Mami: Teriakan Pagi Ada Kebakaran Bikin Warga Histeris Terbangun
ACE Hadirkan Solusi Saat Musim Hujan
Malvin Tarigan selaku Sr. Marketing Manager PT ACE Hardware Indonesia, Tbk menjelaskan, Hujan menjadi kendala saat kita melakukan aktivitas pergi ke kantor, sekolah maupun kegiatan di luar rumah lainnya. Untuk mengantisipasi kendala tersebut, ACE menyediakan koleksi payung dan jas hujan sebagai pelindung dari hujan dengan beragam model, warna dan ukuran.
"Demikian juga untuk berkendara yang aman di kala hujan, ACE menyediakan berbagai perlengkapan pendukung terutama untuk pengendara sepeda motor. Di antaranya adalah cover sepatu untuk melindungi sepatu dari cipratan air sehingga sepatu tetap kering sampai tujuan, terbuat dari bahan 100% silicon non-toxic yang lentur dan anti-slip sehingga tidak berbahaya bagi pemakainya," kata Malvin dalam keterangan tertulisnya. Jum'at (26/02)
Tidak ketinggalan, lanjutnya, ACE juga menyediakan jemuran elektrik, yang memberikan kemudahan saat menjemur baju di kala hujan. Jemuran ini dilengkapi pemanas yang akan membuat pakaian lebih cepat kering. Pemadaman listrik juga kerap terjadi di musim hujan.
Untuk mengantisipasinya, kata Malvin, ACE menyediakan koleksi lampu darurat berbagai bentuk, mulai dari model gantung hingga portable, dengan pilihan sumber daya yang dapat diisi ulang dengan listrik dan sinar matahari, hingga menggunakan baterai atau powerbank. Untuk menggantikan sumber listrik, ACE juga menyediakan koleksi genset dengan bahan bakar LPG ataupun bensin.
Selain menghadirkan rangkaian produk yang solutif, tambah Malvin, ACE juga memberikan kemudahan berbelanja yang bisa dilakukan kapan dan di mana saja melalui ACE Online di www.acehardware.co.id/shop atau di www.ruparupa.com sebagai authorized online retailer Kawan Lama Group, serta melalui WhatsApp dengan mengakses bit.ly/ACEWhatsapp. ACE juga memiliki layanan terbaru bernama MISS ACE (Mobile Interactive Shopping Solution) yang merupakan pengembangan layanan pada aplikasi mobile ACE INDONESIA.
Untuk pelanggan yang bertransaksi di toko, tegasnya, ACE menjaga keamanan dan kenyamanan belanja dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, seperti pengecekan suhu tubuh saat akan memasuki area toko, mewajibkan penggunaan masker, serta membersihkan tangan dengan hand sanitizer yang tersedia di area toko.
"Di samping itu, Pelanggan juga bisa memanfaatkan kemudahan pembayaran melalui fasilitas cicilan 0% menggunakan kartu kredit dari bank partner, atau cicilan tanpa kartu kredit menggunakan Danakini, yaitu lembaga pembiayaan di bawah naungan Kawan Lama Group," pungkasnya. (Arianto)
Fahira Idris: Stok Darah Tidak Boleh Menipis
Penjualan Jaket Sehat BELL Laris Manis
Pada Kuartal IV-2020 penjualan Jaket Sehat BELL bertumbuh sebesar 23% dari Kuartal III-2020. Jaket Sehat ini merupakan inovasi BELL untuk memenuhi kebutuhan pakaian pelindung tambahan dalam beraktivitas di masa new normal ini yang terbuat dari kain khusus.
R Nurwulan Kusumawatiselaku Sekretaris Perusahaan BELL menjelaskan, “Menghadapi masa pandemi Covid-19 yang sudah berjalan selama setahun ini memang menjadi tantangan bagi para pelaku industri sehingga kami harus mampu beradaptasi.
"Menjawab tantangan ini, kami mencari peluang untuk membuat produk yang dibutuhkan. Kami bersyukur Jaket Sehat ini mendapat respon yang baik dari konsumen sehingga penjualan Jaket Sehat ini terus meningkat," kata dalam keterangan tertulisnya. Jum'at (26/02)
Menurutnya, Penjualan Jaket Sehat BELL tidak hanya melalui toko-toko offline, BELL juga menjual Jaket Sehat ini melalui online platform. Hal ini dibuktikan adanya peningkatan penjualan online untuk produk-produk ritel BELL dengan merek JOBB dan Jack Nicklaus pada Kuartal IV-2020 sebesar 32,2% dibandingkan Kuartal III-2020.
Selain itu, lanjutnya, BELL terus berusaha untuk memasarkan di online marketplace, seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan Bukalapak. BELL juga gencar memasarkan Jaket Sehat ini melalui media sosial BELL, yaitu Instagram @kain_bellini dan @jobbapparel, serta situs jobb.co.id.
