Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
PT Avrist Assurance (Avrist Assurance) mantap melangkah menjadi 15 perusahaan terbaik di Indonesia pada 2021. Salah satu upaya mencapai target tersebut, Avrist Assurance fokus memperluas kemitraan dan meningkatan kualitas pelayanan jalur distribusi Employee Benefits Division (EBD), yang merupakan jalur distribusi yang menangani asuransi kumpulan.
Jalur distribusi kumpulan ini fokus menawarkan program asuransi yang berhubungan dengan business to business (B2B) bagi perusahaan. Lewat produk EBD Avrist Assurance, perusahaan atau lembaga dapat memberikan perlindungan dan nilai tambah bagi karyawan.
J. Alvin Panjaitan selaku Head of Employee Benefit Division PT Avrist Assurance mengatakan, Kami menyadari bahwa karyawan adalah bagian penting dari perusahaan yang harus diberi perlindungan, salah satunya dengan Program EBD Avrist Assurance. Program tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan akan perlindungan bagi karyawannya.
"Kebutuhan proteksi karyawan perusahaan di kota besar tentunya berbeda dengan di daerah pertambangan. Oleh sebab itu, besaran dari premi dan uang pertanggungan dari masing-masing perusahaan dapat disesuaikan," kata Alvin dalam keterangan tertulis pada Rabu (08/04).
Alvin menjelaskan, Avrist Assurance menawarkan lima kategori produk pada jalur distribusi EBD.
Pertama, Asuransi Kesehatan Kelompok (Group Health Service) mencakup rawat jalan, rawat inap dan pembedahan, perawatan kehamilan dan persalinan, perawatan gigi hingga kacamata. Program ini dapat diberikan untuk karyawan maupun keluarganya meliputi suami atau isteri dan anak, sesuai kebutuhan masing-masing perusahaan.
Kedua, Asuransi Jiwa (Group Term Life) mencakup pertanggungan jiwa yang menyebabkan peserta yang terdaftar meninggal dunia, baik yang disebabkan karena sakit maupun kecelakaan. Sebagai aset perusahaan, program ini diberikan untuk karyawan. Juga memberikan jaminan perlindungan bagi ahli warisnya.
Ketiga, Asuransi Kecelakaan (Personal Accident) mencakup pertanggungan yang disebabkan karena kecelakaan dan cidera. Program ini diberikan kepada karyawan untuk melindungi diri dari risiko cidera maupun kecelakaan baik selama jam kerja maupun di luar jam kerja.
Keempat, Asuransi Cacat Total Tetap (Total Permanent Disability) mencakup pertanggungan jika karyawan mengalami cacat total tetap. Sehingga berakibat ketidakmampuan dalam melakukan suatu pekerjaan atau keahlian atau memegang suatu jabatan untuk memperoleh penghasilan, gaji, upah atau kompensasi.
Kelima, Asuransi Penyakit Kritis (Critical Illness) mencakup 36 penyakit kritis yang dideteksi pertama kali atau terdeteksi di awal. Manfaat asuransi diatas memberikan perlindungan 24 jam dimana saja baik saat bekerja maupun di luar jam kerja.
Selain itu, kata Alvin, Manfaat perlindungan tersebut dapat dilakukan di lebih dari 900 rumah sakit rekanan Avrist Assurance di Seluruh Indonesia. Juga di Sime Darby Medical Hospital, Malaysia dan SMG International Partners, Singapura dengan sistem pembayaran nontunai atau cashless. Selain dari kedua rumah sakit tersebut, perawatan di rumah sakit luar negeri dapat dilakukan melalui sitem reimbursement.
"Avrist Assurance juga bermitra dengan Third Party Administration AdMedika dan Fullerton yang memiliki rekanan Rumah Sakit dan klinik lebih dari 1.800 tersebar di berbagai daerah. Juga berekanan dengan Optic Seis dan Optik Tunggal yang memiliki lebih dari 2.255 outlet dengan sistem pembayarannya secara cashless," ujar Alvin.
Hingga kini, lanjutnya, Avrist Assurance mampu menjadi salah satu pemain terbesar di industri dalam mengarap bisnis EBD. Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) indikator penjualan Annual Premium Equivalent (APE) pada 2019 (unaudited), EBD Avrist Assurance menduduki posisi ke-6 di industri asuransi Indonesia senilai Rp 270 miliar. Angka ini meningkat 79% secara tahunan atau year on year dibandingkan Rp 151 miliar pada 2018.
Alvin menegaskan, Kinerja Avrist Assurance di Q
4 2019 (unaudited) menunjukkan pertumbuhan yang kuat dan sehat, dimana peringkat berdasarkan APE melonjak dari posisi 25 ke 21 secara industri. Pada 2019, APE Avrist Assurance mencapai Rp 752 miliar. Angka ini melonjak secara signifikan 107% dibandingkan dengan APE di 2018 senilai Rp 363 miliar.
"Pertumbuhan positif ini merupakan hasil kontribusi dari jalur distribusi keagenan atau Agency sebesar 23%, Bancassurance 30% dan EBD sebesar 36%. Selain itu, Avrist Assurance masih sangat sehat dan kuat, tecermin dari tingkat Rasio Solvabilitas atau Risk Based Capital (RBC) di level 428%. Angka ini masih di atas modal minimum yang disyaratkan oleh OJK yakni 120%," pungkasnya. (Arianto)