Bareskrim Ungkap Peredaran 44 Kg Ganja, 29 Kg Sabu dan 1.300 Butir Ekstasi
Startup Anak Bangsa, Klikdaily Memenangkan Lisensi Piala Dunia 2022 dan U-20 2023
“Merupakan suatu kebanggaan bagi kami dapat menjadi startup teknologi pertama di Indonesia yang ditunjuk langsung oleh FIFA. Dengan lisensi ini, kami berharap FIFA World Cup dan Klikdaily bisa menjadi salah satu katalis dalam menghidupkan kembali perekonomian Indonesia pasca pandemic di tahun 2022-2023 nanti”, ujar Amos Gunawan selaku founder dan CEO dari Klikdaily dalam keterangan tertulis. Jum'at (01/10)
Klikdaily merupakan platform teknologi yang mentransformasi UMKM/bisnis mikro di Indonesia. Klikdaily tidak hanya menyediakan platform digital, juga membangun platform fisik dan memberikan solusi end-to-end dari pendanaan, promosi pintar, hingga pemasaran.
“Menariknya, FIFA World Cup tahun 2022 menjadi ajang yang unik karena pertama kalinya diadakan pada bulan Desember di Qatar. Sedangkan Piala Dunia U-20 merupakan kebanggaan tersendiri bagi Indonesia karena pertama kalinya sepanjang sejarah kita menjadi tuan rumah ajang FIFA World Cup. Klikdaily siap untuk memanfaatkan momentum dan mengajak seluruh pemangku kepentingan baik dari pemerintah maupun pihak swasta untuk berkolaborasi bersama dalam ajang ini”, tambah Amos.
Amos pun memprediksi FIFA World Cup 2022 dan FIFA U-20 World Cup 2023 akan menjadi ajang pesta olahraga terbesar sepanjang sejarah yang ditonton karena rekor tingginya jumlah penonton di kanal digital — didukung pertumbuhan pengguna internet dan smartphone di Indonesia. Proyeksi penonton di Indonesia pun meningkat hampir dua kali lipat menjadi sekitar 200 juta penonton dengan total jam tayang sebanyak 34 miliar jam, ditonton dari 3 dari 4 penduduk Indonesia.
Sebagai catatan, ini adalah pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah kompetisi FIFA U-20 World Cup 2023. Pertandingan ini akan diadakan di 6 kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Surabaya, Bandung, Surakarta, Gianyar, dan Palembang. Dengan total 52 pertandingan, FIFA U-20 World Cup akan diikuti oleh 24 tim nasional. Timnas Indonesia sendiri sudah dipastikan mendapatkan tempat sebagai tuan rumah.
Piala Dunia selalu menjadi ajang yang dinanti-nantikan dan memiliki jumlah penonton terbesar di dunia, bahkan melebihi Olimpiade. Sebagai perbandingan, Piala Dunia tahun 2018 yang mencatatkan total 3,5 miliar penonton – ditonton hampir setengah jumlah populasi manusia di dunia. Dalam penyiaran 64 pertandingan, rata-rata jumlah penonton untuk setiap pertandingan mencapai 191 juta. Di Indonesia sendiri jumlah penonton piala dunia 2018 adalah 162 juta untuk seluruh pertandingan.
Asal tahu saja, Piala Dunia 2022 di Qatar akan berlangsung selama musim liburan yaitu 21 November 2022 sampai 18 Desember 2022. Berbeda dengan Piala Dunia sebelumnya, FIFA World Cup 2022 akan tayang di Indonesia pada jam-jam favorit (prime time), yaitu sekitar jam 5 sore hingga tengah malam. (Arianto)
Permata MHT Gelar Vaksinasi Covid-19 & Santunan Yatim Piatu
Peringati HUT Ke-14, PPWI Bakal Adakan Konferensi Internasional Pewarta Warga
Hari Jadi Bea Cukai ke-75, Menteri Keuangan Sri Mulyani Beri Apresiasi
Menhan Prabowo Tinjau Kesiapan RS Modular untuk PON di Merauke
Fahira Idris Berikan Piagam Penghargaan DPD RI kepada Keluarga Besar Golkar DKI Jakarta
Program ‘Ayo Kursus’, Tingkatkan Kompetensi untuk Berkompetisi
“Program ‘Ayo Kursus’ mendorong anak-anak kita lakukan reskilling dan upskilling, ditingkatkan kompetensinya, diberi keterampilan baru, yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri,” terang Sekretaris Ditjen Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Wartanto, dalam Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) episode 9, secara daring, pada Kamis (30/9).