"Asal tahu saja, pada tahun 2021, BELL berencana akan menganggarkan belanja modal sebesar Rp12 miliar. Sumber dana belanja modal ini berasal dari internal Perusahaan dan Bank dan akan digunakan untuk peremajaan mesin lama dan pembelian mesin baru dalam menunjang kebutuhan produksi," ungkapnya.
"Ke depan, BELL akan berupaya untuk terus gencar dalam memasarkan dan menjual produknya melalui online platform dan toko ritel. Diharapkan pandemi ini dapat segera membaik dan kembali normal," tutup Nurwulan. (Arianto)
Gubsu Melantik Walikota dan Wakil Walikota Medan Terpilih 2021 - 2024
Kemitraan Multipihak untuk Mengurangi Sampah Plastik Laut
Kedua TPST3R ini dibangun sebagai kerja sama antara pemerintah daerah Pasuruan dan Project STOP, di mana Nestlé, mitra strategis Project STOP, menjadi mitra utama dan penyandang dana utama kemitraan kota Project STOP di Pasuruan. Selain itu, mitra strategis Project STOP yaitu Borealis, pemerintah Norwegia, Nova Chemicals, Borouge dan Siegwerk juga turut mendanai Project STOP di Pasuruan.
Di Pasuruan, bekerja sama dengan masyarakat setempat, Project STOP sejauh ini berhasil membangun sistem pengelolaan dan pengumpulan sampah, termasuk program edukasi masyarakat tentang pemilahan sampah dari rumah dan pembentukan badan usaha desa yang melayani lebih dari 42.000 warga.
Project STOP berfokus pada pengelolaan sampah dan peningkatan manfaat sosial seperti kesehatan, perikanan, lapangan kerja, dan pariwisata. "Kali ini, kami telah membangun sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan, lebih sirkular, dapat dikembangkan, dan dengan biaya lebih ekonomis di kecamatan Lekok dan Nguling, yang terletak di garis pantai dan memiliki tingkat pengumpulan sampah di bawah 1%," kata Direktur Program Project STOP Mike Webster saat webinar Kemitraan Menuju Indonesia Bebas Sampah: Peresmian Fasilitas TPST3R di Kabupaten Pasuruan. Jum'at (26/02)
Lebih dari dua hektar lahan telah dialokasikan oleh Kabupaten Pasuruan untuk pembangunan TPST3R. “Kami sangat senang dengan selesainya pembangunan kedua TPST3R dan ini menunjukkan bahwa kerjasama multi-pihak untuk pengelolaan sampah berjalan dengan baik. Kami yakin TPST3R ini dapat menjadi pusat pembelajaran pengelolaan sampah yang terintegrasi dan sesuai dengan tujuan di Pasuruan," jelas Bupati Pasuruan H. M. Irsyad Yusuf. “Di samping itu, kami berharap TPST3R baru ini dapat membantu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.”
Kedua TPST3R dilengkapi dengan sistim pemilahan dan pemprosesan sampah, alat pengelola residu, dan berbagai fasilitas pendukung untuk memproses, dan mendaur ulang sampah, baik sampah organik maupun anorganik, yang dikumpulkan dari rumah-rumah dan tempat usaha.
Di TPST3R yang baru, sampah anorganik akan dipilah, didaur ulang dan dikirim ke industri daur ulang, sementara sampah organik diproses menjadi kompos untuk digunakan bagi pertanian.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam sambutannya mengatakan, Pihak swasta dan pemerintah harus bekerja sama untuk menyelesaikan masalah pengelolaan sampah. Sejalan dengan ambisi pemerintah Indonesia untuk mengurangi 70% kebocoran sampah plastik ke laut pada 2025.
"Selain itu, kami mengapresiasi upaya dan inisiatif Project STOP, Nestlé, dan mitra lainnya untuk mendukung ekonomi sirkular dan menghentikan sampah plastik berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau lautan," ujarnya.
Sementara itu, Presiden Direktur Nestlé Indonesia Ganesan Ampalavanar mengatakan, Kami menghargai kemitraan ini, yang sejalan dengan komitmen Nestlé untuk memastikan 100% kemasan kami dapat didaur ulang atau digunakan kembali pada 2025, dengan fokus khusus pada pencegahan sampah plastik dan ambisi kami untuk menghentikan kebocoran plastik ke TPA, lautan, dan sungai.
"Sebagai perusahaan makanan dan minuman pertama yang bermitra dengan Project STOP, Nestlé terus mendukung berbagai upaya untuk menghentikan kebocoran sampah plastik ke lingkungan di wilayah operasi kami, sehingga manfaat positif sosial dan ekonomi dapat terus dipertahankan," pungkasnya. (Arianto)
Wilson Lalengke: Setiap Saat Harus Waspada Bencana
Disaat yang sama, Alumni Indonesia Jepang, Wilson Lalengke, Spd, M.Sc, MA mengatakan, Kita selama ini baik dari pemerintah maupun akademisi, bicaranya selalu di atas awan awan tentang kebencanaan, jadi seakan-akan menakutkan. Memang sesuatu yang menakutkan karena itukan mengancam jiwa kita tapi kita tidak bisa mengelak dari situ.