Sektor penerbangan di Indonesia memainkan peran penting sebagai tulang punggung industri pariwisata. Dengan jaringan penerbangan yang luas, wisatawan dapat mengakses destinasi dengan lebih cepat dan efisien. Meskipun menghadapi tantangan selama masa pandemi, sektor ini terus berupaya mendukung pemulihan ekonomi nasional dan industri pariwisata.
Dalam rangka memperingati Hari Penerbangan Nasional, Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (APJATI) menggelar Seminar bertajuk "Peran Sektor Transportasi Udara Dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Dan Industri Pariwisata Nasional Paska Pandemi." di Jakarta, Jum'at (27/10/2023). Acara ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Capt. Daniel Putut Kuncoro Adi, President Director Lion Group, yang berbicara tentang peran transportasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan industri pariwisata.
Dalam seminar ini, Capt. Daniel menyampaikan, beberapa poin kunci dibahas untuk memastikan bahwa sektor penerbangan dapat optimal dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan industri pariwisata:
**1. Konektivitas dan Rute Penerbangan:**
Optimalisasi rute dan dukungan dari para stakeholder menjadi fokus utama. Evaluasi pemanfaatan rute jaringan penerbangan di bandar udara eksisting diperlukan untuk memastikan bahwa rute-rute tersebut efisien dan sesuai dengan kebutuhan wisatawan.
**2. Pelibatan Pemerintah Daerah dan Stakeholder Lainnya:**
Keterlibatan pemerintah daerah dan stakeholder lainnya dianggap vital dalam meningkatkan konektivitas. Kolaborasi yang kuat antara sektor publik dan swasta diperlukan untuk membangun infrastruktur yang mendukung pertumbuhan penerbangan.
**3. Kesiapan Bandar Udara:**
Kesiapan bandar udara dalam melayani penerbangan malam menjadi aspek penting. Ini melibatkan aspek keamanan (OH, HIRA) dan kesiapan fasilitas. Selain itu, reaktivasi bandar udara yang tidak aktif juga harus dipertimbangkan untuk memperluas jaringan penerbangan.
**4. Penetapan Harga dan Daya Beli Pengguna Jasa:**
Penetapan harga tiket pesawat menjadi pertimbangan penting. Strategi penetapan harga harus sejalan dengan daya beli pengguna jasa penerbangan. Kebijakan harga yang sesuai dapat mempengaruhi jumlah pengguna jasa penerbangan.
Dalam kesimpulannya, Capt. Daniel menekankan pentingnya kerjasama antara semua pemangku kepentingan dalam sektor penerbangan. Kolaborasi yang efektif antara pemerintah, perusahaan penerbangan, dan pemerintah daerah merupakan kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan industri pariwisata yang berkelanjutan.
Seminar ini mencerminkan komitmen industri penerbangan Indonesia dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional dan membangun industri pariwisata yang tangguh. Dengan terus mengoptimalkan konektivitas, melibatkan semua stakeholder, dan mengatasi tantangan penetapan harga, sektor penerbangan diharapkan akan menjadi tulang punggung yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun mendatang.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto