dalam seremoni tahun ini tidak hanya slogan belaka. Tetapi sebuah penegasan, bahwa integritas seorang hakim adalah fondasi utama bagi terwujudnya peradilan yang berkualitas.

Oleh karena itu, sejak tiga tahun terakhir, IKAHI konsisten mengangkat tema integritas di setiap peringatan ulang tahunnya. Pada 2023, IKAHI mengangkat tema HUT yaitu “Wujudkan Hakim Berintegritas, Raih Kepercayaan Publik” sedangkan pada 2024, IKAHI mengangkat tema “Hakim Berintegritas, Pengadilan Bermartabat”.

Selanjutnya Sunarto menuturkan, konsistensi dalam mengangkat tema ini, mencerminkan, integritas masih menjadi masalah utama dan menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dan dibenahi bersama.

“Rentetan tema dan peristiwa ini menggarisbawahi, bahwa integritas bukanlah sesuatu yang bisa diwujudkan dalam satu malam. 

Melainkan usaha dan komitmen bersama dalam waktu panjang, yang terbukti melalui tindakan serta keberanian untuk menolak segala bentuk penyimpangan, konsisten dalam prinsip dan nilai-nilai yang dianut, menyatunya sikap, tutur kata dan perbuatan,” tegas Ketua MA kelahiran Sumenep tersebut.

Dalam sambutannya, Sunarto mengajak seluruh hakim untuk selalu meningkatkan intelektualitas dan selalu menjaga integritas. Ketika integritas hakim tercemar, hukum akan kehilangan otoritas moralnya di tengah masyarakat. Masyarakat yang amat berharap pada keadilan, akhirnya hanya mendapati kekecewaan yang sangat dalam. 

“Sebaliknya, hakim yang menjunjung tinggi integritas, itulah benteng terakhir bagi tegaknya nilai-nilai keadilan, meski dalam kondisi masyarakat seperti apapun. 

Karena itu, tak salah bila kemudian B. M. Taverne, seorang yuris terkemuka negeri Belanda pernah mengatakan, berikan aku hakim yang baik, niscaya aku akan tegakkan keadilan, walau seburuk apa pun hukum yang ada saat ini,” ujar Ketua MA periode 2024-2029 itu.

Untuk itu, Sunarto berpesan kepada para hakim Indonesia, para aparatur MA dan peradilan untuk menjadikan ulang tahun ke-72 ini, sebagai momentum untuk meneguhkan integritas, demi terwujudnya pengadilan berkualitas. 

Pada kesempatan tersebut, Ketua MA mengimbau untuk menghindari dan menjauhi pelayanan yang bersifat traksaksional, karena hal tersebut akan menjatuhkan kehormatan, wibawa, dan martabat korps hakim. 

“Mari kita jadikan kode etik dan pedoman perilaku hakim sebagai sahabat. Dengan kode etik, kita bisa menjaga kehormatan diri, keluarga dan institusi,” tegas Sunarto dalam penutupan sambutannya. (Ar)


Share:

HUT ke-66 Korem 031/Wira Bima, Wujud Nyata Sinergi TNI dan Rakyat Melalui Aksi Sosial


Duta Nusantara Merdeka | Pekanbaru 
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-66 Korem 031/Wira Bima, sejumlah kegiatan sosial dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian dan pengabdian TNI kepada masyarakat. Rangkaian acara berlangsung di halaman dan gedung Makorem 031/WB, Pekanbaru, Rabu (23/04/2025), dihadiri langsung oleh Gubernur Riau, H. Abdul Wahid, M.Si, bersama unsur Forkopimda dan tamu undangan.

Kegiatan dimulai dengan aksi donor darah massal yang melibatkan personel TNI-Polri, organisasi masyarakat FKPPI, serta instansi terkait. Aksi kemanusiaan ini bertujuan untuk membantu pemenuhan stok darah di PMI dan menumbuhkan semangat solidaritas sosial.

Sebagai bentuk pelayanan kesehatan, pengobatan gratis juga digelar bagi masyarakat umum. Tim medis gabungan dari TNI dan RS Prima Pekanbaru memberikan layanan seperti pemeriksaan tekanan darah, konsultasi kesehatan, dan edukasi medis ringan.