Ia berharap peserta program ‘Ayo Kursus’ bisa mendapatkan kompetensi baru dan meningkatkan kompetensinya sehingga dapat lebih terserap ke Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). “Saya berharap DUDI tidak hanya menempatkan mereka sekadar jadi pekerja, tetapi bisa dibimbing supaya bisa berwirausaha,” pesan Wartanto.
Sejalan dengan konsep Merdeka Belajar, program ‘Ayo Kursus’ merupakan upaya Kemendikbudristek untuk menumbuhkan kembali harapan anak-anak yang putus sekolah agar melanjutkan aktivitas belajar. Program tersebut menjadi bukti bahwa pendidikan vokasi merupakan salah satu solusi untuk melakukan aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik dalam mewujudkan Merdeka Belajar.
Sementara itu, Vice President Pupuk Kaltim, Anggoro Wijaya memberikan apresiasi terhadap program ‘Ayo Kursus’. Ia mengakui sangat terbantu dengan program ini, karena mendapatkan tenaga kerja siap pakai. “Program ‘Ayo Kursus’ ini memang dari perusahaan sendiri kebutuhannya, jadi kami bisa mendapatkan tenaga kerja yang siap pakai, dan bisa mengurangi angka pengangguran,” paparnya.
Perwakilan dari Gosbal Barbershop, Gusnur Rocmad Hindri membagikan pengalamannya selama mengikuti pelatihan dan kursus. Menurutnya manfaat program ini adalah untuk meningkatkan jiwa wirausaha, lebih banyak pengetahuan yang ia dapat terutama dalam penerapan cara berbicara di depan umum yang baik. Selain itu, membangun relasi dan mengembangkan bakat, kata Gusnur, menjadi kunci dalam pengembangan usaha. “Bagi saya cara mengembangkan dan menjalin relasi sangat penting untuk ke depannya,” ujar dia.
Wayan Martini Asih, salah satu peserta didik program kursus dan pelatihan membagi kisahnya selama mengikuti kursus dan pelatihan. Dia menjelaskan, ditempatnya mengikuti kursus dan pelatihan selalu menanamkan nilai “REACT”.
“REACT inipun memiliki kepanjangan sendiri. Untuk R, religious obligation di sini seorang yang bekerja di hotel (hotelier) tidak hanya dituntut bekerja secara profesional tetapi harus memiliki jiwa religius yang tinggi. E, effective communication. Sebagai seorang hotelier tentunya sangat dibutuhkan komunikasi yang baik untuk berinteraksi. A, attitude yang paling penting, diajarkan bagaimana bersikap. C, competitive skills, para peserta didik dianjurkan untuk mengembangkan bakat. Poin terakhir T, teamwork menjalin kerja sama,” jelas Wayan.
Untuk diketahui, ‘Ayo Kursus’ terdiri dari dua program, yaitu Program Kecakapan Kerja (PKK) dan Program Kecakapan Wirausaha (PKW). Keduanya bertujuan untuk memberikan peluang kepada para lulusan vokasi yang ingin menambah keterampilan untuk bisa bekerja dan berwirausaha. Program ini memberikan kesempatan kepada calon peserta untuk mengikuti kursus pelatihan selama 100-400 jam pembelajaran dengan bantuan dari pemerintah. “Mereka dapat memilih jenis keterampilan sesuai dengan kebutuhan dan minat serta konteks daerah masing-masing,” imbuh Wartanto.
Sasaran program ‘Ayo Kursus’ merupakan anak usia sekolah yang tidak bersekolah, tidak sedang berkuliah, tidak sedang bekerja, dan berusia di bawah 25 tahun. Peserta program ‘Ayo Kursus’ diutamakan bagi pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP), tidak sedang terdaftar sebagai penerima Kartu Pra-Kerja, dan tidak sedang terdaftar sebagai peserta didik PKK dan PKW yang sedang berjalan. Pendaftaran peserta Ayo Kursus secara daring melalui laman https://banper.kemendikbudristek.go.id/ayo_kursus.
“Melalui Ayo Kursus diharapkan bisa mendorong dan mewujudkan gerakan Merdeka Belajar melalui keterampilan tambahan yaitu kecakapan kerja dan kecakapan wirausaha,” pungkas Wartanto. (Arianto)