Lakukan Konsolidasi, FLAJK Support Asosiasi Anggota Untuk Akreditasi
Cek Ketersediaan Obat Lewat Farmaplus, Menteri BUMN Erick Thohir Layani Langsung Konsumen
Dirjen Bina Adwil Mengapresiasi Terbentuknya Jabatan Fungsional Damkar dan Analis Kebakaran
Dilantik Eddy Ganefo, Hj. Aam Maryamah Resmi Nahkodai Kadin Bandara SHIA
Dengan demikian, Hj. Aam Maryamah secara resmi nahkodai Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bandara Soekarno Hatta International Airport (KADIN BANDARA SHIA) untuk masa bakti 2021 - 2023.
Gelaran tersebut juga di hadiri oleh para pejabat penting, diantaranya Plt. Kepala Otoritas Bandara Soekarno Hatta (Otban Soetta), Kepala BKD Provinsi Banten H. Komarudin serta tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Kadin Indonesia Eddy Ganefo mengatakan bahwa dengan dilantiknya Ketua dan pengurus Kadin Bandara SHIA, sudah barang tentu akan menjadi peningkatan pada bisinis di Bandara Soetta, baik logistik, Aircraft dan lainnya.
"Utamanya adalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan tentunya Kadin SHIA akan membantu para UMKM yang saat ini sedang terpuruk karena pandemi," ujar Eddy Ganefo kepada awak media.
"Bahwa dengan adanya Kadin Shia ini mereka akan
terbantu, akan di fasilitasi dan akan dilakukan pembinaan oleh ketua Kadin Shia dan para pengurus lainnya," tambahnya.
Lebih lanjut, Eddy mengatakan, target jangka pendek adalah dimana dimasa pandemi ini minimal UKM bisa bertahan. "Selain itu, para pengusaha yang tergabung dalam Kadin Shia harus juga creative supaya mereka bisa bertahan dan bisa bangkit menyesuaikan diri dengan situasi pandemi covid-19, sehingga semua bisa survive," imbuhnya.
Dan tentunya sebagai target jangka panjang adalah mereka naik kelas artinya mereka bisa melakukan ekspor terhadap produk lokal kita ke luar negeri.
Eddy menambahkan, bahwasanya jika diperhatikan dari personal pengurus Kadin Shia, bahwa mereka ini betul-betul para pengusaha yang hebat.
"Kiranya, kita semua berharap bisa berkerja sama dan diapresiasi oleh semua pihak, termasuk oleh pihak Bandara dan oleh pihak pemerintah, terutama oleh pengusaha - pengusaha yang membutuhkan keberadaan kadin shia ini," pungkas Eddy Ganefo.
Senada dengan ketua umum Kadin Indonesia, ditempat yang sama usai dilantik menjadi ketua Kadin Bandara SHIA Hj. Aam Marayamah menegaskan, pihaknya akan lebih memberikan perhatian dan pembinaan kepada para pengusaha yang belum bisa masuk ke ranah Bandara khususnya.
"Karena sampai saat ini banyak pengusaha - pengusaha yang belum bisa mengatasi permasalahannya sendiri dalam dunia bisnis," ungkap Hj. Aam.
Ketua Kadin Bandara SHIA yang bergelar Magister Hukum tersebut juga memberikan sebuah contoh, bahwasanya para UKM susah masuk ke Bandara, susahnya para UKM mengetahui alur yang benar dan apa yang harus di tempuh oleh mereka masuk ke ranah kawasan bandara.
"Untuk itu, kami akan hadir sebagai Kadin Bandara SHIA yang bisa melakukan koordinasi sehingga dapat menjaga kondusifitas bersama para UKM," paparnya.
Dirinya juga menyampaikan, bahwa Kadin SHIA sudah menyusun setrategi di bidang masing-masing para anggota yang ikut bergabung di Kadin SHIA hari ini adalah para pengusaha yang memang profesional dibidangnya dan saya yakin kedepan nya mereka sudah bisa langsung melakukan aksi.
"Selain itu, program
selanjutnya diraker, akan kami pilah di setiap komisi mana yang bisa kami sinergikan dengan Otoritas Bandara dan terutama Angkasa Pura
II sebagai pengelola Bandara Soetta," beber mantan advokat tersebut.