Uniknya, Korem 031/Wira Bima turut menyalurkan bantuan sembako kepada para penggali kubur, profesi yang sering luput dari perhatian. Penyaluran bantuan dilakukan oleh para Babinsa langsung ke rumah-rumah penerima menggunakan sepeda motor, guna memastikan bantuan diterima tepat sasaran.

Dalam sambutannya, Gubernur Riau menyampaikan apresiasi atas kepedulian TNI yang diwujudkan melalui kegiatan sosial tersebut. “Ini bukan sekadar perayaan, tetapi manifestasi dari semangat gotong royong dan kemanusiaan,” ujarnya.

Sementara itu, Danrem 031/Wira Bima, Brigjen TNI Sugiyono, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk sinergi TNI dan rakyat yang harus terus diperkuat. “TNI akan selalu hadir di tengah masyarakat, tidak hanya untuk menjaga keamanan, tapi juga memberi manfaat nyata,” katanya.

Melalui peringatan ini, Korem 031/Wira Bima berharap dapat terus mempererat hubungan emosional antara TNI dan masyarakat sebagai fondasi ketahanan nasional.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

Metrodata 50 Tahun: Bangkitkan Inovasi Digital Indonesia Lewat Buku, Film, dan Sayembara AI-Cybersecurity


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
PT Metrodata Electronics Tbk merayakan tonggak emas 50 tahun perjalanan dengan cara yang penuh makna: peluncuran buku reflektif, film dokumenter inspiratif, dan sayembara nasional bertema Artificial Intelligence dan Cybersecurity.

Sebagai pionir transformasi digital Indonesia, Metrodata 50 Tahun menjadi simbol inovasi, keberlanjutan, dan kolaborasi. Buku “Gajah Tidur yang Terbangun: 50 Tahun Inovasi Digital Metrodata” bukan hanya catatan sejarah, melainkan inspirasi nyata dari tokoh-tokoh kunci yang membawa Metrodata menjadi pemimpin industri teknologi.

Film dokumenter yang ditayangkan di kanal YouTube Metrodata menyuguhkan visual perjalanan dari distribusi punched cards hingga solusi digital end-to-end. Penonton diajak menyelami rekam jejak inovasi, tantangan, dan pencapaian yang membentuk Metrodata sebagai game changer teknologi nasional.

Tak berhenti di situ, Metrodata Academy juga menggelar sayembara inovasi digital nasional bagi mahasiswa Indonesia dengan fokus AI dan Cybersecurity. Program ini bukan hanya kompetisi, tetapi wadah lahirnya solusi masa depan.

“Selama lima dekade, Metrodata telah menjadi katalisator transformasi digital Indonesia. Inovasi adalah roh yang membentuk setiap langkah kami menuju solusi digital yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Direktur Utama Metrodata, Susanto Djaja, saat Peluncuran Buku "Gajah Tidur yang Terbangun, 50 Tahun Inovasi Digital Metrodata di Jakarta, Rabu (23/04/2925). 

Didirikan tahun 1975, Metrodata kini mengusung delapan pilar layanan seperti Cloud Services, Business Application, Data & AI, dan Cybersecurity. Perusahaan terus mengakselerasi adopsi teknologi lewat strategi joint venture, akuisisi, dan kolaborasi global.

Dengan komitmen pada nilai Integrity, Professionalism, dan Entrepreneurship (IPE), Metrodata siap menatap masa depan. Perusahaan akan terus mendukung transformasi digital di sektor publik dan swasta, memperkuat ekosistem digital, dan menjadi mitra strategis utama dalam dunia teknologi.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Qodrat 2 Tembus Malaysia, Gelar Nobar Bareng Pemprov DKI Jakarta


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Antusiasme masyarakat terhadap film horor religi Qodrat 2 terus membara sejak tayang perdana saat Lebaran 2025. Diproduksi oleh MAGMA Entertainment dan Rapi Films, film ini sukses mencuri perhatian penonton Indonesia hingga Malaysia. Kesuksesan ini membuktikan bahwa film Indonesia berkualitas mampu bersaing di kancah regional.

