Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Jumlah populasi perempuan pemilih pada Pilpres 2019 mencapai 50,2 % atau sekitar 93,1 jt sangat menentukan kemenangan pemilu. Tidak heran banyak pihak yang menggunakan suara perempuan dalam setiap kampanye politik meskipun sayangnya perempuan masih diposisikan sebagai objek semata," tegas Kartini Sjahrir selaku Ketua perempuan Bravo 5.
Melihat pentingnya peran perempuan dalam menentukan nasib bangsa, maka Divisi Perempuan Bravo 5 merasa perlu untuk memastikan bahwa pada penggantian kepemimpinan bangsa, tidak boleh meninggalkan perempuan bahkan perempuan harus bisa menjadi penentu arah kepemimpinan bangsa yang memberikan perhatian penuh kepada segala upaya penguatan kesetaraan gender dan pemerdayaan perempuan di tanah air.
Keyakinan akan pentingnya peran perempuan sebagai penentu nasib Bangsa Indonesia ke depan, hari kamis, 8 November 2018, pukul 13.00 -17.00 wib bertempat di Ballroom Hotel Atlet Century, Lantai 2, Jl. Pintu Satu Senayan, Jakarta. dihadiri oleh para Narasumber Kartini Sjahrir selaku Ketua Divisi Perempuan Bravo 5, Henny Supolo selaku Pegiat kebhinekaan, Ida Fauziah selaku Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf
Perempuan tangguh dan keren yang tergabung dalam Bravo 5 mendeklarasikan diri untuk mengawal maintreaming gender dan memastikan agenda perempuan Indonesia menjadi bagian penting dari visi dan misi Capres dan Cawapres, yang terefleksi ke dalam bahasa bahasa kampanye, serta terintegrasi dalam tema-tema debat publik Capres dan Cawapres, Deklarasi ini juga sekaligus sebagai komitmen dukungan kepada pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin untuk sekali lagi memimpin indonesia pada 2019-2024.
Terkait pentingnya keterlibatan perempuan dalam politik Henny Supolo seorang penggiat
Kebhinnekaan Sangat yakin bahwa hanya seorang pemimpin yang memiliki keyakinan dan kesetiaan Pada kebhinekaan, Pancasila, dan NKRI, yang bisa membawa indonesian pada arah yang dikehendaki oleh pendiri bangsa ini.
Dalam kesempatan ini, P'erempuan Bravo 5 menegaskan empat keberhasilan Jokowi dalam
melakukan perbaikan kondisi perempuan Indonesia, yaitu:
- Pertama, perbaikan kesehatan dasar masyarakat, khususnya kesehatan reproduksi perempuan. Pergeseran paradigma "orang miskin dilarang sakit" menjadi "semua orang mendapatkan akses kesehatan", dibuktikan dengan tingginya penguna Kartu Indonesia Sehat (KIS)/BPJS yang pada bulan Mei 2018 mencapai 197.644.315 jiwa (92.244.075 dibebaskan dari iuran). termasuk akses pada Jaminan persalinan (Jampersal). Ditambah dengan reformasi puskesmas, layanan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK), upgrading Posyandu, dan ditunjang perbaikan intfrastruktur jalan dan rumah sakit mendorong turunnya Angka Kematian Ibu dan Anak secara konsisten.
- Kedua, Perbaikan akses pendidikan dasar untuk semua. Kartu Indonesia Pintar (KIP) saat ini telah dinikmati oleh 27,9 juta siswa. Ini artinya pemerataan pendidikan mulai tercapai. KIP telah membantu menghindarkan anak-anak dari ancaman putus sekolah atau dikawinkan dalam usia muda. adanya 10.210 unit Sekolahan Ramah Anak di nusantara menunjukan komitmen negara pada perlindungan anak di dunia pendidikan.
- Ketiga, perbaikan pada ketimpangan ekonomi dan kemiskinan perempuan, temasuk kelompok disabilitas. program Keluarga harapan (Penyandang Disabilitas) 73.932 orang dan Program Asistensi Penyandang Disabilitas berat 71.448 orang Tumbuhnya industri perempuan rumahan (3.057 industri Penyandang Disabilitas rumahan) didorong karena kebijakan mempermudah izin usaha mikro yang tertuang dalam PerPers No. 90 tahun 2014 dan Permenko Dalam Negeri No 83 tahun 2014. Termasuk kebijakan BBM satu harga dan pembangunan infrastruktur, sebuah wujud kongkrit keadilan sosial bagi rakyat indonesia,
perempuan sangat berkepentingan.
- Keempat, reformasi agraria mencapai 2.007.557,81 Ha untuk perhutanan sosial termasuk hutan tanaman rakyat, hutan adat, hutan kemasyarakatan, dan kemitraan hutan, kesemuanya memberikan kontribusi signifikan pada pengembalian sumber-sumber kehidupan perempuan penjaga hutan.
Dari keempat isu penting diatas, Perempuan Bravo 5 ingin menyakinkan bahwa capaian ini akan dipertahankan dan akan memperbaiki kekurangan-kekurangan pada perwujudan keadilan dan kesejahteraan perempuan Indonesia. **(Red-48)
Kontributor DNM : Arianto