Dan yang paling penting, saat ini yang sedang kami fikirkan untuk mengedepankan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu menjawab kebutuhan sekarang ini. "Karena peralihan teknologi saat ini secara global lebih cepat perkembangan nya, jadi kami harus menjawab tantangan itu,” pungkasnya. (Arianto)
Gebrakan KPK Dalam Sejumlah OTT Menjadi Bukti KPK Sangat Kuat
Pusdiklat PRAWITA GENPPARI Gelar Pelatihan “PALMISTRY”
Wina Maya Pimpin Permata Ummat Kota Medan
Garuda Luncurkan Promo 'Terbang Sehat dengan Tes PCR dan Antigen Rp1
Tingkatkan Kualitas SDM Transportasi, Kemenhub Berikan Beasiswa Program S2 Double Degree Sektor Transportasi
Badan POM Cetak Rekor MURI Melalui Karya 1.095 Film Pendek KIE Obat dan Makanan
Mentan SYL Dorong Hutan Sagu Papua Barat Menjadi Lahan Agrowisata
Di samping itu, Mentan mengharapkan hilirisasi yang dilakukan oleh para pelaku stakeholder pertanian bekerjasama untuk mendapatkan nilai tambah bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Ini integrated farm, tolong Muspida koordinasi bantu Bupati untuk kerubutin, kita buat industrinya, tidak hanya sagu saja, tidak hanya saja Melki (petani) membuat sagu saja, tapi sekitarnya ada peternakan, di sana ada buah horti, kemudian tanaman pangan, dan lainnya, jadi ada integrated farm dan modern, semua yang dimiliki rakyat." demikian disampaikan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, ketika melakukan kunjungan kerja di Distrik Aimas, kelurahan Malawi, kabupaten Sorong, Jum'at 3 September 2021.
Mentan menegaskan Papua Barat merupakan wilayah penghasil sagu terbesar nusantara, dan berharap pertanian yang diusahakan secara bersama dapat dipoles dengan sentuhan teknologi melalui pelatihan-pelatihan.
"Di sini sagunya oke, dan pertanian ngga bisa sendiri sendiri, harus ramai ramai. Agrowisata, satu kali turun semua kena, jadi jangan cuma sagu, harus ada bimtek, Istri istri harus bimtek, anak muda harus kursus, kursus harus ada hasilnya, seperti sagu harus jadi mie, kemudian ada perlakuan teknologi, biar tampilan (pati) menjadi putih bersih." ungkap Mentan Syahrul.
Lebih lanjut Mentan menyebutkan beberapa syarat yang dapat menunjang pertanian di Sorong menjadi baik, mulai dari tunjangan infrastruktur alam, sumberdaya manusia dan modal yang dibutuhkan seperti penerapan kredit usaha bagi rakyat pertanian.
"Syarat pertanian yang bagus itu yang pertama lahannya oke, kemudiaan yang kedua airnya bagus, yang ketiga rakyat nya mau bersama pemerintah, jangan rakyat saja pemerintah nya ngga, atau pemerintahnya saja rakyatnya ngga, kemudian seterusnya membutuhkan pelatihan, lalu butuh modal pak Jokowi sudah memberikan KUR" pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Sorong, Jhony Kamuru yang hadir dalam kunjungan kerja Mentan menyampaikan kesediaannya atas saran Mentan untuk dilakukan pengembangan agrowisata di daerahnya.
"Pak Menteri, kami sangat bersedia untuk pengembangan-pengembangan komoditi pertanian untuk memajukan Sorong, bukan hanya bantuan dari Gurbernur namun kami berharap ada bantuan bantuan langsung untuk pengembangan Sorong dari Kementerian melalui dinas pertanian" katanya.
Pada kegiatan kunjungan kerja tersebut, Mentan berkesempatan meninjau lahan dan rumah pengolahan sagu sederhana milik petani Melkianos Malagam, yang mengelola kurang lebih tiga hektar lahan sagu.
Tercatat sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia telah mengekspor sagu tahun 2020 sebesar 13 ribu ton atau senilai 40 milyar rupiah. Kemudian selama kurun waktu tahun 2020 hingga semester 1 tahun 2021, volume ekspor sagu meningkat 5,1 persen.
