Satu - Satunya Tampil Beda, Koran Politik Paling Berani Mengkritik Terpanas dan Perang Terhadap Koruptor, Narkoba, Teroris Musuh Rakyat ~~~~~>>>>> Kami Menerima Artikel, Opini, Berita Kegiatan, Iklan Pariwara dapat mengirimkannya melalui email dutanusantaramerdeka@yahoo.co.id
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Siswa SD Medan Viral, Dihukum Guru Duduk di Lantai karena Tunggakan SPP


Duta Nusantara Merdeka | Medan 
Seorang siswa kelas IV SD Yayasan Abdi Sukma, Kota Medan, berinisial MI, menjadi sorotan setelah video dirinya dihukum duduk di lantai selama jam pelajaran viral di media sosial. Hukuman ini diberikan karena MI memiliki tunggakan SPP selama tiga bulan. Insiden ini terjadi pada 6 dan 7 Januari 2025.  

"Anaknya disuruh duduk di lantai selama jam pelajaran, tanpa diberikan kesempatan mengikuti pelajaran di kursi seperti teman-temannya," kata AM kepada awak media saat ditemui pada Juma (10/01/2025).

Menurut AM, ibu MI, anaknya dihukum selama dua hari, dari pukul 08.00 hingga 13.00 WIB. Hukuman tersebut membuat MI malu dan enggan bersekolah. AM mengaku baru mengetahui hukuman ini pada hari ketiga ketika mendatangi sekolah.  

AM menjelaskan, keterbatasan ekonomi menjadi penyebab utama tunggakan. Ia mengalami masalah kesehatan yang memerlukan operasi, sementara sang suami belum pulang. Meski demikian, AM menilai hukuman duduk di lantai karena tunggakan SPP tidak dapat diterima.   

Kepala Sekolah Yayasan Abdi Sukma, Juli Sari, menyatakan hukuman tersebut bukan kebijakan resmi sekolah, melainkan keputusan pribadi wali kelas tanpa koordinasi. Juli meminta maaf kepada keluarga MI atas kejadian ini.  
  
Sementara itu, Sejumlah relawan telah membantu melunasi tunggakan SPP MI, memungkinkan dirinya kembali bersekolah. Wakil DPRD Sumatera Utara, Ihwan Ritonga, dari Partai Gerindra, juga memberikan bantuan dan menyarankan keluarga untuk mempertimbangkan pindah sekolah demi kenyamanan psikologis MI.  
  
Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi sekolah untuk mengelola komunikasi dengan orang tua dan menerapkan kebijakan yang lebih bijak. Relawan dan pihak terkait telah memberikan solusi untuk memastikan MI dapat melanjutkan pendidikannya tanpa hambatan.  

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Mengatasi Perilaku Toxic: Langkah Penting untuk Hubungan Lebih Sehat


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Toxic adalah istilah yang menggambarkan perilaku negatif seseorang yang dapat merusak hubungan, lingkungan, atau bahkan kehidupan orang lain. Meskipun tidak termasuk gangguan mental, perilaku ini memiliki dampak signifikan pada kesehatan fisik dan mental individu yang terlibat. Toxic behavior sering muncul dalam berbagai hubungan, baik dengan pasangan, teman, keluarga, maupun rekan kerja.  
  
Pelaku toxic umumnya memanipulasi, egois, dan cenderung mengontrol kehidupan orang lain. Mereka sering fokus pada diri sendiri, jarang peduli pada kebutuhan atau keinginan orang lain, dan tidak memberikan dukungan saat dibutuhkan. Perilaku ini tidak hanya melelahkan secara emosional, tetapi juga dapat menciptakan lingkungan yang penuh tekanan.  
  
Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang bersikap toxic. Perasaan rendah diri, trauma masa lalu, luka batin, hingga gangguan kepribadian seperti narsisme sering menjadi pemicu utama. Meski demikian, memiliki alasan tersebut tidak membenarkan perilaku toxic. Justru, penting untuk segera menyadarinya dan mengambil langkah perbaikan.  

*Cara Mengatasi Perilaku Toxic*
  
Jika kamu menyadari memiliki sifat toxic, berikut beberapa langkah untuk berubah:  

1. Introspeksi Diri: Evaluasi tindakan dan dampaknya pada orang lain. Akui kesalahan yang telah dilakukan.  

2. Kontrol Emosi: Pelajari cara mengelola emosi, seperti marah atau kecewa, agar tidak melukai orang lain.  

3. Hargai Orang Lain: Biasakan untuk mendengarkan, memberi perhatian, dan menghargai perasaan serta kebutuhan orang di sekitarmu.  

