BPDPKS Buka Beasiswa Kuliah Gratis untuk 2.000 anak se-Indonesia
Erick Rombak direksi dan komisaris BSI
Ketum APTIKNAS Apresiasi Polda Metro Buka Pengaduan Lewat WhatsApp
IWAKK Walet Emas Gelar Silaturahmi Wong Kebumen di TMII
Topang Transisi Energi, BPH Migas: Gas Bumi Masuki Masa Keemasan
Gus Halim Dapat Gelar Sutan Khalifah dari Warga Minangkabau
Ketum Forum KEMALA Hadiri Halal Bi Halal TP Sriwijaya
Refleksi Waisak Nasional PKB Usung Tema Bangkit Bersama untuk Indonesia
Gus Muhaimin: Dana Desa Mampu Hadirkan Kemandirian
Sumber Alfaria Trijaya Cetak Pendapatan Rp96,93 triliun di Tahun 2022
"Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan penjualan dan penambahan gerai sepanjang tahun. Hingga akhir tahun 2022, perseroan dan anak perusahaan memiliki total 20.798 toko, dengan rincian 17.813 dimiliki oleh perseroan dan 2.985 dimiliki oleh anak perusahaan," kata Tomin Widian, Corporate Secre:ary PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk dalam keterangan persnya, Rabu (18/05/2023).
Tomin menyoroti pertumbuhan jumlah gerai yang signifikan pada 2022, yang didukung oleh keberhasilan ekspansi perseroan ke daerah-daerah yang sebelumnya belum tergarap, terutama di pulau-pulau terpencil, termasuk Indonesia Timur.
"Perseroan menghadapi tantangan di tahun 2022, antara lain pergeseran kebiasaan belanja konsumen dari offline ke online, yang menuntut pengembangan strategi digital agar tetap menjadi pilihan utama konsumen. Selain itu, tingkat inflasi yang meningkat menjadi tantangan bagi Perseroan untuk menyediakan produk berkualitas dengan harga terjangkau," ungkapnya.
Menjawab tantangan tersebut, Perseroan fokus pada strategi omnichannel di tahun 2022, mengintegrasikan penjualan offline dan online melalui aplikasi Alfagift untuk menjaring lebih banyak pelanggan.
Disisi lain, Perseroan juga terus mengembangkan program Customer Relationship Management (CRM) untuk meningkatkan loyalitas pelanggan. Memanfaatkan analisis data besar dari lebih dari 10 juta pelanggan, Perseroan memperoleh wawasan yang lebih baik tentang perilaku belanja pelanggan dan mampu memberikan penawaran yang relevan dan dipersonalisasi.
Selanjutnya, Perseroan memperluas layanan SAPA (Siap Antar Pesanan Anda) melalui aplikasi Alfagift. Pelanggan dapat berbelanja menggunakan aplikasi Alfagift dan pesanan mereka dikirim ke rumah mereka tanpa biaya tambahan. Pada tahun 2022, lebih dari 3.000 kendaraan SAPA tersedia untuk memenuhi pesanan melalui Alfagift.
Menatap tahun 2023, Tomin menegaskan, Perseroan optimis untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Mayoritas produk yang dipasarkan perseroan merupakan kebutuhan pokok, sehingga perseroan berada pada posisi yang baik untuk menahan inflasi pada tahun 2023. Prakiraan pertumbuhan ekonomi tahun 2023 diperkirakan tetap kuat berkisar antara 4,5% hingga 5,3% menurut Bank Indonesia.
Adapun, Perseroan tetap berkomitmen pada praktik bisnis yang bertanggung jawab dan bertujuan untuk memberikan kontribusi positif bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. "Perseroan berupaya menjadikan Alfamart sebagai toko komunitas yang memberikan kontribusi kepada masyarakat," ucapnya.
