Duta Nusantara Merdeka | Bekasi
Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Pemerintah Kota Bekasi menggelar sosialisasi keberhasilan program pembangunan pemerintah kepada Aparatur Sipil Negara di lingkungan pemerintah Kota Bekasi. Acara ini dilaksanakan sesuai tugas dan fungsi Kemkominfo berdasarkan Inpres Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Komunikasi Publik.
Event yang berlangsung di Islamic Centre Bekasi Kelurahan Marga Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi hari Jum’at, 5 April 2019 ini dihadiri ribuan ASN Pemkot Bekasi yang sangat antusias saat disuguhkan pidato Presiden Jokowi dalam bentuk hologram.
Di awal tayangan hologram, Menkominfo Rudiantara mengatakan, pihaknya bertanggungjawab untuk menginformasikan sosialisasi hasil pembangunan yang dilakukan pemerintah.
Menurutnya, penyampaian informasi itu telah dilakukan melalui beberapa sarana komunikasi publik seperti media cetak, TV, radio, media online dan juga media sosial. Selain itu, informasi capaian pembangunan pemeritah juga dipaparkan melalui atraksi kesenian budaya, seperti wayang kulit, ludruk, wayang golek, dan lain-lain.
“Hologram ini seperti jalur komunikasi baru. Bagaimana program dan pencapaian pemerintah dilihat dari cara baru, dengan mengikuti perkembangan teknologi dan informasi,” ujar Rudiantara.
Selanjutnya, hologram menampilkan pidato Presiden RI Joko Widodo selama 10 menit. Warga sangat antusias menyaksikan teknologi canggih tersebut. Saat Presiden Jokowi memaparkan pencapaian-pencapaian kerjanya secara detail, ASN dan hadirin lain asyik mengambil gambar melalui telepon genggam masing-masing.
“Waktu saya kecil dulu, keluarga kami sangat sederhana. Pernah tinggal di bantaran kali, mengontrak rumah ke sana sini, pernah digusur.
Tapi, bapak ibu saya punya tekad kuat. Walaupun cuma penjual bambu dan kayu, tapi punya prinsip, sekolah anak-anaknya adalah nomor satu.
Makanya saya tidak rela, kalau anak-anak kita harus berhenti sekolah karena tidak ada biaya
Saya juga tidak rela… kalau ada warga kurang mampu, harus bersusah payah, saat mendapatkan bantuan yang sebenarnya menjadi hak mereka.
Dulu…. mereka harus antri berkepanjangan...kepanasan… kehujanan… kelelahan…bahkan ada yang harus dibopong-bopong segala menguras tenaga… kadang-kadang bertaruh nyawa, lalu kita ubah caranya, kita buat sistemnya memakai kartu-kartu. Hak-hak mereka langsung kita transfer uangnya langsung bisa diambil kapan saja...tanpa antrian… tanpa kepanasan…”
Wakil Walikota Bekasi Tri Ardhianto yang hadir di acara ini mengaku ia tahu persis betapa sederhananya kehidupan Jokowi. “Keluarga saya bertetangga dengan Pak Jokowi di Solo. Beliau memang dikenal sangat sederhana, dan murah senyum. Kesederhanaan itu tetap berlaku sampai sekarang beliau menjadi presiden.
Fitri Widyati, salah seorang audiens, menyebutkan dirinya baru pertama kali melihat tayangan hologram seperti ini. “Penggunaan teknologi canggih hologram membuat saya bisa menikmati paparan pemerintah dengan tidak membosankan,” ucap perempuan 30 tahun ini.
Pendapat senada datang dari Indah Puspitasari. “Wah keren banget ya, ini cara baru untuk menyampaikan informasi secara kekinian, kesannya tuh bapak Jokowi ada dihadapan kita,” imbuh Indah.
Wanita berkerudung itu mengaku, setelah menonton hologram merasa yakin Indonesia kini telah mengalami kemajuan yang luar biasa. Mulai dari perbaikan pelayanan publik, hingga pembangunan infrastruktur di berbagai daerah yang ujungnya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Tadi di hologram menampilkan keberhasilan membangun Tol Trans Sumatera dan Trans Papua. Artinya tidak ada lagi kesenjangan pembangunan antara daerah. Jadi saudara-saudara kita yang ada di Papua sana juga bisa merasakan pembangunan infrastruktur, sehingga pembangunan ekonomi juga semakin merata di seluruh Indonesia,” tegas Indah.
Hal serupa juga disampaikan oleh warga lainnya, Agung Prasetyo. Pria berusia 28 tahun itu mengatakan, sempat trenyuh saat Joko Widodo menyampaikan kepeduliannya terhadap warga yang kurang mampu. Sebab, pada dasarnya Joko Widodo merupakan pemimpin yang berasal dari keluarga sederhana.
“Saya terkesan ketika melihat di awal tayangan hologram, Pak Jokowi menceritakan jika dahulunya beliau terlahir dari keluarga yang sederhana, dan sempat tinggal bantaran kali juga hidup di hidup kontrakan bersama kedua orangtuanya,” tutur Agung.
Agung juga melihat, kepedulian dan pengalaman hidup Jokowi membawanya ke berbagai program kerja saat menjadi presiden. Saat ini, sambung Agung, beberapa program itu dinilainya dapat dirasakan langsung ke seluruh lapisan masyarakat.
“Kepedulian itu kemudian dirancangnya melalui beberapa program kerja, yang tadi saya lihat Pak Jokowi membuat segala sesuatunya menjadi lebih mudah, seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS) sehingga seluruh masyarakat dapat berobat secara mudah tanpa harus memikirkan beban biaya yang berat,” tutup Agung.(Arianto)