4. Cari Dukungan: Jika sulit mengatasi perilaku ini sendirian, mintalah bantuan dari ahli, seperti psikolog atau konselor.  

Menghilangkan perilaku toxic memang membutuhkan waktu, tetapi hasilnya dapat membawa hubungan yang lebih sehat dan lingkungan yang lebih positif.  

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Di Hari Bela Negara, Prof. Fauzan Ajak Mahasiswa Teladani Ki Hajar Dewantara


Duta Nusantara Merdeka | Surabaya 
Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, bela negara kerap kali diartikan sebagai tindakan heroik atau militeristik. Namun, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof. Dr. Fauzan, M.Pd, menegaskan bahwa bela negara juga ada di tengah kehidupan kita sehari-hari seperti yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara.

Hal tersebut disampaikan Prof Fauzan dalam Webinar SEVIMA di Hari Bela Negara, Kamis (19/12). Kepada ribuan mahasiswa peserta Webinar, Prof Fauzan mengajak mahasiswa memaknai bela negara adalah komitmen dan tanggung jawab terhadap kehidupan seseorang sebagai bagian dari bangsa Indonesia. 

"Bela negara harus dilakukan mulai dari hal-hal paling sederhana, yaitu berkomitmen, bertanggung jawab, selalu bekerja keras dalam belajar dan berkarir, serta terus meneladani bahwa kita ini adalah bagian dari sistem kenegaraan, bagian dari masyarakat Indonesia, dan bagian dari masyarakat global!," kata Prof Fauzan dalam webinar, Kamis (19/12/2024).

Untuk meneladani Ki Hajar Dewantara, Prof. Fauzan menekankan tiga nilai penting. Yaitu menerapkan bela negara di keluarga, sekolah, dan masyarakat. Berikut teladan yang dapat dipetik:

*1. Tanamkan Bela Negara Mulai dari Keluarga*

Selama ini, masyarakat menganggap pendidikan hanya pada jalur formal yakni sekolah. Padahal pendidikan dalam keluarga memegang peran fundamental dalam pembentukan karakter anak. 

Oleh karena itu, semangat bela negara juga harus ada dalam kehidupan sehari-hari di dalam keluarga. Mulai dari rasa cinta tanah air dan menggunakan produk dalam negeri. 

Mahasiswa yang posisinya sebagai anggota keluarga yang sudah dewasa, juga harus mampu menjadi teladan yang baik karena menjadi contoh bagi adik-adiknya.

“Di keluarga, gurunya adalah orang tua dan kakak yang lebih tua. Karakter anak banyak dibentuk dari kebiasaan dan komitmen sehari-hari. Jika peran ketokohan dalam keluarga hilang, anak bisa kehilangan arah dan mencari idola di luar lingkungan yang seharusnya," ungkap penggagas Program Profesor Penggerak Pembangunan Masyarakat (P3M) itu.

*2. Mempertebal Jiwa Bela Negara di Sekolah & Kampus*

Kendati sebagai jalur pendidikan formal dan identik dengan tempat belajar ilmu maupun teknologi, sekolah dan kampus juga menjadi kawah candradimuka pendidikan karakter. Karakter seperti kedisiplinan, kewarganegaraan, pancasila, didapatkan para mahasiswa ketika belajar di kelas.

Prof. Fauzan berharap ilmu dan karakter bela negara tersebut tidak hanya dihafalkan untuk syarat ujian maupun wisuda. Tapi juga diamalkan, utamanya ketika mahasiswa tersebut nantinya lulus dan menjadi tokoh di masyarakat.

"Mahasiswa sebagai orang berpendidikan harus melepaskan segalanya dan mengidentifikasi sebagai tokoh yang bisa dicontoh. Bela Negara jangan hanya dipelajari supaya naik kelas, lulus, dan ada ujian. Tapi untuk mempertebal karakter dalam diri, meningkatkan kadar ketokohannya," pesan Fauzan.

*3. Menerapkan Jiwa Bela Negara di Masyarakat*

Digitalisasi dan teknologi kini telah menjadi bagian hidup masyarakat. Tak terkecuali bagi para mahasiswa. Menyikapi kondisi ini, Fauzan memandang bahwa digitalisasi jangan dituduh menggerus rasa cinta tanah air, tapi justru momentum untuk memperkuat jiwa bela negara.

Bela negara bisa diterapkan di tengah-tengah masyarakat dengan berbagai cara. Mulai dari mengenalkan budaya nusantara via media sosial, sampai rutin bergotong royong dan menerapkan pengabdian kepada masyarakat.

