Dukung Sektor Industri dan Pariwisata Banten, Konstruksi Tol Serang – Panimbang Seksi 1 Capai 97,68 %
Penuhi Kebutuhan Oksigen, RNI memproduksi Alkes Oxigen Mandiri
Dukung Pengembangan SDM dan Riset Kelautan, Kementerian PUPR Selesaikan Marine Center Universitas Pattimura
H. Firli Bahuri: Kinerja Pencegahan KPK Tidak Hanya Diukur dari Unit Korsupgah
Dukcapil "Subsidi" Provider Telko Sebesar Rp1,9 Triliun
Pangdam Jaya Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Massal di GOR Ciracas Jaktim
Pelaku Tawuran Ditangkap Polsek Kemayoran Beserta 1000 Gram Ganja
"Ya benar, semalam kami mengamankan terduga pelaku tawuran," kata Ipda Budi.
DPW KAMPUD Resmi Adukan Dugaan Korupsi Belanja Hibah dan Bansos TA 2020 di BPKAD Lampung Timur Ke Kejari
SK DPD Hipakad Jambi Keluar Ningsih Dewi Marini Akan Jalankan Amanah Dengan Baik
Peringati HBA ke-61, Kejaksaan Agung Gelar Vaksinasi di RSU Adhyaksa Jakarta Timur
RS Darurat Covid-19 Wisma Haji Siap Operasi Besok Pagi
Ribuan Orang Wafat, Menag Ajak Masyarakat Doa dan Hening Cipta
WIKA Reaksi Cepat Salurkan 1.145 APD bagi Rumah Sakit di Jabodetabek
PK Entertainment dan GoTix Hadirkan Festival Animeland Virtual
Cegah Penyalahgunaan NIK Saat Registrasi Kartu Prabayar, Dukcapil Usulkan 'Two Factor Identification'
Erick Thohir: Suntikan PMN Difokuskan untuk Penugasan Pemerintah
Erick menyampaikan penyertaan modal negara (PMN) merupakan salah satu instrumen yang dibutuhkan BUMN dalam menjalankan penugasan pemerintah. Erick menyebut nilai PMN yang diberikan jauh lebih kecil daripada kontribusi yang diberikan BUMN kepada negara.
"Kalau kita lihat, dalam 10 tahun terakhir, BUMN berkontribusi sebesar Rp 3.295 triliun yang terdiri atas pajak sebesar Rp 1.872 triliun, PNBP sebesar Rp 1.035 triliun, dan dividen sebesar Rp 388 triliun. Kita bandingkan dengan PMN yang diberikan adalah empat persen atau Rp 147 triliun dari 2011-2020," ujar Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (8/7).
Erick menyebut suntikan PMN dan dividen pada periode 2020 hingga 2024 justru relatif seimbang. Erick mengatakan hal ini tak lepas dari banyaknya penugasan yang diberikan kepada BUMN selama ini atau hampir 81 persen PMN digunakan untuk melaksanakan penugasan pemerintah dan 6,9 persen untuk restrukturisasi.
"Yang terpenting pada 2017-2018 yang seharusnya ada PMN untuk pembangunan jalan tol trans Sumatera itu angkanya sangat kecil sehingga porsi (PMN dan dividen) menjadi seperti 50:50," ucap Erick.
Erick menyampaikan dividen BUMN pada 2020 tercatat hanya sebesar Rp 43 triliun. Sementara dividen untuk tahun ini ditargetkan mencapai Rp 30 triliun atau Rp 35 triliun dari target semula yang Rp 40 triliun.
"Tahun ini insyaAllah peningkatan Rp 30-35 triliun. Ini belum fix tapi kita upayakan dan kami berupaya dengan sekuat tenaga, tentu dengan kondisi pandemi tetap kita akan berikan dividen tahun depan paling tidak sama dengan target tahun sebelumnya yaitu Rp 40 triliun," ungkap Erick.
Nusron Wahid dari Komisi 6 DPR RI menyampaikan, “Untuk menciptakan legacy bersama antara pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN dan DPR, serta mengurangi beban BUMN pada masa lampau, kami mengusulkan agar semua RDI dan SLA di semua BUMN dikonversi saja menjadi PMN. Sehingga semua bukunya BUMN ke depan menjadi sehat dan kredibel”.
Hal ini ditambahkan juga oleh Aria Bima, Wakil Ketua Komisi 6 DPR RI bahwa, “Penugasan yang diberikan kepada BUMN tidak boleh membuat BUMN rugi dan anggaran yang diberikan kepada BUMN dlm bentuk PMN yang awalnya berasal dari K/L adalah anggaran utk penugasan-penugasan yang diberikan oleh Pemerintah”. (Arianto)
Antisipasi Rumah Sakit Penuh, Kades Diminta Perkuat Ruang Isolasi Desa
Menteri BUMN Erick Thohir Apresiasi Gerakan Antar Rakyat Gelar Sentra Vaksinasi
Nestlé Indonesia Gelar Vaksinasi di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Lampung
MTDL Hadirkan Solusi Konverter BI-FAST System MII
"Bersama mitra global kami Software AG dan Red Hat, MII menyediakan solusi KOMI yang akan menghubungkan BI-FAST Connector dengan Core Banking dan Channel (ATM, Teller, Internet Banking, Mobile Banking) menggunakan messaging ISO 20022. Diharapkan sejalan dengan program BIFAST ini, kami dapat terus menyediakan solusi yang terbaik," kata Susanto Djaja, Presiden Direktur MTDL dalam keterangan tertulis.
Berkolaborasi dengan Software AG, kata Susanto, MII berhasil menerapkan “Digitalizing Microfinance in Indonesia” di salah satu industri perbankan nasional terbesar di Indonesia, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (“Bank BRI”). Bank BRI memiliki 9.000 cabang bank fisik dan jaringan lebih dari 500.000 agen “tanpa cabang” hyperlocal yang melayani lebih dari 100 juta pelanggan.
"Sebagai bank terbesar tentu diperlukan sistem integrator dengan platform integrasi tunggal yang fleksibel, aplikasi yang sangat tangguh dengan waktu yang efisien, instrumen transaksi yang kuat untuk menghubungkan sistem back-end, dan waktu pemasaran yang lebih cepat untuk layanan, dan API baru. Solusi yang berhasil diterapkan Bank BRI di antaranya Payment Gateway (Unified Bill Payment), Virtual Account, dan Smart Virtual Account," ungkapnya.
"Berbicara mengenai adopsi technology, people, dan process merupakan basic management transformasi digital untuk berinovasi, yang akan menghasilkan produk baru agar lebih cepat diluncurkan ke pelanggan. Serta, sebagai kunci bagi organisasi untuk dapat berhasil mengadopsi digital transformasi,” ujar Hamdani Arif, Digital Solution Head PT Mitra Integrasi Informatika.
“Asal tahu saja, MTDL melalui MII memiliki 150 Software AG web Methods Developer dan lebih dari 25 Profesional Technical Consultant yang tersertifikasi. Diharapkan ke depan, MII akan terus memberikan solusi lengkap dalam membantu transformasi digital,” pungkasnya. (Arianto)