Sebagai bentuk apresiasi atas respon positif, digelar acara Nonton Bareng Qodrat 2 bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (22/04/2025).Hadir dalam acara tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno serta Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI, Andhika Permata.

Dalam sambutannya, Rano Karno menyampaikan, “Qodrat 2 bukan sekadar tontonan horor, tapi juga menyampaikan pesan keimanan dan budaya. Ini bukti bahwa industri film Indonesia semakin matang dan bermutu.”

Senada, Andhika Permata menambahkan, “Film ini tidak hanya menghibur, tapi juga mengajak kita merenung soal makna iman dan keluarga.”

Turut hadir para pemeran dan tim produksi seperti Acha Septriasa, Donny Alamsyah, Septian Dwi Cahyo, serta sutradara Charles Gozali dan produser Linda Gozali. Acha, yang memerankan karakter Azizah, mengungkapkan harunya, “Saya bahagia film ini bisa diterima luas, bahkan hingga ke Malaysia yang sudah seperti rumah kedua saya.”

Acara nobar ini menambah semarak keberhasilan film yang mengangkat tema perjuangan ustadz melawan iblis, dibalut visual horor mencekam, aksi menegangkan, dan pesan moral yang dalam. Qodrat 2 menghadirkan pengalaman menonton yang berbeda dengan menyentuh sisi spiritual sekaligus emosional penonton.

Sebagai tambahan kabar gembira, tersedia promo Buy 1 Get 1 Free (BOGOF) untuk pembelian tiket Qodrat 2 di XXI, CGV, dan Cinepolis. Promo berlaku pada 22–24 April 2025. Ini kesempatan emas bagi penonton yang belum sempat menyaksikan, atau ingin menonton ulang bersama keluarga dan sahabat.

Dengan capaian di dalam dan luar negeri, serta dukungan penuh dari pemerintah, Qodrat 2 bukan hanya sukses sebagai film, tapi juga sebagai karya budaya yang menginspirasi. Jangan lewatkan kesempatan menonton Qodrat 2 — sebuah perjalanan spiritual yang sarat nilai kehidupan, perjuangan, dan kekuatan iman.

Penulis Lakalim Adalin 
Editor Arianto 
Share:

Wamendes PDT Ariza Patria Sebut Pembiayaan Koperasi Desa Merah Putih Dilakukan Secara Kolektif


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria mengatakan bahwa pemerintah terus mendalami skema terbaik terkait dengan pembiayaan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih.

Menurutnya, pembiayaan pembentukan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih akan dilakukan secara gotong-royong, yakni dari pemerintah hingga CSR.

“Sementara ini, pembiayaan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih menggunakan APBN dan APBD,” ujar Ariza Patria dalam rapat pembahasan Skema Koperasi Desa Merah Putih di Gedung BRI, Jakarta, Selasa (22/4/2025).

Selain APBN dan APBD, pembentukan Kopdes Merah Putih juga didapatkan dari Himpunan Bank Negara (Himbara), sampai dengan CSR perusahaan nasional maupun internasional.

Lebih lanjut Wamendes Ariza mengatakan, anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan Kopdes Merah Putih mencapai Rp2-5 Miliar per desa.

Guna meminimalisir anggaran, Setiap Desa nantinya diharapkan menyiapkan lahan untuk membentuk unit usaha Kopdes Merah Putih, mulai dari gerai sembako, klinik desa, apotek desa, logistik, cold storage, hingga simpan pinjam.

Koperasi Desa Merah Putih diharapkan dapat menjadi pusat layanan ekonomi dan sosial masyarakat desa, meliputi layanan sembako murah, simpan pinjam, klinik desa, apotek, cold storage untuk hasil pertanian dan perikanan, serta distribusi logistik.