Diaspora dan mahasiswa yang kuliah di luar negeri, juga diharapkan Fauzan terus merajut hubungan dengan Indonesia. Bahkan jika mampu mengenalkan budaya dan bahasa Indonesia di luar negeri.

"Lembaga pendidikan dan mahasiswa, masih jadi representasi dan rujukan di masyarakat. Ketika mahasiswa bicara, termasuk di media sosial, itu yang mendengarkan luar biasa. Jadi jangan lupa terapkan, prioritaskan, dan terus suarakan bela negara. Karena bela negara adalah bagaimana kita merawat Indonesia!,” pungkas Fauzan. (Arianto)


Share:

Mahasiswa Magister Manajemen UNPAM Gelar PKM Pemberdayaan UMKM


Duta Nusantara Merdeka | Tangerang 
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Pamulang (UNPAM) melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema Pemberdayaan UMKM di Bojongsari: Strategi Manajerial dan Sumber Daya Manusia untuk Meningkatkan Daya Saing dan Loyalitas Layanan, bertempat di Resto Kampung Belang, Depok, Minggu (1/11/ /2024).

Acara diikuti oleh 30 UMKM yang dibawah naungan Klinik Bisnis Ponsera Bojongsari, Mahasiswa Magister Manajemen dan Dosen Pembimbing.

Ketua PKM Rangga Adhitia mengatakan, pada era modern seperti sekarang ini, pendidikan sudah tidak hanya terpaku didalam kelas saja.

"Kami sebagai mahasiswa juga memiliki kewajiban untuk menyebarkan ilmu kepada masyarakat luas, melalui kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Berangkat dari tugas dan tanggung jawab itulah kami melakukan kegiatan PKM ini," ujarnya.

Ia menyampaikan terima kasih kepada para bapak dan ibu dosen yang tidak pernah lelah dalam memberikan bimbingan kepada mahasiswa semua. "Serta kepada para pelaku UMKM juga kami ucapkan terima kasih telah meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan ini," katanya.

Perwakilan dari Program Studi Magister Manajemen Universitas Pamulang sambutan diwakili oleh Dr. Ir. Hj. Umi Rusilowati, M.M. Ia menyampaikan begitu bersyukur ada pemberdayaan UMKM di Bojongsari dengan tema yang bombastis untuk menjadi bahan penilitian S2 kalian semua, bisa menjadi tempat penilitian kalian disini karena tempat UMKM nya jelas.

Umi juga menambahkan akan ada pemaparan dari tiga konsentrasi SDM, Keuangan dan Pemasaran yang akan disampaikan oleh teman-teman kita dari magister manajemen.

"Kita disini bukan menggurui tapi kita sharing knowledge hari ini untuk memperkaya teman-teman di magister, kita berharap kepada teman-teman UMKM untuk tidak sungkan juga berbagi dengan teman-teman mahasiswa," katanya.

"Disini juga kami promosikan UNPAM siapa tahu ibu dan bapak ada anak yang akan melanjutkan Pendidikan S1 ataupun S2 di UNPAM," sambungnya.

Sementara itu, Ketua Klinik Bisnis Ponsera Bojongsari Ibu Erma Sulistyaningsih, mengatakan terima kasih kesempatan diberikan kepada kami untuk mengikuti acara pelatihan yang telah diadakan oleh teman-teman mahasiswa semoga kami bisa belajar untuk memajukan UMKM di Bojongsari Depok.

Setelah sambutan acara dilanjutkan dengan diskusi panel yang dimana pemateri dari mahasiswa dengan konsetrasi Keuangan, SDM dan Pemasaran oleh Saudari Shella, Avivah dan Yesie, lalu diadakan tanya jawab. 

Editor: Arianto 



Share:

Institut Teknologi Del Buktikan Artificial Intelligence Bisa Hasilkan Segudang Manfaat


Duta Nusantara Merdeka | Toba Sumatera Utara 
Penggunaan Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan di dunia pendidikan, menimbulkan pro dan kontra bagi banyak pihak.

Namun bagi Institut Teknologi Del, sebuah kampus teknologi unggulan di tepi Danau Toba Sumatera Utara, AI menjadi peluang yang dimanfaatkan untuk penelitian, pengembangan pendidikan tinggi, bahkan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan hasil tani.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik IT Del, Dr. Johannes Harungguan Sianipar, M.T., dalam Webinar SEVIMA bertajuk "Strategi Memanfaatkan Artificial Intelligence untuk Penelitian dan Pengembangan Perguruan Tinggi," pada Jumat (15/11/2024).

