Setelah sukses menggelar press conference pertamanya pada tanggal 28 Februari 2018, bertempat di kantor Victorian Government Trade & Invesment, Jakarta dan kemudian dilanjutkan shooting di Australia selama 24 hari dengan mengambil 3 (tiga) lokasi shooting, yaitu Melbourne, Balarat dam Ararat khususnya di Aradale Lunatic Asylum, press conference kembali digelar hari kamis 25 Oktober 2018 pukul 17.00 - 18.00 wib bertempat di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta dihadiri para pemain antara lain Dara Warganegara, Lia Waode, Brigita Cynthia, Gabriella Desta, Camelia Putri, Ade Ayu, Putri, Adeayu Sudrajat, Salini Rengganis William D, Mc Lennan, Peter Barron dan sutradara M. Yusuf, kini film Tujuh Bidadari siap tayang di semua jaringan bioskop seluruh Indonesia mulai tanggal 1 November 2018.
Film Tujuh Bidadari sendiri berkisah tentang sebuah sebuah Girl Band terkenal di Indonesia bernama Tujuh Bidadari (7B) beranggotakan Stella (lead vocal), Carla (Vocal), Dian (Keyboardist), Mika (drummer), Anggun (basist), Tari) (guitarist) dan Amy (guitarist). Mereka merencanakan liburan ke Melbourne, Australia sekaligus membuat video clip untuk single terbaru mereka berjudul Angels Are Falling.
Di Balarat, 7B berkenalan dengan seorang penyanyi lokal bernama Mark. Mark membawa 7B ke Aradale Lunatic Asylum, bekas rumah sakit jiwa angker yang menyimpan sejarah kelam dan mengerikan. Ditengah keadaan genting penuh misteri, terkuak satu persatu rahasia dibalik tembok tebal yang telah berdiri sejak tahun 1866. Apa sebenarnya yang terjadi di tempat mengerikan itu? Mampukah ke tujuh bidadari menghadapi mereka yang tiba-tiba hadir dari balik sejarah seratus tahun yang lalu hanya dalam waktu 7 Jam?
Film Tujuh Bidadari menghadirkan tujuh wanita cantik dari beragam profesi seperti Dara Warganegara berperan sebagai Stella, yang dikenal sebagai super model dan host sebuah tayangan infotainment di salah satu TV nasional. Lia Waode berperan sebagai Dian. Memulai kariernya dari lenong bocah, kini Lia telah banyak membintangi puluhan judul film. Brigitta Cynthia berperan sebagai Mika. Gigi, begitu biasa ia di sapa, sebelumnya berprofesi sebagai penyanyi dan tergabung dalam girl band Cherrybelle. Camelia Putri berperan sebagai Tari, merupakan penyanyi dangdut dengan banyak hits singlenya. Salini Rengganis berperan sebagai Anggun, merupakan seorang surfer yang namanya cukup dikenal di dunia Internasional. Sedangkan Ade Ayu Sudrajat sebagai Amy dan Gabriella Desta sebagai Carla, dengan wajah cantiknya Ade dan Desta kerap menghiasi sinetron, FTV, juga layar lebar.
Film Tujuh Bidadari merupakan film Indonesia pertama yang melakukakan shooting di Aradale Lunatic Asylum bekas rumah sakit jiwa yang berdiri tahun 1866 dan ditutup tahun 1996. Aradale Lunatic Asylum sendiri merupakan salah satu tempat terangker di Australla dimana masih terdapat wisata berburu hantu (ghost tours). Seluruh pengambilan gambar dalam film ini dilakukan hanya pada siang dan sore hari, namun sejarah kelam tempat tersebut dan atsmosfir yang selalu membuat bulu kuduk berdiri selalu hadir dan tertangkap jelas di kamera.
Menurut Resika Tikoalu, produser film Tujuh Bidadari, film Tujuh Bidadari merupakan film horror suspense yang memacu adrenalin dan ketakutan ditengah keadaan mistis dalam kurun waktu 7 (tujuh) jam. Apakah mungkin mereka yang berasal dari alam gaib hadir di siang hari? Sebaiknya anda tonton terlebih dahulu film Tujuh Bidadari ini.
Resika tentunya berharap film ini dapat menjadi salah satu box office dan ditonton banyak orang, namun yang pasti seluruh pihak yang terlibat terutama cast and crew telah memberikan yang terbaik didalam film ini dan sudah selayaknya masyarakat menilainya dengan menonton film Tujuh Bidadari secara langsung.
Sedangkan M. Yusuf, sutradara dari film Tujuh Bidadari mengatakan “Tujuh Bidadari sesuai judulnya, saya menggarap film ini “Secantik Bidadari” dengan “Grand Visual” dibungkus “Aroma Mengerikan”. Berharap setelah menonton film Tujuh Bidadari ini, akan melekat di “Hati”. Kalau sekedar menakuti itu sudah biasa, tapi menakuti sampai melekat di hati, itu ….LUAR BIASA.” **(Red-123)
Kontributor DNM : Arianto