Sebagai informasi, rapat ini dihadiri oleh Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni Moraza, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, perwakilan dari Kementerian Pertanian serta perwakilan dari Kementerian Koperasi. (Ar)

Share:

Ike Farida Dipenjara Setelah Beli Apartemen Casa Grande: Saat Hukum Tak Berdiri di Pihak Korban


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Keinginan sederhana Ike Farida untuk menjaga kesehatan suaminya yang baru saja menjalani operasi jantung justru berubah menjadi mimpi buruk. Setelah membeli satu unit apartemen di Casa Grande Residence, Jakarta Selatan, dengan harga Rp 3,05 miliar secara tunai, ia kini harus menjalani hari-harinya di balik jeruji Rutan Pondok Bambu. Bukan karena melakukan kejahatan, tetapi karena menuntut haknya sebagai konsumen.

Kasus bermula saat Ike dan suaminya yang berkewarganegaraan asing memutuskan untuk tinggal lebih dekat ke rumah sakit dan kantor, demi efisiensi waktu dan kondisi sang suami yang harus rutin kontrol jantung. Apartemen Casa Grande dipilih karena lokasinya yang strategis.

“Dari awal, pengembang janji harga spesial kalau dibayar lunas. Mama dan papa kumpulin uang 10 tahun, bahkan sampai pinjam, demi kesehatan papa,” kata Alya Hiroko Oni, anak sekaligus kuasa hukum Ike saat ditemui awak media di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (25/10/2024). 

Namun, setelah pembayaran dilakukan, pihak pengembang, PT Elite Prima Hutama (EPH), justru menolak menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) dengan alasan Ike adalah istri dari WNA. Padahal, tidak ada aturan hukum yang secara eksplisit melarang istri WNA memiliki hak atas apartemen strata-title.

“Mereka pakai alasan hukum untuk mengulur waktu. Kami hanya ingin semuanya berjalan sesuai aturan,” ujar Alya.

Lebih ironis lagi, EPH kemudian menawarkan Akta Jual Beli (AJB) yang baru bisa dilakukan lima tahun kemudian — jelas bertentangan dengan hukum pertanahan. Saat keluarga meminta agar ketentuan itu dicantumkan dalam perjanjian, pengembang menolak.

Alih-alih menyelesaikan masalah, Ike justru ditangkap oleh 80 personel Polda Metro Jaya pada 4 September 2024, atas laporan balik dari pengembang. Banyak kalangan menyebut penangkapan ini sebagai bentuk kriminalisasi konsumen.

Kasus ini menjadi cerminan buram hukum properti di Indonesia. Ketika konsumen membayar lunas, mengikuti prosedur, dan menuntut hak secara sah, justru mereka yang diposisikan sebagai pihak bersalah.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 



Share:

KIRIM BERITA SILAHKAN KLIK

KIRIM BERITA ANDA KESINI! Merasa Terbantu Dengan Publikasi ? Ayo Traktir Kopi Untuk Admin Dengan Cara Berbagai Donasi. Terimakasih :)



BREAKING NEWS

~||~ Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1446 Hijriah Jatuh Pada Hari Sabtu 1 Maret 2025 ~||~ 1 Syawal Jatuh Pada Tanggal 31 Maret 2025 ~||~ Muhammadiyah Luncurkan Ojek Online ZENDO ~||~ 140 Siswa SMKN 10 Medan Gagal SNBP ~||~ Prabowo Subianto Kembali Menjabat Sebagai Ketua Umum Partai Gerindra Periode 2025 - 2030 ~||~ Praperadilan Hasto Kristianto Di Tolak ~||~ #INDONESIADAMAI ~||~

Kilas Balik Bung Karno

Kilas Balik Bung Karno - Makna Proklamasi

Ir. Soekarno (Sang Proklamator) Setiap Tahun kita Memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Maka kita tidak bisa t...

Like Fanpage

Follow In Twitter

Breaking News

IKUTI KAMI


loading...