"AI bisa menjadi alat dan media teknis untuk mendukung dosen maupun mahasiswa sebagai media interaksi. Sasarannya efektifitas efisiensi dan mutu pendidikan semakin lebih baik," kata Johannes. 

Dalam Webinar SEVIMA bersama Kepala Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah Sumatera Utara Prof. Saiful Anwar Matondang dan ribuan dosen serta mahasiswa, IT Del menceritakan bagaimana integrasi teknologi canggih seperti AI ke dalam kurikulum dan operasional kampus. 

Berikut adalah cara-cara IT Del dalam memanfaatkan AI, yang dapat menjadi inspirasi dosen dan mahasiswa se-Indonesia:

*1. Manfaatkan AI untuk Prediksi Prestasi & Cara Belajar Mahasiswa*

IT Del menerapkan AI dalam sistem early warning yang dapat memonitor prestasi akademik mahasiswa. Sistem ini memberikan peringatan dini jika terjadi penurunan prestasi mahasiswa, berdasarkan analisis data seperti asal sekolah, nilai rapor, nilai akademik, dan hasil psikotes.

AI dalam sistem ini juga dapat menyarankan prediksi serta saran cara belajar yang dapat ditempuh mahasiswa. Sehingga, mahasiswa dapat memperoleh pelayanan akademik terbaik yang sesuai dengan kebutuhannya!

"Meskipun masih dalam tahap pengumpulan data yang lebih lengkap, AI dapat membantu memprediksi prestasi mahasiswa, bahkan meningkatkannya. Termasuk prediksi kecocokan cara-cara dan teknik pembelajaran yang cocok untuk mahasiswa. IT Del juga sedang mengembangkan model prediksi IPK mahasiswa berdasarkan semester yang sudah dilewati," kata Dr. Johannes. 

*2. Awasi Ujian secara Otomatis dengan Proctoring AI*

Salah satu tugas yang memakan waktu di kampus adalah mengawasi ujian. Baik dosen dan mahasiswa harus duduk di satu tempat sepanjang hari. Dengan Proctoring AI, mahasiswa dapat melakukan ujian di mana saja sesuai dengan peraturan kampus asalkan ada laptop atau komputer. Kamera laptop akan menjadi pengawas dengan teknologi AI, dan secara otomatis dapat mendeteksi apabila mahasiswa terdeteksi melakukan kecurangan.

Dampaknya, kampus dapat mengurangi beban administratif dosen. Keamanan serta keadilan dalam pelaksanaan ujian juga terjamin karena AI mengawasi seluruh pelaksanaan ujian.

"AI akan mempelajari perilaku peserta ujian melalui kamera dan mendeteksi pola mencurigakan yang menunjukkan potensi kecurangan. Misalnya mata melirik, AI langsung bisa mendeteksi bahkan menyertakan buktinya dalam bentuk tangkapan layar (screenshot)," ucapnya. 

*3. Melestarikan Budaya Lokal dengan Teknologi AI*

Tidak hanya dalam hal akademik, IT Del juga memanfaatkan AI untuk pelestarian budaya, salah satunya melalui proyek startup DiTenun, yang dikembangkan oleh para dosen. Aplikasi ini menggunakan AI untuk membuat motif ulos baru berdasarkan pola tenun tradisional yang sudah ada. Inisiatif ini tidak hanya membantu melestarikan warisan budaya, tetapi juga mendorong kreativitas dan inovasi dalam industri tenun lokal.

"Dengan menggunakan AI, kami dapat menciptakan motif kristik yang memudahkan para penenun dalam membuat desain tenun. Jadi AI bisa ikut membuat kain ulos, kain khas Batak," katanya.

*4. Optimalkan Pertanian & Pelayanan dengan AI*

Sektor pertanian pun tak luput dari pemanfaatan AI oleh IT Del, khususnya di area Taman Sains, Taman Herbal, dan Hortikultura (TSTH2) yang dikelola oleh kampus. Dengan menggunakan AI, IT Del melakukan penelitian untuk memantau pertumbuhan tanaman dan menghitung hasil panen. 

Cukup memfoto kebun dari langit menggunakan drone, maka dapat dideteksi mana tanaman yang sakit, mana yang kekurangan air, bahkan mana tanaman yang sudah siap panen.

"Kami menggunakan drone untuk menangkap gambar tanaman, dan AI menganalisis data tersebut untuk mengetahui jumlah hasil panen serta mengidentifikasi area yang mengalami masalah. Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan memberikan solusi yang lebih efisien dalam manajemen lahan," ujarnya.

