Mahfud MD: Keamanan Terkendali, PON Papua Siap Dilaksanakan
Garda Muda PAS Dukung Pembangunan Dumai Islamic Center
Guna Timur Raya Bukukan Pendapatan sebesar Rp42,84 miliar
Menko Polhukam Telpon Kapolda dan Gubernur Kalimantan Barat, Minta Segera Tangani Kasus Pengerusakan Masjid Ahmadiyah
Penerapan Prokes Industri Hasil Tembakau Bisa Jadi Contoh di Sektor Lain
“Beberapa waktu lalu, kami melakukan kunjungan kerja ke tiga perusahaan industri hasil tembakau untuk melihat langsung penerapan protokol kesehatan yang mereka jalankan. Ternyata, industri yang tergolong padat karya dan berorientasi ekspor ini memiliki pedoman dan fasilitas yang sangat baik dalam upaya mencegah terjadinya penyebaran Covid-19,” kata Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika di Jakarta, Jumat (3/9).
Ketiga perusahaan IHT yang dipantau tersebut, yakni PT Djarum di Kudus, Jawa Tengah, PT HM. Sampoerna di Surabaya, dan PT Bentoel Prima di Malang, Jawa Timur. Plt. Dirjen Industri Agro memberikan apresiasinya kepada ketiga perusahaan tersebut yang telah melaksanakan protokol kesehatan di lingkungan pabriknya secara ketat dan disiplin, termasuk juga telah mengimplementasikan aplikasi PeduliLindungi.
“Saat kunjungan, kami mendapat banyak masukan mengenai pengoperasian aplikasi PeduliLindungi sebagai salah satu metode screening. Mereka mengakui merasa terbantu untuk mendeteksi awal kepada karyawan atau tamu yang akan masuk dan keluar di lingkungan perusahaan,” paparnya.
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Perindustrian Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perubahan atas SE Menperin No 3 Tahun 2021 tentang Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) Pada Masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Covid-19, perusahaan perlu mengajukan permohonan rekomendasi PeduliLindungi.
Di PT Djarum, Putu melihat langsung proses produksi di pabrik Sigaret Kretek Mesin (SKM), yang sebagian besar menggunakan teknologi canggih, termasuk robotik. Di lokasi ini, jaga jarak seluruh karyawan yang beraktivitas terpantau aman. “Guna mengedukasi karyawannya tentang prokes dan Covid-19, PT Djarum membuat semacam komik agar bisa menarik dan mudah dipahami,” ujarnya.
Selain SKM, PT Djarum juga memproduksi Sigaret Kretek Tangan (SKT), cerutu dan Tembakau Iris (TIS). Total karyawannya sebanyak 53.028 orang. “Jumlah tenaga kerja yang telah di vaksin sejumlah 34.519 orang atau sudah 65%,” sebut Putu. PT Djarum akan melakukan vaksinasi massal lagi pada bulan September sekaligus penyerahan oksigen konsentrator yang bekerjasama dengan Kemenperin.
Saat mengunjungi PT HM Sampoerna di Surabaya, Putu juga meninjau langsung berbagai aturan dan fasilitas untuk menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan serta menekan laju penyebaran Covid-19 di lingkungan pabrik. Saat melihat proses produksi di pabrik Sigaret Kretek Tangan (SKT), seluruh pekerjanya yang merupakan ibu-ibu, telah dibagi sesuai kompartemennya. Jarak antar pekerjanya pun diatur sekitar 1,5 meter.
Selain itu, meja tempat makan karyawan disediakan penyekat, hingga parkiran motor diatur juga sesuai kompartemennya. “Pabrik Sampoerna juga menyediakan pasar sayur dan mini market untuk memenuhi kebutuhan keseharian karyawannya, sehingga bisa langsung ke rumah selepas kerja,” imbuhnya.
Perusahaan juga menerapkan prokes ketat bagi karyawan yang menggunakan transportasi umum dengan cara bekerja sama dengan koperasi angkutan umum untuk memberikan subsidi pembayaran kursi penumpang dua tempat duduk untuk satu karyawan.
Area produksi SKT Sampoerna di Rungkut, Surabaya ini memiliki dua pabrik. Di pabrik 1, terdapat 5.199 tenaga kerja, dengan jumlah yang sudah divaksin 5.197 orang (99%), Sedangkan, di pabrik 2 ada 2.709 tenaga kerja, 2.634 orang diantaranya (97%) sudah divaksin. Pemasaran produk SKT Sampoerna ini dilakukan ke pasar domestik, dan ekspor ke lebih dari 40 negara.
Tak jauh berbeda di kedua perusahaan IHT sebelumnya, di PT. Bentoel Prima juga terpantau memiliki pedoman dan fasilitas lengkap untuk mendukung protokol kesehatan. “Di pabrik Bentoel, klinik kesehatan berada di depan area pintu masuk karyawan. Apabila ada yang bergejala, dapat langsung diperiksa oleh dokter jaga,” ungkap Putu. Total tenaga kerja di pabrik tersebut sebanyak 1.537 orang, dan 1.400 pekerja (91%) di antaranya telah divaksin.
