Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
PT Millennium Pharmacon International Tbk menggelar paparan publik tahunan serta penandatanganankerjasama distribusi dengan PT Meniti Jalan Surga dan PT Orbit Capital dengan pada Jumat, (20/12) di BEI Jakarta. Dengan agenda pemaparan kinerja perseroan tahun 2019.
Mohamad Muhazni bin Mukhtar, Direktur Utama PT Millennium Pharmacon International Tbk dalam paparan publik memaparkan, Berdasarkan Laporan Keuangan PT Millennium Pharmacon International Tbk untuk periode yang Berakhir pada 30 September 2019 (Tidak Diaudit), Perseroan menginformasikan bahwa pada Triwulan Ketiga 2019, Penjualan Neto Perseroan tercatat sebesar Rp2.026,76 miliar atau bertumbuh sebesar 16,50% jika dibandingkan dengan Penjualan Neto pada Triwulan Ketiga 2018 yang tercatat sebesar Rp1.739,67 miliar.
"Beban Pokok Penjualan Perseroan pada Triwulan Ketiga 2019 tercatat sebesar Rp1.852,61 miliar meningkat sebesar 17,01% jika dibandingkan dengan Triwulan Ketiga pada tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp1.583,28 miliar," ujar Muhazni saat public expose di Jakarta. Jum'at (20/12)
Dengan demikian, lanjutnya, Perseroan berhasil mencatatkan Laba Bruto sebesar Rp174,15 miliar pada Triwulan Ketiga 2019, bertumbuh sebesar 11,35% jika dibandingkan dengan dengan Laba Bruto pada Triwulan Ketiga tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp156,39 miliar.
Lanjutnya, Perseroan mencatat EBITDA sebesar Rp57,26 miliar atau meningkat sebesar 12,32% jika dibandingkan dengan Triwulan Ketiga 2018 yang tercatat sebesar Rp51,01 miliar.
Pada Triwulan Ketiga 2019, kata Muhazni, Beban Usaha Perseroan tercatat sebesar Rp122,67 miliar, terdiri dari Beban Penjualan sebesar Rp37,3 miliar dan Beban Umum dan Administrasi sebesar Rp84,96 miliar, atau meningkat 13,57% jika dibandingkan dengan Triwulan Ketiga 2018. Dengan demikian Perseroan dapat mencatatkan Laba Usaha sebesar Rp53,30 miliar, naik 11,78% jika dibandingkan dengan Laba Usaha pada Triwulan Ketiga 2018 yang tercatat sebesar Rp47,68 miliar.
Sedangkan, Dari perbandingan Laporan Posisi Keuangan Perseroan per tanggal 30 September 2019 (Tidak Diaudit) dengan Laporan Posisi Keuangan Perseroan per tanggal 31 Desember 2018 (Diaudit), Total Aset Perseroan meningkat dari Rp1.192,89 miliar menjadi Rp1.261,91 miliar atau meningkat sebesar 5,79%. Total Liabilitas Perseroan meningkat sebesar 6,70% dari Rp960,78 miliar per tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp1.025,12 miliar di Triwulan Ketiga 2019. Total Ekuitas Perseroan meningkat 2,01% dari Rp232,11 miliar menjadi Rp236,79 miliar.
Disisi lain, Muhazni menjelaskan, Penambahan Capital Expenditure sampai dengan September 2019 sebesar Rp4,95 milliar atau meningkat sebesar 16,21% jika dibandingkan dengan Triwulan Ketiga 2018 sebesar Rp4,26 miliar. Peningkatan Capital Expenditure disebabkan karena adanya Perbaikan Gedung Kantor sebesar Rp2,39 miliar, pembelian Kendaraan sebesar Rp 0,80 miliar, Peralatan Kantor sebesar Rp1,64 miliar dan Peralatan IT sebesar Rp0,11 miliar. Salah satu sebab meningkatnya Capital Expenditure ini adalah karena akan dibukanya Cabang Tegal pada awal tahun 2020.
Pada Triwulan Ketiga 2019, tambah Muhazni, penjualan Perseroan sebagian besar dihasilkan oleh produk Etikal dan Alat Kesehatan (ALKES) dengan rincian masing-masing, penjualan Etikal meningkat dari Rp1.519,32 miliar menjadi Rp1.280,21 atau meningkat sebesar 18,68%, penjualan Alat-Alat Kesehatan (ALKES) meningkat dari Rp308,35 miliar menjadi Rp 348,66 miliar atau meningkat sebesar Rp 13,07%, jika dibandingkan dengan Triwulan Ketiga 2018.
"Untuk segmen pelanggan, Apotik sebesar 34,39%, Rumah Sakit Swasta sebesar 25,86%, Rumah Sakit Pemerintah 25,47%, Perusahaan Besar Farmasi (PBF) memberikan kontribusi sebesar 11,37%, dan, lain-lain 2,91% dari total penjualan," pungkasnya. (Arianto)