Luasan areal sagu nasional saat ini mencapai 196.831 hektar dengan 99,65% areal berupa perkebunan rakyat. Papua dan Papua Barat merupakan sentra terbesar sagu nasional yang berkontribusi sebesar 29,2% dari areal sagu nasional. (Arianto)
Surat Terbuka untuk Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo
Yth. Bapak Kapolri,
Langsung to the point saja yaa Pak. Mengapa Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Bareskrim Mabes Polri terkesan diskriminatif dalam menerima pembuatan Laporan Polisi (LP) dari warga masyarakat yang tidak beruang?
Saya mengalami 2 kali penolakan saat mendampingi warga membuat LP di SPKT Bareskrim Polri di Jl. Trunojoyo No. 3 Jakarta Selatan itu. Pertama, saya bersama team penasehat hukum Leo Handoko dan kawan-kawan, sekitar minggu kedua Desember 2020, mendatangi SPKT tersebut untuk membuat LP atas dugaan tindak pidana penggunaan dokumen palsu yang dilakukan oleh Mimihetty Layani, Komisaris Utama PT. Kahayan Karyacon.
Pembuatan LP tersebut bahkan dilakukan atas rekomendasi Wadirtipideksus Bareskrim Polri, Kombespol Whisnu Hermawan Februanto, agar pihak Leo Handoko juga membuat LP di SPKT terhadap Mimihetty Layani yang sudah menggunakan dokumen-dokumen yang diduga palsu di Pengadilan Negeri Serang, Banten. Mimihetty Layani adalah istri dari konglomerat Soedomo Mergonoto, pemilik perusahaan kopi Kapal Api.
Namun, aneh bin ajaib, petugas SPKT Bareskrim menolak dengan alasan tempat kejadian perkara di Serang, sehingga harus melaporkan di Polres Serang. Saat saya mempertanyakan mengapa LP dari Mimihetty Layani ke SPKT Bareskrim tentang dugaan terjadinya dugaan tindak pidana oleh Leo Handoko (Direktur PT. Kahayan Karyacon) yang kejadian perkaranya sama-sama di Serang diterima oleh SPKT Bareskrim Mabes Polri, petugas kebingungan dan mengatakan hal itu merupakan kebijakan dan sesuai arahan pimpinan.
Saya dan team penasehat hukum mengalah, dan keesokan harinya ke Polres Serang untuk membuat LP. Di SPKT Polres Serang juga mengalami hambatan. Pihak SPKT terkesan tidak berani menerima laporan dan meminta agar saya dan team membuat laporan di Polda Banten. Lagi-lagi, saya dan team mengalah dipimpong oleh aparat SPKT. Esoknya, kami mendatangi Mapolda Banten. Hasilnya? Nihil, ditolak juga dengan alasan yang tidak jelas.
Peristiwa kedua, pada 28 Juni 2021 lalu, saya mendampingi Ibu Bhayangkari korban kriminalisasi Polresta Manado, Ibu Nina Muhammad, ke SPKT Bareskrim Mabes Polri untuk membuat LP terhadap dugaan tindak pidana pembuatan laporan palsu yang dilakukan Rolandy Thalib, karyawan Bank Sulutgo yang mengaku sebagai pengacara. Rolandy, yang diduga kuat sebagai makelar kasus itu, membuat laporan atas nama dirinya sebagai pelapor dan korban, melaporkan Nina Muhammad dengan dugaan pencemaran nama baik. Faktanya, saat korban kriminalisasi Nina Muhammad di-BAP, yang diposisikan sebagai korban adalah Soraya Tanod, bukan Rolandy Thalib.
Namun, lagi-lagi SPKT menolak pembuatan LP di unit tersebut. Alasan utamanya adalah karena kerugian yang timbul dari dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh terduga Rolandy tersebut kurang dari 25 miliar.
Untuk sedikit mengobati kekecewaan Ibu Bhayangkari, Nina Muhammad, petugas SPKT mengarahkan yang bersangkutan membuat Laporan Pengaduan Masyarakat (Dumas), dengan berbagai argumentasi petugas bahwa kadar pelaporannya sama dengan LP. Bahkan menurut petugas, Dumas bisa lebih cepat penanganannya dibandingkan dengan LP biasa di SPKT. Hasilnya, hingga saat membuat surat terbuka ini, laporan dumas Ibu Nina Muhammad tidak tentu rimbanya.
Jika Pak Kapolri memandang informasi dan keluhan saya ini dianggap penting, mohon kiranya Bapak berkenan merespon sebagaimana mestinya. Apabila sebaliknya, justru dianggap tidak penting, mohon juga kiranya Bapak berkenan membuangnya ke tong sampah yaa.
Demikian Surat Terbuka ini saya buat, sebagai potret rasa kecewa dari para warga yang saya temani ke SPKT saat itu, kiranya didengar oleh Pak Kapolri dan/atau mereka yang sedang berkuasa. Untuk semuanya, tetap optimis dan jaga kesehatan. Terima kasih.
Jakarta, 4 September 2021
Hormat saya,
Wilson Lalengke di Jakarta
Alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012
Referensi:
1. PPWI Bertemu Pejabat Bareskrim, Wadirtipideksus: Binsan Simorangkir Akan Ditindak Tegas; https://pewarta-indonesia.com/2020/12/ppwi-bertemu-pejabat-bareskrim-wadirtipideksus-binsan-simorangkir-akan-ditindak-tegas/
2. Jadi Makelar Kasus, Pegawai Bank Sulutgo Rolandy Thalib Dilaporkan ke Bareskrim Polri; https://pewarta-indonesia.com/2021/07/jadi-makelar-kasus-pegawai-bank-sulutgo-rolandy-thalib-dilaporkan-ke-bareskrim-polri/
3. Soal Kisruh PT. Kahayan Karyacon, Akhirnya Direktur Leo Handoko Buka Suara; https://pewarta-indonesia.com/2021/03/soal-kisruh-pt-kahayan-karyacon-akhirnya-direktur-leo-handoko-buka-suara/
Menko PMK: Pengentasan Kemiskinan Ekstrem, Tak Cukup dengan Bansos
Presiden RI Joko Widodo menargetkan tingkat kemiskinan ekstrem bisa mencapai nol persen pada 2024. Saat ini pemerintah berupaya keras mengatasi kemiskinan ekstrem dengan beragam skema.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan, penanganan kemiskinan ekstrem tidak cukup dengan skema bantuan sosial, tetapi juga harus ditangani dengan pendekatan lingkungan.
Dia menerangkan, masyarakat dengan kemiskinan ekstrem cenderung membentuk kelompok dan tinggal di satu kawasan kumuh (slum). Karena itu, menurut Muhadjir, untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem perlu dilakukan pembangunan wilayah dengan membangun lingkungan layak huni.
Hal itu disampaikan Menko Muhadjir saat mengecek pembangunan wilayah kumuh dengan program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh), RW 23 Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, bersama Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, pada Kamis (2/8).
"Jadi karena itu penanganan daerah kemiskinan ekstrem ini nanti akan ditangani secara terintegrasi, termasuk pendekatan lingkungan, penanganan rumahnya yang betul-betul layak huni, kemudian sanitasi dan juga air bersih juga akan diperhatikan," ujarnya.
Program Kotaku ini merupakan salah satu dari sejumlah upaya strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh di Indonesia dan mendukung Gerakan 100-0-100, yaitu 100 persen akses universal air minum, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak.
Muhadjir mengapresiasi pembangunan KOTAKU di kawasan Semanggi. Menurutnya, upaya pengentasan wilayah kumuh itu akan dijadikan model percontohan untuk penanganan wilayah kumuh perkotaan di tempat lain.
"Jadi nanti Pak Wali akan terus melanjutkan relokasi dan tempat itu akan dibikin jalur hijau dan rumah-rumahnya akan dibangun yang lebih layak huni sampai tahun depan. Stafnya pak Menteri PUPR sudah jamin sampai tahun depan selesai," tuturnya.
"Karena itu saya berkunjung ke sini untuk melihat seperti apa penanganannya dan ini saya kira suatu hal yang bagus untuk bisa dicontoh dan direplikasikan di tempat lain," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Menko PMK bersama Walikota Surakarta juga mengecek Rusunawa Semanggi. Rencananya Rusunawa Semanggi akan dirobohkan dan dibangun ulang karena kondisi bangunannya sudah tidak layak huni.
"Kebijakan ini sangat bagus. Karena bangunan ini sudah tidak layak untuk dihuni. Sangat berbahaya karena sudah ada korosi. Saya dukung," ujar Muhadjir.
Selain itu, Menko PMK juga mengecek penataan ulang wilayah kumuh bagi 569 warga kurang mampu di lahan hak pakai (HP 001) Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasarkliwon. Pembangunan itu sebagai komitmen Pemkot dalam menata kawasan kumuh, sekaligus menjadi proyek percontohan tingkat nasional. (Arianto)
Bank Mandiri Bagikan Kartu Keluarga Sejahtera di Bogor
Mahfud MD: Keamanan Terkendali, PON Papua Siap Dilaksanakan
Garda Muda PAS Dukung Pembangunan Dumai Islamic Center
Guna Timur Raya Bukukan Pendapatan sebesar Rp42,84 miliar
Menko Polhukam Telpon Kapolda dan Gubernur Kalimantan Barat, Minta Segera Tangani Kasus Pengerusakan Masjid Ahmadiyah
Penerapan Prokes Industri Hasil Tembakau Bisa Jadi Contoh di Sektor Lain
“Beberapa waktu lalu, kami melakukan kunjungan kerja ke tiga perusahaan industri hasil tembakau untuk melihat langsung penerapan protokol kesehatan yang mereka jalankan. Ternyata, industri yang tergolong padat karya dan berorientasi ekspor ini memiliki pedoman dan fasilitas yang sangat baik dalam upaya mencegah terjadinya penyebaran Covid-19,” kata Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika di Jakarta, Jumat (3/9).
Ketiga perusahaan IHT yang dipantau tersebut, yakni PT Djarum di Kudus, Jawa Tengah, PT HM. Sampoerna di Surabaya, dan PT Bentoel Prima di Malang, Jawa Timur. Plt. Dirjen Industri Agro memberikan apresiasinya kepada ketiga perusahaan tersebut yang telah melaksanakan protokol kesehatan di lingkungan pabriknya secara ketat dan disiplin, termasuk juga telah mengimplementasikan aplikasi PeduliLindungi.
“Saat kunjungan, kami mendapat banyak masukan mengenai pengoperasian aplikasi PeduliLindungi sebagai salah satu metode screening. Mereka mengakui merasa terbantu untuk mendeteksi awal kepada karyawan atau tamu yang akan masuk dan keluar di lingkungan perusahaan,” paparnya.
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Perindustrian Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perubahan atas SE Menperin No 3 Tahun 2021 tentang Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) Pada Masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Covid-19, perusahaan perlu mengajukan permohonan rekomendasi PeduliLindungi.
Di PT Djarum, Putu melihat langsung proses produksi di pabrik Sigaret Kretek Mesin (SKM), yang sebagian besar menggunakan teknologi canggih, termasuk robotik. Di lokasi ini, jaga jarak seluruh karyawan yang beraktivitas terpantau aman. “Guna mengedukasi karyawannya tentang prokes dan Covid-19, PT Djarum membuat semacam komik agar bisa menarik dan mudah dipahami,” ujarnya.
Selain SKM, PT Djarum juga memproduksi Sigaret Kretek Tangan (SKT), cerutu dan Tembakau Iris (TIS). Total karyawannya sebanyak 53.028 orang. “Jumlah tenaga kerja yang telah di vaksin sejumlah 34.519 orang atau sudah 65%,” sebut Putu. PT Djarum akan melakukan vaksinasi massal lagi pada bulan September sekaligus penyerahan oksigen konsentrator yang bekerjasama dengan Kemenperin.
Saat mengunjungi PT HM Sampoerna di Surabaya, Putu juga meninjau langsung berbagai aturan dan fasilitas untuk menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan serta menekan laju penyebaran Covid-19 di lingkungan pabrik. Saat melihat proses produksi di pabrik Sigaret Kretek Tangan (SKT), seluruh pekerjanya yang merupakan ibu-ibu, telah dibagi sesuai kompartemennya. Jarak antar pekerjanya pun diatur sekitar 1,5 meter.
Selain itu, meja tempat makan karyawan disediakan penyekat, hingga parkiran motor diatur juga sesuai kompartemennya. “Pabrik Sampoerna juga menyediakan pasar sayur dan mini market untuk memenuhi kebutuhan keseharian karyawannya, sehingga bisa langsung ke rumah selepas kerja,” imbuhnya.
Perusahaan juga menerapkan prokes ketat bagi karyawan yang menggunakan transportasi umum dengan cara bekerja sama dengan koperasi angkutan umum untuk memberikan subsidi pembayaran kursi penumpang dua tempat duduk untuk satu karyawan.
Area produksi SKT Sampoerna di Rungkut, Surabaya ini memiliki dua pabrik. Di pabrik 1, terdapat 5.199 tenaga kerja, dengan jumlah yang sudah divaksin 5.197 orang (99%), Sedangkan, di pabrik 2 ada 2.709 tenaga kerja, 2.634 orang diantaranya (97%) sudah divaksin. Pemasaran produk SKT Sampoerna ini dilakukan ke pasar domestik, dan ekspor ke lebih dari 40 negara.
Tak jauh berbeda di kedua perusahaan IHT sebelumnya, di PT. Bentoel Prima juga terpantau memiliki pedoman dan fasilitas lengkap untuk mendukung protokol kesehatan. “Di pabrik Bentoel, klinik kesehatan berada di depan area pintu masuk karyawan. Apabila ada yang bergejala, dapat langsung diperiksa oleh dokter jaga,” ungkap Putu. Total tenaga kerja di pabrik tersebut sebanyak 1.537 orang, dan 1.400 pekerja (91%) di antaranya telah divaksin.
“Dari hasil tinjauan langsung di tiga pabrik IHT tersebut, kami menilai bahwa inovasi penerapan protokol kesehatan di sektor IHT dapat menjadi benchmark untuk sektor lainnya. Dengan, terjaganya kesehatan karyawan, produktivitas tentu akan meningkat. Hal ini bisa mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” paparnya.
*Penyumbang terbesar*
Sektor IHT merupakan penyumbang penerimaan negara terbesar melalui cukai hasil tembakau, PPN dan PPh. Pada tahun 2020, pendapatan cukai hasil tembakau mencapai Rp170,24 triliun atau berkontribusi 10,4% bagi APBN. Selain itu, Indonesia adalah negara eksportir terbesar ke-6 di dunia untuk produk IHT. Pada tahun 2020, IHT mencatatkan nilai ekspornya sebesar USD864 juta.
“Industri hasil tembakau juga mempunyai keterkaitan yang cukup erat dari sektor hulu ke hilir, dan berdampak luas secara sosial dan ekonomi yang melibatkan 2 jutaan petani tembakau dan cengkeh, serta 600 ribu buruh pabrik rokok, hingga melibatkan 2 juta pelaku usaha dan tenaga kerja di sektor distribusi dan retail,” tutur Putu.
GM Business Development PT Djarum Fx. Supanji menyampaikan, pihaknya berkomitmen untuk terus menjalakan protokol kesehatan secara ketat dan disipilin serta melaporkan IOMKI tepat waktu sesuai peraturan. “Selain menggunakan aplikasi PeduliLindungi, penerapan 3T dan 6M juga kami laksanakan dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pabrik HM Sampoerna Markus Hosea di Rungkut, Surabaya mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah khususnya Kemenperin yang telah memberikan kepercayaan kepada Sampoerna untuk dapat melakukan uji coba operasi secara penuh. “Hal ini menjadi penguat komitmen kami untuk meningkatkan pengawasan dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku di seluruh fasilitas produksi dan operasional perusahaan,” ucapnya.
Head of SMD Manufacturing Bentoel Prima Adhi Wibowo menambahkan, pihaknya bertekad untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat sehingga turut mendukung upaya pemerintah dalam menekan laju penyebaran CovidD-19, yang pada akhirnya membangkitkan perekonomian Indonesia. (Arianto)