Senada, Kepala LLDIKTI Wilayah I Kemdikbudristek Prof. Saiful Anwar Matondang, Ph.D. juga menggarisbawahi pentingnya adopsi AI oleh perguruan tinggi untuk memberikan layanan prima. Menurutnya, digitalisasi melalui AI dapat mengatasi keterbatasan manusia dalam bekerja, karena sistem AI dapat diakses 24 jam. 

"Pimpinan perguruan tinggi perlu mengadopsi AI agar dapat memberikan pelayanan terbaik, mengingat sektor pendidikan merupakan industri jasa yang berorientasi pada kepuasan pelanggan," tegas Prof Saiful. (Arianto)


Share:

Tindak Lanjuti Rekomendasi BPK, Prakerja Perkuat Koordinasi dan Tata Kelola


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Dalam rangka memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan pemeriksaan rutin terhadap seluruh Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, dan lembaga lainnya yang mengelola keuangan negara termasuk Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP) yang berkedudukan di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2020, pendanaan Program Kartu Prakerja bersumber dari APBN yang dianggarkan pada Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BUN) sehingga pemeriksaan atas Laporan Keuangan (LK) MPPKP adalah bagian dari pemeriksaan atas LK BUN. Kamis (3/10) BPK menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan atas LK MPPKP Tahun 2023 kepada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Kantor Kemenko Perekonomian.

Pemeriksaan ini tidak memberikan opini, melainkan menjadi pertimbangan perumusan opini atas LK BUN tahun 2023. BPK telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan atas LK BUN tahun 2023 yang memuat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Opini WTP juga diberikan oleh BPK terhadap LK BUN tahun 2020 hingga 2022 dimana Program Kartu Prakerja ada didalamnya.

Anggota II BPK/Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara II Daniel Lumban Tobing menyampaikan adanya permasalahan dalam hal penetapan peserta dan pengendalian kehadiran peserta kelas daring (webinar). BPK menemukan 54.856 NIK penerima Kartu Prakerja Tahun 2023 ada di database Education Management Information System (EMIS) Kementerian Agama November 2023.

Sejak tahun 2020 MPPKP menggunakan data dari Dapodik dan PD Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan guna mengecualikan siswa dan mahasiswa aktif sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2020. Data ini telah mencakup siswa dan mahasiswa dari lembaga-lembaga pendidikan di bawah pembinaan Kementerian Agama.

Terkait pengendalian kehadiran peserta kelas daring (webinar) yang kurang memadai, MPPKP telah mengikuti rekomendasi BPK untuk melakukan reviu dan upaya perbaikan dalam rangka meningkatkan efektivitas pemantauan dan evaluasi dimana dari semula berupa pencocokan redemption code dan pengenalan wajah penerima dengan liveness di awal pelatihan, menjadi di setiap sesi pertemuan ditambah pengecekan lebih mendalam secara sampling mulai tahun 2024 ini.

MPPKP telah mengambil tindakan tegas terhadap lembaga pelatihan dan penerima Kartu Prakerja yang terbukti melanggar ketentuan diantaranya mensuspensi pelatihan, mencabut SK Penetapan Lembaga Pelatihan, meminta pengembalian dana dari Lembaga Pelatihan, dan menarik dana bantuan dari penerima untuk direalokasikan bagi pendaftar yang belum memperoleh manfaat. MPPKP juga bekerja sama dengan Aparat Penegak Hukum baik Kejaksaan Agung maupun Kepolisian Republik Indonesia sebagai bagian dari Komite Cipta Kerja untuk menjaga tata kelola Program Kartu Prakerja.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendukung langkah-langkah yang diambil MPPKP. “Saya sudah memerintahkan Direktur Eksekutif MPPKP untuk menindaklanjuti rekomendasi BPK segera,” kata Airlangga yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Komite Cipta Kerja.

Sebagai program inovatif di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, selama 2020-2024 Prakerja telah memberikan manfaat kepada 18,9 juta penerima dari 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Prakerja menyediakan pelatihan daring maupun luring untuk mengurangi kesenjangan keterampilan serta merespon berubahnya pasar kerja dan future of work.

“Menuju Indonesia Emas kita membutuhkan pelatihan sebagai bagian pendidikan. Di berbagai negara sudah ada Kementerian yang menangani pelatihan, baik reskilling maupun upskilling. Inovasi dan disrupsi sangat deras. Lifelong learning diperlukan untuk mengantisipasi perubahan zaman. