Terapan Teknologi Netral, Menteri Johnny: 5G Butuh Dukungan Infrastruktur yang Besar
Calbee Wings Luncurkan Japota Rasa Ayam Bawang Pertama di Indonesia
Dua Orang Pelaku Pengeroyokan Diamankan Polsek Kembang Janggut
RENTAN MEDAN Genjot Operasi Prokes Covid 19
Tolak Segala Upaya Penggiringan Opini Untuk Melemahkan Pimpinan KPK
3 Unsur Utama Harus Diperhatikan Saat Mau Transaksi Pinjaman Online
Penjualan INOV Meningkat 4,8% di Tahun 2020
BONGKAR.., Kejari Way Kanan Tengah Selidiki Dugaan Korupsi Disdik Setempat
Prawita GENPPARI Kunjungi Pusat Pembibitan Udang Vanamei di Kalianda – Lampung
Dukcapil Beri KK dan KTP-el pada Transgender dengan Jenis Kelamin Laki-Laki atau Perempuan
Cikarang Listrindo Tebar Dividen sebesar 79%
"Penurunan penjualan listrik tersebut disebabkan berakhirnya kontrak PPA pertama PLN di awal tahun 2020 sebesar 150 MW dan penurunan penjualan listrik kepada pelanggan industri yang dipengaruhi oleh turunnya konsumsi listrik, dikarenakan dampak pandemi COVID-19," kata Bapak Andrew Labbaika, Manajemen PT Cikarang Listrindo Tbk kepada awak media usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2020 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 2021 di Jakarta. Rabu (02/06)
Meskipun demikian, kata Andrew, Perseroan tetap dapat mempertahankan kinerja keuangan yang baik, yang tercermin dengan marjin laba kotor yang kuat sebesar 41% dan marjin EBITDA yang kuat sebesar 40% pada tahun 2020,"
Asal tahu saja, ujar Andrew, Dalam RUPST telah diputuskan penggunaan laba bersih, menyetujui untuk pembagian dividen tahun buku 2020 sebesar 79% dari laba bersih Perseroan atau sejumlah AS$59.054.307. Angka tersebut termasuk dividen interim yang telah dibagikan kepada para Pemegang Saham sebelumnya pada tanggal 18 Desember 2020 lalu, sejumlah AS$18.439.175.
"Sehingga Deviden tunai yang masih akan dibayarkan kepada para Pemegang Saham adalah sejumlah AS$40.615.132 atau 68.8% dari total dividen yang telah ditetapkan. Hal ini juga kembali menyatakan komitmen Perseroan kepada pemegang saham untuk selalu secara konsisten memberikan dividen setiap tahunnya," ungkapnya.
Selanjutnya juga disampaikan, Dalam RUPSLB juga telah disetujui juga perubahan Anggaran Dasar dalam rangka penyesuaian terhadap Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2017 dan Nomor Induk Berusaha (NIB) Perseroan serta Peraturan OtorÃtas Jasa Keuangan (OJK) No. 15/POJK.04/2020 dan Peraturan OJK No. 16/POJK.04/2020.
"Untuk rencana ekspansi Tahun 2021, Perseroan akan terus mengembangkan inisiatif energi terbarukannya, dimana salah satunya adalah terkait pengembangan PLTS Atap. Perseroan memasang target pemasangan sebesar 10 MWp untuk tahun ini. Selain inisiatif tersebut, Perseroan juga akan secara bertahap mengembangan penggunaan biomassa pada boler CFB milik Perseroan," pungkasnya. (Arianto)
Kedatangan Lagi 8 Juta Vaksin Bulk Sinovac, Indonesia Amankan Pasokan Vaksin COVID-19
Kedatangan ini membuat jumlah vaksin yang telah diterima Indonesia menjadi 91,9 juta dosis, kombinasi antara vaksin berbentuk jadi dan bahan baku (bulk).
Disaksikan Menteri BUMN dan Ketua Pelaksana KPCPEN Erick Thohir, vaksin yang disimpan dalam 4 envirotainer besar dan 1 envirotainer kecil ini, tiba dengan pesawat Garuda GA 891. Setelah ini akan diberangkatkan ke fasilitas Bio Farma di Bandung, Jawa Barat.
Dengan kedatangan vaksin tahap ke-14 ini, maka hingga saat ini telah terima 3 juta dosis vaksin jadi produksi Sinovac, 6,41 juta dosis vaksin jadi produksi AstraZeneca, 1 juta dosis vaksin jadi produksi Sinopharm - dimana 500 ribu merupakan hibah UEA, serta dalam bentuk bahan baku atau bulk sebanyak 81,5 juta dosis vaksin produksi Sinovac yang setelah diolah di Bio Farma akan menjadi 65.5 juta dosis vaksin jadi.
"Jadi secara total, terdapat 75,9 juta dosis vaksin dalam bentuk jadi," kata Menteri Erick.
Jumlah total vaksin jadi lebih sedikit daripada jumlah total dosis yang telah tiba di Indonesia (kedatangan) dikarenakan ada wastage dan overfill dalam proses produksi dari vaksin bahan baku menjadi vaksin jadi.