NONTON VIDEO DAPAT DUIT

10 Berita Populer

IKLAN

IKLAN
Ingin Pasang Iklan hubungi Kami di 0812 6582 534

Label

(SAS) #2019GantiPresiden Accounting Aceh Aceh Timur Adat Istiadat Advokat AFF Agama Agraria AIDS Air Aisyiyah Aksara Aksi Aksi Sosial Aktivis Aktivitis Al Washliyah Album Amien Rais Anak Anak Yatim Anarkis Angkatan Darat Anies Baswedan Animal Anti Korupsi Arisan Artikel Artis Arus Mudik Asahan Asian Games ASN Asuransi Asusila Atlet Award Bacaleg Bachtiar Ahmad Sibarani Baksos Bakti Sosial Balap Liar Banda Aceh Bandar Lampung Bandara Bandung Banjir BANK Bank Sumut Bansos Banten Bantuan Sosial Bapenas BAPER Bappenas Basarnas Batu Akik Batubara Bawang Putih Bawaslu Bayi Bazar BBM Bea Cukai Beasiswa Begal Bekraf Beladiri Belanja Bencana Bencana Alam Beras Berita Bhabinkamtibmas Bhayangkara Bhayangkari Bioskop Bisnis BKPRMI BM PAN BNI BNN BNPT Bobby Nasution Bom Bunuh Diri Boomerang BPBD BPJS BPN BPOM BRI Brimob Buka lapak Bukit Asam Buku Bulog Bulukumba BUMN Bung Karno Bupati Bursa saham Bursasaham Buruh Bus Caleg Capital market CCTV Cerpen Cianjur Cikampek Citilink conference Cosplayer Covid-19 Covid-19 Satgas Covid19 Cuaca Cuci Tangan Curanmor Cyber Daerah Dakwah Dance Debat Presiden Debt Collector Dede Farhan Aulawi Deklarasi Deli Serdang Demonstrasi Densus 88 Desa Dewan Pengawas Dewata Sakti Dharma Pertiwi Dialog Digital Dikdasmen Diklat Dinas Perhubungan Dirgahayu HUT RI Disiplin Diskusi Dongeng Donor Darah DPD RI DPR Duka Cita E-Money Effendi Simbolon Ekonom Ekonomi Ekspor Impor Electronics Elektronik Emas Empat Pilar Entertainment Es cream ESDM event Fashion Festival FGD FIFA Film Film Horor Film seri Anak Fintech FISIP Flores Timur Formasi Formula E Forum Furniture Futsal G30S/PKI GAAS Games Ganja Ganjar Ganjil Genap Garut Gaza Gebyar Kemerdekaan Gempa Geng Motor Genppari Gereja Gibran Gizi Buruk Go Pay Go-Jek Gojek Golkar Gotong Royong Grab Gubernur Guru Besar Gym H Haedar Nasir ham HANI Harbolnas Hari Ibu Hewan Hiburan HIV HMI Hoax Hotel Hp Hukum Humas Humbahas HUT HUT Bhayangkara HUT RI HUT TNI Hutan Ibadah Ibadah Haji Ibu Negara Idul Adha Idul Fitri IKLAN Imlek IMM Indonesia Industri inflasi Informasi Infrastruktur Inspektorat Inspirasi Internasional Internet Intoleran Investor IPK IPM IPPI Islam ITB IWAPI Jakarta Jakarta Barat Jakarta Pusat Jalan Jambore Nasional Jawa Tengah Jawa Timur Jayapura Jokowi Juara Jum'at Barokah Jumanji Jumat Jumat Berkah Jurnalis Kaliber Kampanye Kampung Rakyat Indonesia Kampus Kamtibmas Kapolda Kapoldasu Kapolri Kapolsek Kapolsek Kepolisian Karang Taruna Karaoke Karhutla Karya Tulis Kasus KDRT Keadilan Keagamaan Keamanan Kebakaran Kebangsaan Kebersihan Kebudayaan Kebun Kecantikan Kecelakaan Kedokteran Kegiatan Kegiatan seminar Kehutanan Kejahatan Kejaksaan Kejuaraan Kejurnas Kekerasan Kelestarian Alam Keluarga Kemalingan Kemanusiaan Kemenag Kemenaker Kemendag Kemendagri Kemendesa Kemendikbud Kemenhub Kemeninfo Kemenkes Kemenkeu Kemenko Kemenkumham Kemenlu KEMENPAN-RB Kemenparekraf Kemenperin Kemenpora kemenristek Kemensos Kementan Kemiskinan Kendaraan Dinas Kepala Daerah Kepedulian keperdulian Kepolisian Kerajaan Kereta Api kerja Paksa Kerjasama Kesehatan Kesejahteraan Keselamatan Kesenian Ketahanan Pangan Ketenagakerjaan Keuangan Khilafahtul Muslimin Kilas Balik Bung Karno Kivlan Zen KKP KNPI Kohati kompetisi Kompolnas Komputer Komunitas kon Konferensi KONI Konsumen Koperasi Kopermasu Kopi Kopi Pagi Korupsi Koruptor Kota Medan KPK KPR KPU Kriminal KRYD KSAD Kudeta Kuliner Kunjungan Kerja Kutai Kartanegara Labuhan Batu Lahan Lakalantas Laksi Lalu Lintas Lampung Langka Langkat Lapas Launching Launching Album Launching Aplikasi Launching Buku LAZISMU Lebaran Legislatif Lembaga LGBT Lifestyle Lingkungan Lingkungan Hidup LIPPI Listrik Lock Down Lomba lomba lari London LPPI LPS LSM Lukas Enembe Madina Mahasiswa Mahkamah Agung Mainan anak Majalengka Makanan Jepang Makassar Makkasar Mall Maluku Market Outlook