Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) Wishnutama Kusubandio bersama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meluncurkan Calender of Event (CoE) Banyuwangi 2020 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Rabu sore (8/1/2020).
Sepanjang tahun 2020 Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur akan menggelar sebanyak 123 event pariwisata, 3 di antaranya; yaitu Festival Gandrung Sewu, Banyuwangi Ethno Carnival, dan International Tour de ljen masuk dalam 100 Top CoE pariwisata nasional 2020.
Menparekraf Wishnutama mengapresasi launching CoE Banyuwangi 2020 sebagai upaya mempromosikan dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Banyuwangi. Daerah yang berada di ujung timur Pulau Jawa ini menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Tanah Air yang memiliki daya tarik wisata budaya, alam, dan buatan yang ditunjang ekonomi kreatif masyarakat setempat.
"Selamat untuk Banyuwangi yang terus konsisten mengembangkan atraksi wisata serta ekonomi kreatif. Banyuwangi Konsisten menyajikan segudang atraksi menarik yang sukses menarik wisatawan," kata Wishnutama saat memberikan kata sambutan pada acara Perluncuran Calender of Event (CoE) Banyuwangi 2020 di Jakarta. Rabu (08/01)
Selain kualitas atraksi wisata yang terus meningkat, kata Wishnutama, yang menggembirakan dari Banyuwangi adalah antusiasme dan partisipasi masyarakat yang sangat luar biasa dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif, sehingga sektor ini benar-benar bisa mendorong pergerakan ekonomi setempat.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, acara Banyuwangi Festival pada tahun ini menyajikan 30 atraksi yang belum pernah digelar pada tahun-tahun sebelumnya. "Banyak event yang benar-benar fresh untuk memberi pengalaman baru bagi wisatawan.
Sebagian di antaranya diinisiasi oleh warga Banyuwangi, sehingga pariwisata berbasis warga benar-benar terus kami dorong agar pembangunan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Banyuwangi bisa makin inklusif," kata Azwar Anas.
Menurutnya, Di setiap ajang Banyuwangi Festival juga dihadirkan berbagai stan kuliner. Sektor kuliner dengan sendirinya menyatu dalam event atraksi tari, fesyen, sport tourism, dan sebagainya. Misalnya, Festival Gandrung Sewu, yang selalu dihadiri ribuan wisatawan, menyajikan kuliner rakyat yang otomatis membuat kuliner Banyuwangi kian terkenal dan menyejahterakan pelaku usaha setempat.
Selain itu, lanjutnya, Banyuwangi Festival 2020 juga menghadirkan 15 ajang sport tourism dii antaranya Banyuwangi International Geopark Walk yang menyusuri pesona Taman Nasional Alas Purwo; World Surf League (WSL) di Pantai Plengkung yang merupakan ajang selancar paling bergengsi di dunia; serta International Tour de Banyuwangi ljen yang menurut Federasi Sepeda Dunia (UCI) sebagai event balap sepeda terbaik di Indonesia.
"Jumlah sport tourism kami perbanyak karena bentang alam Banyuwangi yang hijau yang asri sangat cocok untuk ajang kompetisi olahraga," pungkasnya seraya mengatakan, Banyuwangi juga menggelar kembali sejumlah atraksi yang selama ini sukses dan banyak menarik wisatawan yaitu; Jazz Pantai, Jazz ljen, dan Festival Gandrung Sewu. (Arianto)