Dengan demikian, total jumlah dosis kedatangan vaksin COVID-19 di Indonesia,
kumulatif dari vaksin jadi dan bulk, hingga hari ini adalah sebanyak 91.910.500 dosis. Jumlah total vaksin jadi lebih sedikit daripada jumlah total dosis yang telah tiba di Indonesia. (Arianto)
Menteri Suharso Sebut Ekonomi Indonesia Akan Rebound Pada Kuartal II Tahun 2021
Usai mengikuti rapat, Menteri mengatakan ekonomi China pulih sejak kuartal II tahun 2020, seiring dengan terkendalinya Covid-19, sementara itu ekonomi Amerika Serikat mulai terlihat pulih pada kuartal I tahun 2021, dengan terkendalinya kasus Covid-19 akibat vaksinasi yang massif.
“Saat ini kasus Covid-19 di Indonesia dalam tren menurun, namun perlu diwaspadai resiko kenaikan paska lebaran, perlu dilakukan testing secara masif dalam mengantisipasi arus balik mudik dan liburan paska Hari Raya Idul Fitri, mengingat angka positivity rate nasional dan pulau Jawa relatif masih tinggi,” ujar Menteri.
Menteri menambahkan, ekonomi Indonesia diperkirakan mulai rebound pada kuartal II tahun 2021, dengan syarat kasus Covid-19 dapat terus terkendali dengan baik.
Selain membahas outlook ekonomi Indonesia tahun 2021, dalam forum tersebut Menteri juga memaparkan sejumlah target pembangunan, antara lain target penurunan Gas Rumah Kaca, target peningkatan Nilai Tukar Petani tahun 2022 dan Target peningkatan Nilai Tukar Nelayan tahun 2022.
Target penurunan emisi Gas Rumah Kaca tahun 2022 adalah sebesar 26,87%, Menteri menjelaskan kegiatan perekonomian dan sosial diperkirakan kembali bangkit. Hal ini kemudian mempengaruhi laju peningkatan emisi GRK yang cukup signifikan pada tahun 2022. Aksi pembangunan rendah karbon, seperti reforestasi, restorasi gambut, serta pengembangan EBT dan efisiensi energi perlu terus ditingkatkan untuk mewujudkan transformasi menuju ekonomi hijau yang lebih ramah lingkungan.
Selanjutnya, Nilai Tukar Petani pada tahun 2022 ditargetkan sebesar 102–104, karena dengan nilai NTP tersebut, menunjukkan adanya kestabilan kesejahteraan petani.
Kebijakan untuk menjaga NTP dilakukan dengan jaminan ketersediaan input pertanian, pembentukan korporasi petani dan nelayan, kawasan sentra produksi pangan (food estate, pengembangan sentra produksi pangan berbasis pertanian digital, efisiensi distribusi pangan melalui penguatan konektivitas produksi (jalan usaha tani) dan sistem logistik pangan, percepatan transformasi platform e-commerce pertanian/rantai pasok online, dan pengolahan primer produksi pangan dan pertanian.
Selain itu, Menteri menyampaikan bahwa target Nilai Tukar Nelayan tahun 2022 adalah sebesar 102-105. Upaya untuk meningkatkan aktivitas usaha perikanan dalam rangka meningkatkan NTN dilakukan dengan peningkatan produksi dan produktivitas kelautan dan perikanan melalui pemberian bantuan sarana dan prasarana pelaku usaha perikanan serta digitalisasi usaha kelautan dan perikanan, penguatan rantai pasok hasil perikanan, pengembangan sentra produksi kelautan dan perikanan melalui pengembangan kampung-kampung perikanan, penguatan kelembagaan pelaku usaha perikanan, perlindungan bagi pelaku usaha perikanan, serta pendampingan dan penyuluhan. (Arianto)
Menanti Keputusan dari (Bukan) Tuhan
Mendagri Minta Bupati Supiori Rangkul Semua Pihak Agar Stabilitas Keamanan Terjaga
Kunjungi Radar Sultra, LaNyalla Singgung Munas Kadin
Menhub Kunker ke Medan Bahas Pengembangan Angkutan Massal
Kuartal I-2021, Laba Bersih WIKA Rp105 Miliar
Penjualan Bijih Besi ZINC Naik 377,30% di Tahun 2020
"Per Desember 2020, Perseroan berhasil mencetak peningkatan penjualan untuk komoditas bijih besi mencapai 377,30% atau sebesar Rp7,41 Miliar, dibandingkan pada tahun 2019 hanya sebesar Rp1,55 Miliar," kata Harjanto Widjaja selaku Direktur Utama ZINC di Jakarta. (29/05)
Sementara itu, kata Harjanto, penjualan komoditas Seng Perseroan tercatat sebesar Rp304,94 Miliar, komoditas Timbal sebesar Rp127,00 Miliar, dan Perak sebesar Rp168,75 Miliar.
Bahkan, lanjut Harjanto, Perseroan masih mampu membukukan penjualan sebesar Rp608,1 Miliar, dengan kontribusi penjualan terbesar berasal dari pasar ekspor yang mencapai Rp600,6 Miliar.
Menurut Harjanto, Perseroan juga mencatatkan laba kotor sebesar Rp161,7 Miliar, sedangkan laba bersih Perseroan tercatat sebesar Rp29,12 Miliar sepanjang tahun 2020.
Diharapkan pada tahun 2021, ungkapnya, produksi konsentrat timbal dapat mencapai 17.500 ton, serta produksi konsentrat seng mencapai 46.000 ton sesuai dengan kuota ekspor yang kami miliki.
"Selain itu, Perseroan juga akan terus meningkatkan produksi bijih besi untuk menangkap peluang positif dari peningkatan permintaan komoditas tersebut. Hal ini sebagai dampak dari perang dagang yang
terjadi antara Australia dan China yang turut mengangkat harga komoditas tersebut," pungkasnya. (Arianto)