Bagi umat muslim, produk halal bukanlah sekadar pilihan, melainkan kebutuhan gaya hidup yang harus dipenuhi sebagai Implementasi ketaatan terhadap ajaran agama. Besarnya permintaan produk halal ini kemudian membuka peluang yang lebih luas berupa halal industry, yang kini geliatnya makin terasa diTanah Air.
Scarf Media menggelar KONFERENSI PERS JAKARTA HALAL THINGS 2018 di Ruangan Harmoni A.Sofyan Hotel Cut Meutia Jl. Cut Meutia No.9 Menteng, Jakarta Pusat. dengan para Pembicara:
- Temi Sumarlin selaku CEO Scarf Media
- Shabrina Salsabila selaku Brand Manager Wardah
- drg. Imam Rulyawan, MARS selaku Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantrop
-'Riska Saraswati selaku Digital Marketing Kopi ABC
Seiring dengan perkembangan halal industry, Scarf Media berusaha membuka ruang diskusi bagi para konsumen dan produsen halal industry di Indonesia, khususnya Jakarta, dengan menggagas Jakarta Halal Things (JHT) 2018. Event ini akan berlangsung pada 30 November - 1 Desember 2018, bertempat di The Hall Senayan City, Jakarta. Jakarta Halal Things 2018 juga akan menjadi event halal pertama dengan tema '80an.
Jakarta Halal Things 2018 akan jadi momen di mana pengunjung bisa saling bertukar informasi mengenai halal industry dari para ahli di bidangnya, sekaligus menemukan jawaban akan kebutuhan gaya hidup yang sesuai dengan syariat Islam.
Selama dua hari para pengunjung bisa menikmati tiga acara utama, yakni Exhibition, Conference, dan Music Charity. Dalam Exhibition, akan ditampilkan lebih dari 60 produsen produk gaya hidup halal, mulai dari modest fashion, Islamic education, halal hotel travel and tour, halal beauty, dan makanan serta minuman halal.
Beberapa brand yang akan hadir dalam pameran JHT 2018. antara lain; DOA by Dewi Sandra. Gerai Hawa by Shireen dan žaskia Sungkar. ZM by Zaskia Adya Mecca, Wardah, Madina Islamic School, dan masih banyak lagi brand halal lainnya.
Sementara pada Conference yang akan digelar di main stage JHT 2018, akan hadir berbagai narasumber dari latar belakang yan beragam, mulai dari young entrepreneur, ekonomi syariah, halal tourism, dan digital industry for muslimah.
Tiap narasumber akan berbagi ilmu dan informasà seputar gaya hidup lslami. Total ada 14 conference yang mencakup beberapa tema dengan beragam judul, seperti :
1. Millenials dan Ekonomi Syariah bersama Muhammad Atras selaku Ketua Indonesia Islamic Youth Economic Forum (ISYEF)
2. Mengelola Keuangan dengan Sistem Syariah (Untuk Muslimah) bersama Prita Ghozie selaku CEO ZAP Finance;
3. Potenst Halal Tourism bersama Riyanto Sofyan selaku Chairman of Sofyan Corp,
4. Perkembangan Industri Modest Fashion Mendorong Industri Halal dà Indonesia bersama Elidawati Alioemar, CEO Elcorps selaku Founder Elzatta Hijab;
5. Melihat Kehdupan Muslim Korea, Bogaimana Industri Halal Di Sana bersama Ayana ihye Moon, selebgram dari Korea;
6. Pengembangan Usaha Muslimah Melalui Platform Digital bersama Zhafira Loebis selaku co-founder dan CEO Babyloania;
7. Menambah Kenikmatan Rasa bersama chef Herman selaku Halal Food Chef,
8. How To Be The Next Big Thing in Industry? Bersama Erick Thohir selaku founder dan chairman Mahaka Group.
Selain konferensi. Ä‘igelar pula talkshow di mini stoge pada area exhibition. Beberapa pengisi sesi talkshow antara lain; Lahan Seni yang akan menghadirkan Workshop Short Movie dan Web Series yang akan diikuti dengan Peluncuran Web Series Hijab Squad; serta Muslimah di Depan Layar dengan narasumber Rikha lndriaswari selaku presenter NET TV.
Selain mendapatkan ilmu dan informasi seputar halal industry para pengunjung juga berkesempatan mendapatkan goodie bag istimewa. Lebih dari 1.000 goodie bag akan dibagikan kepada pengujung JHT 2018 setiap harinya.
Setelah mendapatkan pemahaman lebih jauh mengenal halal industry, pengunjung akan dihibur dengan penampilan musik dalam Music Charity bertajuk Love for Indonesia yang dipersembahkan Scarf Media dan Dompet Dhuafa. Kemudian sebagai penutup rangkaian JHT 2018, diselenggarakanlah Kajian bersama Ustad Abu Fida, Dewi Sandra, dan Archie Wirija yang akan membahas mengenai manfaat dari aktivitas kita di media sosial, persembahan dari Kajian Hanami. **(Red-128)
Kontributor DNM : Arianto