Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Indonesia kembali berpartisipasi dalam Venice Architecture Biennale (VAB) yang digelar pada tanggal 23 Mei hingga 29 November 2020 mendatang. Keikutsertaan Indonesia dalam pameran ini merupakan yang ketiga kalinya, setelah terlibat pada 2014 dan 2018 lalu.
Dalam rangka mempersiapkan kehadiran Paviliun Indonesia untuk Venice Architecture Biennale 2020, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bersama Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) menggelar Seminar dan Penjelasan Seleksi Kurator Paviliun Indonesia. Hari Selasa, 20 Agustus 2019 pukul14.00 - 17.00 wib bertempat di Greenhouse Coworking and Office Space, Multivision Tower 25th Floor, Jl. Kuningan Mulia Lot 9B, Jaksel dengan Narasumber : Wakil Kepala Bekraf selaku Komisioner, Ricky Pesik, Juri Gunawan Tjahjono, Juri Eko Parwoto, Juri, Karlina Supelli, Kurator IPVAB 2018, Ary Indra dan Kurator IPVAB 2014, Avianti Armand.
VAB adalah acara festival arsitektur internasional terbesar dunia yang digelar setiap dua tahun sekali di Venesia, Italia. Tidak hanya pameran arsitektur, dalam acara ini juga akan berlangsung pertemuan antar arsitek dari berbagai negara serta arsitek dengan publik.
Setiap tahunnya, kurator dan tema yang diangkat selalu berbeda-beda. Pada tahun 2020 nanti, Hashim Sarkhis akan menjadi kuratornya dengan tema 'How will we live together?'
Tema di dalam VAB adalah penting. Tema akan merjadi benang merah isi pamerank VAB Hashim Sarkhis berharap melalui tema ini arsitek dapat menciptakan sebuah ruang bersama, yang terhubung satu sama lain, untuk hidup bersama diatas bumi ini. Ruang hidup yang lebih beragam dan bermartabat untuk dihuni.
Arsitek juga diminta untuk dapat berkolaborasi dengan profesi lainnya, tidak hanya seniman, tukang, maupun pengrajin. Sehingga, pada tahun 2020 nanti, tahun yang disebut-sebut akan menjadi tonggak sejarah untuk masa depan diharapkan akan mendapatkan penemuan-penemuan baru dalam arsitektur lewat olahan materi pameran. (Arianto)
Arsitek juga diminta untuk dapat berkolaborasi dengan profesi lainnya, tidak hanya seniman, tukang, maupun pengrajin. Sehingga, pada tahun 2020 nanti, tahun yang disebut-sebut akan menjadi tonggak sejarah untuk masa depan diharapkan akan mendapatkan penemuan-penemuan baru dalam arsitektur lewat olahan materi pameran. (Arianto)