“Dari hasil tinjauan langsung di tiga pabrik IHT tersebut, kami menilai bahwa inovasi penerapan protokol kesehatan di sektor IHT dapat menjadi benchmark untuk sektor lainnya. Dengan, terjaganya kesehatan karyawan, produktivitas tentu akan meningkat. Hal ini bisa mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” paparnya.
*Penyumbang terbesar*
Sektor IHT merupakan penyumbang penerimaan negara terbesar melalui cukai hasil tembakau, PPN dan PPh. Pada tahun 2020, pendapatan cukai hasil tembakau mencapai Rp170,24 triliun atau berkontribusi 10,4% bagi APBN. Selain itu, Indonesia adalah negara eksportir terbesar ke-6 di dunia untuk produk IHT. Pada tahun 2020, IHT mencatatkan nilai ekspornya sebesar USD864 juta.
“Industri hasil tembakau juga mempunyai keterkaitan yang cukup erat dari sektor hulu ke hilir, dan berdampak luas secara sosial dan ekonomi yang melibatkan 2 jutaan petani tembakau dan cengkeh, serta 600 ribu buruh pabrik rokok, hingga melibatkan 2 juta pelaku usaha dan tenaga kerja di sektor distribusi dan retail,” tutur Putu.
GM Business Development PT Djarum Fx. Supanji menyampaikan, pihaknya berkomitmen untuk terus menjalakan protokol kesehatan secara ketat dan disipilin serta melaporkan IOMKI tepat waktu sesuai peraturan. “Selain menggunakan aplikasi PeduliLindungi, penerapan 3T dan 6M juga kami laksanakan dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pabrik HM Sampoerna Markus Hosea di Rungkut, Surabaya mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah khususnya Kemenperin yang telah memberikan kepercayaan kepada Sampoerna untuk dapat melakukan uji coba operasi secara penuh. “Hal ini menjadi penguat komitmen kami untuk meningkatkan pengawasan dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku di seluruh fasilitas produksi dan operasional perusahaan,” ucapnya.
Head of SMD Manufacturing Bentoel Prima Adhi Wibowo menambahkan, pihaknya bertekad untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat sehingga turut mendukung upaya pemerintah dalam menekan laju penyebaran CovidD-19, yang pada akhirnya membangkitkan perekonomian Indonesia. (Arianto)
Jaksa Agung RI Gelar Pembukaan Rapat Kerja Teknis Bidang Tipidum Tahun 2021
Tujuh Mahasiswa Sampoerna University Raih Penghargaan di Dua Kegiatan Ilmiah Tingkat Nasional
Tarif Rapid Test Antigen Skrining COVID-19 di Airport Health Center Bandara AP II Turun dari Rp99.000 jadi Rp85.000
Penurunan tarif berlaku per hari ini, 2 September 2021, di Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang) dan Bandara Husein Sastranegara (Bandung).
Kemudian, penurunan tarif di bandara lainnya berlaku mulai 4 September 2021 yakni di Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang) Sultan Iskandar Muda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang), Silangit (Tapanuli Utara), Kertajati (Majalengka), Banyuwangi (Banyuwangi), Tjilik Riwut (Palangkaraya), Radin Inten II (Lampung), H.A.S Hanandjoeddin (Tanjung Pandan), Fatmawati Soekarno (Bengkulu), dan Jenderal Besar Soedirman (Purbalingga).
Sementara itu, tanggal berlakunya penurunan tarif di Bandara Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Minangkabau (Padang) dan Halim Perdanakusuma (Jakarta) akan diumumkan dalam waktu dekat.
VP of Corporate Communication AP II Yado Yarismano mengatakan tarif rapid test antigen di Airport Health Center sesuai dengan regulasi yang diumumkan Kementerian Kesehatan pada 1 September 2021.
“Tarif tertinggi untuk rapid test antigen yang diumumkan 1 September 2021 adalah Rp99.000 di Jawa - Bali, dan Rp109.000 di luar Jawa - Bali. AP II selaku pengelola bandara dan Farmalab selaku pengelola Airport Health Center berkoordinasi untuk menetapkan penurunan tarif rapid test antigen menjadi Rp85.000.”
“Penurunan tarif rapid test antigen ini diharapkan dapat mendukung calon penumpang pesawat untuk senantiasa memenuhi protokol kesehatan di tengah pandemi global COVID-19,” jelas Yado Yarismano di Jakarta. Kamis (02/09)
Sebelumnya, Airport Health Center di bandara-bandara AP II juga sudah menurunkan tarif PCR menjadi Rp496.000 (hasil tes 24 jam). sesuai Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor: HK.02.02/I/2845/2021.
Airport Health Center yang menyediakan layanan tes PCR dan rapid test antigen di bandara AP II dioperasikan sebagai bagian dari upaya mendukung penerapan protokol kesehatan dan menjaga kontribusi sektor penerbangan nasional terhadap penanganan pandemi.
Sebagai bagian dari digitalisasi layanan, tes COVID-19 di Bandara Soekarno-Hatta dapat dijangkau calon penumpang pesawat dengan pemesanan terlebih dahulu (pre-order service) melalui aplikasi travelin untuk memilih jadwal dan lokasi tes apakah di Airport Health Center Terminal 2, Terminal 3, atau Parkir Inap 2. Aplikasi travelin sendiri dapat diunduh di iOS dan Android
Calon penumpang pesawat juga bisa langsung menuju lokasi Airport Health Center untuk melakukan tes (walk in service).
Meski layanan tes COVID-19 tersedia di bandara AP II, Yado Yarismano menuturkan AP II tetap mengimbau agar calon penumpang pesawat dapat melakukan tes COVID-19 di fasilitas kesehatan atau laboratorium di luar bandara sehingga ketika tiba di bandara calon penumpang pesawat dapat langsung memproses keberangkatan.
Seperti diketahui di tengah pandemi ini calon penumpang pesawat harus memenuhi sejumlah persyaratan antara lain menunjukkan kartu vaksinasi dan surat keterangan tes COVID-19 yang juga terdapat secara digital di aplikasi PeduliLindungi. (Arianto)
Carsome Peroleh Pendanaan Senilai US$200 Juta
Citilink Buka Rute Baru ke Palu, Ambon dan Palangkaraya
Kongres Pertama, Musisi Tradisi Rekomendasikan LMK Sampai Pengintegrasian dalam Pendidikan
Tokoh Agama Jawa Timur Dukung Pemerintah Tangani Covid-19, Tapi Keluhkan Banyaknya Hoax
Kedutaan Uzbekistan Rayakan Hari Kemerdekaan ke-30 Secara Virtual
Pertunjukan ‘48 Tahun godbless-Mulai Hari Ini’ Sukses
Agate Luncurkan Program Pendanaan Agate Skylab Fund
KPK Luncurkan Anti-Coruption Film Festival 2021
Duta Nusantara Merdeka | Jakarta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar Anti-Corruption Film Festival-ACFFest 2021 pada Rabu (01//9) secara daring. Penyelenggaraan ACFFest yang ketujuh diresmikan oleh Wawan Wardiana selaku Plt. Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI.
Kegiatan peluncuran ACFFest juga dilengkapi dengan sesi diskusi bertemakan kreativitas konten digital untuk gerakan anti korupsi bersama Sammaria Simanjuntak (sutradara film) dan Amanda Valani (head of signature content Narasi) yang dapat diakses secara daring dan terbuka untuk umum.
"Bangkit Beraksi Berkreasi" dipilih menjadi tema ACFFest 2021 ini, karena KPK berharap kehadiran festival film ini dapat memberikan inspirasi dan semangat untuk para anak muda untuk bangkit dan terus mendukung anti korupsi melalui karya dan kreativitas di tengah situasi pandemi.
Hal ini juga sejalan dengan tujuan ACFFest yaitu mengajak anak muda untuk tetap aktif, kreatif, peduli, serta kritis dalam segala keterbatasan yang ada untuk tetap mengkampanyekan gerakan anti-korupsi.
Melihat antusiasme peserta ACFFest yang meningkat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir dan melihat trend konten digital yang tengah digemari anak muda saat ini, tahun ini KPK menambah satu program kompetisi yaitu kompetisi Tiktok anti-korupsi. Kompetisi ini terbuka untuk umum dan pendaftaran telah dibuka sejak 1 September - 31 Oktober 2021.
KPK sudah menyiapkan hadiah total sebesar Rp250.000.000, (dua ratus lima puluh juta rupiah) bagi para pemenang. Terdapat empat kategori kompetisi yang dapat dikuti, diantaranya:
- Kompetisi film pendek fiksi/komedi (durasi maksimal 15 menit)
- Kompetisi film pendek documenter (durasi maksimal 15 menit)
- Kompetisi film pendek animasi (durasi maksimal 15 menit), dan
- Kompetisi TikTok Anti-korupsi (durasi maksimal 3 menit)
KPK juga masih membuka kesempatan dan mengajak para pembuat film untuk mengirimkan proposal ide film yang mengangkat tema nilai anti-korupsi berdurasi 10-15 menit.
Sepuluh proposal terpilih akan mendapat bantuan dana produksi sebesar Rp30.000.000., berhak mengikuti Movie Comp Online dan mendapat pendampingan teknis dari mentor profesional. Kompetisi proposal ide cerita ACFFest 2021 dibuka sejak 1 - 30 September 2021. Pembuat film akan diberikan waktu untuk produksi film selama 2 bulan sejak Oktober-November 2021.
Film film yang telah selesai diproduksi dan diberikan penilaian, kemudian akan diputar pada rangkaian ACFFest Screening Doy dan juga malam penganugerahan ACFFest 2021 yang akan disiarkan di salah satu TV nasional, yang akan dilaksanakan Desember mendatang dalam rangkaian Hari Anti Korupsi Sedunia. (Arianto)