Sementara itu, Anggara Hans Prawira, Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk mengatakan, tanggung jawab perseroan untuk mematuhi undang-undang yang berlaku dan berpegang pada lima prinsip dasar Good Corporate Governance (GCG): transparansi, akuntabilitas, independensi, tanggung jawab, serta kesetaraan & kewajaran. "Penerapan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten tidak hanya menguntungkan perusahaan tetapi juga seluruh pemangku kepentingan," ujarnya. (Lak)
Gus Halim Dorong Kepemilikan Lahan Transmigran secara Komunal
Jaksa Tegaskan Penetapan Tersangka Johny G Plate Murni Penegakan Hukum
Ketua GABPEKNAS Tangerang Selatan Hadiri Mukota-3 Kadin Kota Tangsel
Hence Benyamin Terpilih Jadi Ketua Kadin Kota Tangsel
Silaturahmi Ke PBNU, Kapolda Metro: Tingkatkan Sinergi Bangun NKRI
Naganaya Luncurkan National Cybersecurity Connect 2023
Adi Supriadi Ditinggalkan PKS Ketapang, Kemana Selanjutnya?
Program Transmigrasi Diminati, Gus Halim: Daftar Tunggu Lebih dari 5.000 KK
Yalin's Bakery and Cake Hadir di PIK
Kuartal I-2023, Kinerja Cisadane Sawit Raya Turun
"Penurunan pendapatan selama Kuartal I-2023 terutama disebabkan oleh harga jual rata-rata (ASP) yang lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Direktur Keuangan dan Pengembangan Strategis CSRA, Seman Sendjaja dalam Public Expose setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Selasa (16/05/2023).
Adapun, Pendapatan Perseroan berasal dari penjualan tandan buah segar (TBS) sebesar Rp101,48 miliar, penjualan crude palm oil (CPO) sebesar Rp73,49 miliar, dan penjualan kernel sebesar Rp9,18 miliar.
Seman menyatakan laba usaha perseroan tercatat sebesar Rp46,7 miliar, dengan margin usaha 25,4%, lebih rendah 31 basis poin dari Kuartal I-2022
Sementara itu, produksi TBS tercatat sebesar 67.750 ton atau turun 1,3% dari 68.644 ton tahun sebelumnya. Selain itu, produksi CPO turun 15,6% menjadi 6.057 ton, dan produksi kernel turun 14,6% menjadi 1.545 ton selama periode yang sama.
Dari sisi aset, total aset perseroan sedikit meningkat dari Rp1.839 miliar pada akhir 2022 menjadi Rp1.842 miliar pada Kuartal I-2023.
Pada Kuartal I-2023, Seman menyampaikan, Perseroan juga mencatatkan penurunan laba kotor sebesar 48,8% menjadi Rp88,28 miliar. Alhasil, laba bersih perseroan juga turun menjadi Rp23,56 miliar atau turun 77,2% dengan margin bersih 12,8%.
Meski mengalami penurunan kinerja keuangan, Seman menegaskan bahwa operasi perusahaan yang efisien telah meningkatkan kemampuannya untuk merespon perubahan eksternal seperti faktor ekonomi, kemajuan teknologi, iklim politik, dan faktor budaya yang mempengaruhi perusahaan.
Penurunan pendapatan Perseroan disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain penurunan ASP. Penurunan ASP disebabkan oleh kondisi ekonomi global, serta persaingan pasar. Faktor lain yang turut menyebabkan turunnya kinerja perusahaan antara lain lemahnya pasar minyak sawit global.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Perseroan menerapkan berbagai strategi untuk meningkatkan kinerjanya di masa mendatang. Perseroan berfokus pada peningkatan efisiensi operasional untuk mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas.
Selain itu, Perseroan sedang menjajaki pasar baru dan mengembangkan produk baru untuk memperluas basis pelanggannya. Disisi lain, Perseroan berinvestasi dalam teknologi untuk meningkatkan proses produksi dan meningkatkan kualitas produknya.
Terlepas dari tantangan yang dihadapi oleh industri kelapa sawit, Perseroan optimis menatap masa depan. Perseroan optimis strategi jangka panjangnya akan mampu mengatasi tantangan saat ini dan terus tumbuh di masa depan. "Komitmen Perseroan terhadap praktik berkelanjutan dan perilaku bisnis yang beretika juga diharapkan dapat berkontribusi pada kesuksesan jangka panjangnya," pungkasnya. (Arianto)