Penjualan Bersih Indofarma Melesat 126,22% di Tahun 2020
Peluncuran LDN, Menkominfo: Pemerintah Targetkan 50 Juta Masyarakat Terliterasi Digital
Kemenhub Susun Peta Jalan Dukung Percepatan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai di Indonesia
Menteri Suharso: Turnkey Project Untuk Mempercepat Penguasaan dan Penerapan Teknologi Industri
“Upaya pemerintah dalam menyelamatkan perekonomian melalui PSBB, PPKM, dan PEN berjalan cukup baik. Ekonomi Indonesia diperkirakan akan pulih sejak Q2-2021, seiring dengan mulai terkendalinya kasus Covid-19,” ujar Menteri.
Tahap kedua, RKP 2022 menjadi kunci pemulihan ekonomi pasca Covid-19. Tahap ketiga, strategi transformasi ekonomi menuju visi indonesia 2045 dan TPB atau SDGs akan menjadi instrumen utama.
Hal tersebut disampaikan Menteri dalam diskusi clubhouse diaspora Indonesia, dengan tema Peran Inovasi dan Teknologi dalam Membantu Indonesia Keluar dari Middle Income Trap pada Rabu (19/05).
Dalam kesempatan itu, Menteri juga mengatakan, kemampuan berinovasi di Indonesia masih rendah. Salah satu faktor yang berpengaruh adalah rendahnya kuantitas dan kualitas riset.
Akibatnya ekspor produk berteknologi tinggi rendah dan terus menurun. “Untuk itu diperlukan industrialisasi teknologi melalui _turnkey project_,” ujar Menteri.
Pengadaan teknologi industri melalui proyek putar kunci bertujuan mempercepat penguasaan dan penerapan teknologi industri agar dapat dikuasai, dimanfaatkan, dan dikembangkan di dalam negeri.
Menteri menjelaskan investasi yang masuk memberikan kesempatan terjadinya transfer teknologi.
“Namun demikian, Indonesia harus meredesain transformasi industri dan teknologi agar bisa melangkah ke tahap berikutnya dan keluar dari _middle income trap_,” tutur Menteri.
Menutup pidatonya, Menteri menyampaikan 4 tahap untuk mendorong industrialisasi teknologi melalui investasi.
- Pertama, FDI absorption, yaitu Industri manufaktur sederhana dan masih membutuhkan _foreign guidance_.
- Kedua, internalizing technology, telah memiliki industri pendukung, namun masih membutuhkan foreign guidance.
- Ketiga, creativity, yaitu menguasai teknologi dan manajemen serta mampu memproduksi barang berkualitas tinggi dan
- Keempat, global leader, yaitu memiliki kemampuan penuh berinovasi dan mendesain produk serta menjadi global leader. (Arianto)
TRIS Bakal Buyback Saham Tahun Ini
Kunker Dewas BPJS Kesehatan, Membangun Sinergitas Elemen Mitra BPJS Kesehatan
Polsek Kenohan Polres Kukar Laksanakan Pengamanan Operasi Ketupat Mahakam
11 Anggota Bhabinkamtibmas Polresta Tangerang Mendapatkan Penghargaan
Personel Polsek Medan Baru Bersama Tim Gabungan Gelar Operasi KRYD
Bank Ganesha Raih Laba Rp64 miliar
Victoria Care Indonesia Bukukan Laba Rp148,37 Miliar
"Sedangkan Beban pokok penjualan tercatat Rp524.76 miliar atau naik 42,5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp368.29 miliar," kata Billy Hartono Salim, Direktur Utama VICI dalam Public Expose di Jakarta. Rabu (19/05)
Selain itu, kata Billy, laba bruto Perseroan tercatat Rp519,42 miliar atau naik 20,9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp429.49 miliar.
Kendati demikian, lanjut Billy, Perseroan mencatatkan laba Rp148,37 miliar atau naik 32,75% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp111,76 miliar.
Hingga akhir tahun 2020, tambah Billy, Total aset Perseroan tercatat Rp959,77 miliar atau naik 23,12% dari akhir tahun 2019 sebesar Rp 779,56 miliar.
Tak cuma itu, ungkap Billy, penghargaan Brand Choice Award 2021 yang diperoleh Miranda dan Herborist merupakan sebuah kebanggaan sekaligus jadi bukti bahwa brand-brand di bawah Victoria Care Indonesia sudah diterima dengan baik oleh para konsumen.
"Asal tahu saja, Perseroan di tahun 2021 akan terus berusaha untuk mempertahankan pertumbuhan dua digit dengan memproyeksikan pendapatan naik 20% dari tahun sebelumnya dan target laba bersih sebesar 14%," pungkasnya. (Arianto)