Masjid Masker Masyarakat Mata Uang Maulid Nabi Mayday MDMC Medan Denai Media Media Sosial Megapolitan Menag Mendag Mendagri Menembak Menteri Menteri Perdagangan millenial Minuman Keras Minuman sehat Minyak Goreng Minyak Makan Miras Mobil MOI Motivasi MoU MPR MPR RI Mudik Muhammadiyah Muharram MUI Munas Musibah Musik Musyawarah Musywil Narkoba Narkotika NasDem Nasional Natal Natal & Tahun Baru New Normal NII NKRI NTT NU ODGJ Office Ojek Online Ojol Olah Raga Olahraga Ombusman Omicron Online Operasi Patuh Operasi Yustisi Opini Organisasi Ormas Otomotif P Padang Padanglawas Utara Padangsidimpuan Pagelaran Pahlawan Pajak Pakta Integritas Palestina Paluta Pameran PAN Pancasila Papua Parawisata Pariwisata Partai Demokrat Partai Politik Partai UKM Partai Ummat Pasar Pasar modal Pasar Murah Pasar Tradisional Paspampres Patroli PC PCM Medan Denai PDI Perjuangan PDIP Perjuangan pe Pedagang Pegadaian Pelajar Pelajar Islam Indonesia Pelantikan Pelatihan Pelayanan Publik Pelecehan seks Pelukis Peluncuran Pemadam Kebakaran Pemalakan Pembangunan Pembayaran Elektronik Pembunuhan pemerasan Pemerintah Pemerintahan Pemerkosaan Pemilu Pemuda Pemuda Melati Indonesia Pemuda Muhammadiyah Pemuka Agama pen Penandatanganan Pencabulan Pencemaran Nama Baik Penculikan Pencurian Pendataan Pendidikan Penelitian Penembakan Penerbangan Penertiban Pengabdian Pengadilan Pengadilan Negeri Pengajian Pengamanan Pengamat Penganiayaan Pengawasan Pengetahuan Penggelapan Penghargaan Penghijauan Pengusaha Penipuan Penistaan Agama Penulis Penyakit Penyandang Disabilitas Penyuluhan Perampasan Perayaan Perbankan Percut Sei Tuan Perdagangan Perekonomian Perempuan & Anak Peresmian Pergaulan Perhubungan Perikanan Peristiwa Perjanjian Perjudian Perkawinan Perlombaan Permainan Perpajakan Pers Pertamina Pertanahan Pertanian Perusahaan Pesawat Terbang PET Pileg Pilkada PIlkades Pilpres Pin Pinjam meminjam uang Pinjaman Online PKL PKS PMI Polairud Polantas Polisi Cilik Politik POLRI Polwan Pondok Pesantren Ponpes Pornografi Posko Ummat PPKM PPN PPWI Pra Kerja Prabowo Pramuka Praperadilan Prawita Genppari Premanisme Presiden Prestasi Primbon Politik Prokes promo Property Prostitusi Protokol Kesehatan PSI PSSI Public Expose Publik expose Puisi Pungli PUPR Pusat Perbelanjaan Puskesmas PWI Qurban Radikalisme Rafdinal Ragam Rakernas Rakor Ramadhan Reksadana Rektor Relawan Relawan Jokowi Religi Remisi Rentan Renungan resa Restoran Reuni 212 Revolusi Mental Reward RKUHP Robot Ruang Guru Rumah Rumah sakit Rups Rusia RUU Saber Pungli Sabu Sahabat Anak Sains Salon Samosir Samsat Samsung Sanitasi air.Lingkungan hidup Santri SAR Satlantas Satpol PP Satwa SD Muhammadiyah 19 SD Terpadu 23 Medan Sejarah Sekolah Sembako Seminar Sengketa Seniman Senjata Senjata Api Sepak Bola Separatis Sepeda Sepeda sehat Serdang Bedagai Sertifikat Sertijab sho Sigli Silaturahim Silaturahim. KUYAI Kartanegara Silaturahmi Silaturrahim SIM Simalungun Simpan Pinjam Simulasi Smartphone SMP Muhammadiyah 48 Soekarno Solar Somasi Sosial Sosialisasi Startup Stasiun STOP PRES...!!! Studi Ilmiah Stunting Suku bunga Sulawesi Selatan Sumatera Barat Sumatera Utara Sumpah Jabatan Sumut Sungai Superstore Suplemen Surabaya Surat Terbuka Suriyono Adi Susanto Suriyono Adi Susanto {SAS) Survei Survey susu Swab Antigen Syafi'i Ma'arif Syariah Syawal Takjil Tali Kasih Talkshow Tanjung Balai Tantama Tapanuli Tengah Tawuran Teknologi Teror Terorisme Tes Urine Tiket Tilang Tips Tjahyo Kumolo TNI TNI AU TNI nasional TNI-Polri Tokoh Tokoh Agama Tokoh Masyarakat Tol Toys Kingdom ToysKingdom Tragedi Transportasi Trend Rambut True Money Uang Uang Palsu UIN Ujaran Kebencian UKM Ukraina Ulama UMJ umkm UMSU Undang-Undang UNIMED UniPin Universitas Unjuk Rasa Upacara Usaha Rakyat UU Cipta Kerja UU ITE UUD 1945 Vaksinasi Vaksinasi booster Valentine Day Verifikasi Viral Virus Corona Walikota Wanita Wapres Wartawan Webinar Wirausaha Wisata WNA Workshop Yogyakarta Zulkifli Hasan

