Uang Rp.75.000 Diluncurkan Di HUT RI Ke 75 Tahun
DPN GERCIN Gelar HUT RI ke-75 Tahun dan Rapat Pleno ke Satu
Sambut Hari Kemerdekaan, SPSK Bangkit Melawan RUU Omnibus Law
Ngobrol Bareng Jurnalis dengan Tajuk 'Kesehatan dan Bisnis'
Shoichi Oni Raih Gelar Doktor Hukum di Universitas Pelita Harapan
Obon Tabroni: Buruh Ibarat Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
Batch 7 GK-Plug and Play Program Dimulai!
Tunas Baru Lampung Rencana Buy-back Saham Tahap II
Lion Metal Works Tidak Bagi Deviden
Lawer Supendi, Direktur Keuangan PT Lion Metal Works Tbk memaparkan, Pada Tahun 2019 penjualan neto Perseroan sebesar Rp 372.49 milyar atau turun 12,18% dibanding tahun lalu dan laba neto sebesar Rp 926,461 Juta.
"Selain itu, Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan menyetujui penetapan penggunaan keuntungan sebesar Rp50.000.000, digunakan untuk pembentukan "Candangan Wajib" untuk memenuhi ketentuan pasal 70 Undang-Undang PT No. 40 tahun 2007," kata Lawer saat Public Expose di Jakarta.
Sedangkan, kata Lawer, Sisanya sebesar Rp 876.463.199,- dimasukkan sebagai laba yang ditahan. Perseroan tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2019.
Disisi lain, tutur Lawer, RUPST turut menyetujui menunjuk Kantor Akuntan Publik Kosasih. Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan yang akan mengedit Laporan Keuangan Konsolidasian perseroan untuk tahun buku 2020.
"Lebih lanjut, RUPST juga memberi wewenang sepenuhnya kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan kantor Akuntan Publik Pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk tersebut, karena sebab apapun tidak dapat menyelesaikan audit atas Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan tahun buku 2020," pungkasnya. (Arianto)
Kinerja Lionmesh Prima Tertekan
Himbauan Ketua Matakin DKI Jakarta untuk Cegah Covid-19
58 Anggota Team Khusus Polres Metro Jakarta Barat Mendapatkan Pelatihan Dan Pembekalan
Ketum PPP Menerima Kunjungan Safari Politik AHY
Bupati Ingati Nazara Bungkam Saat CV Rinjani Sentosa Serobot Lahan Warga
Pendapatan Fast Food Indonesia Tumbuh 11,45%
Ricardo Gelael, Direktur Utama PT Fast Food Indonesia Tbk memaparkan, Sampai dengan akhir tahun 2019, Perseroan telah mengoperasikan sebanyak 748 gerai KFC yang tersebar di 34 propinsi di lebih dari 169 Kota dan Kabupaten, dari Aceh sampai Papua.
"Dengan demikian sampai akhir tahun 2019 Perseroan telah melakukan penambahan 64 gerai baru dengan rincian 34 gerai KFC Box, 6 gerai mal, 6 gerai in-line dan 18 gerai freestanding dan didukung oleh kurang lebih 16.968 karyawan," kata Ricardo saat Public Expose di Jakarta.
Disisi lain, lanjutnya, Total pendapatan pada akhir tahun 2019 sebesar Rp 6,71 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 11,45% dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar Rp 6,02 triliun.
Pada tahun 2019, kata Ricardo, Perseroan mendapat keuntungan bersih Rp 241,55 miliar dibandingkan laba bersih tahun 2018 sebesar Rp 212,01 miliar, mengalami kenaikan sebesar 13,93%.
"Perseroan tidak melakukan pembagian deviden kepada Pemegang Saham, oleh
karenanya laba bersih Perseroan sejumlah 241,547,936,000 (dua ratus empat puluh satu milyar lima ratus empat puluh tujuh juta sembilan ratus tiga puluh enam ribu rupiah) akan dibukukan sebagai Laba Ditahan untuk operasional Perseroan," pungkasnya. (Arianto)