Arsip Berita

IKUTI BERITA VIDEO KAMI DI YOUTUBE

POS PETIR

PAGAR LAUT

Pagar Laut yang terjadi di Tangerang Memang Membuat Heboh Indonesia, Apalagi Ada Sertifikatnya, Berarti Sudah Ada IzinnyaRakyat Semakin Cemas dan Khawatir, Apalagi Kalau Udara Mau DipagarBagai Tersambar Petir Mendengar Pagar-Pagaran .

HALLO KRING..!!!

12 PAS

PANCASILA UDAH FINAL

Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila Banyak Penolakan Dari Berbagai Kalangan Masyarakat, Memang Seharusnya Tidak Usah Dibahas Dan Lebih Baik Dibatalkan. Pancasila Dasar Negara.
Tendangan 12 PAS Dihentikan

SOS

INDONESIA DARURAT NARKOBA

Sudah dijatuhi hukuman mati bahkan sudah ada yang dieksekusi, tapi masih banyak bandar narkoba semakin merajalela, terbukti banyak yang ditangkap petugas Polisi maupun BNN (Badan Narkotika Nasional) tapi belum kapok juga mereka, justru sipir penjara malah terlibat. Kalau sudah darurat begini, hukuman mati jangan berhenti, jalan terus!.

QUO VADIS

Kunjungan Statistik

Online

IKLAN USAHA ANDA


PAGAR LAUT INDONESIA

~> Sekarang Lagi Heboh Tentang Pagar Laut Yang Terjadi Di Indonesia

<~ Memang Harus Jelas Apa Maksudnya Laut Dipagar, Karena Seharusnya Yang Dipagar itu Batas Wilayah Indonesia Dengan Negara Lain

Link Terkait

close
Banner iklan disini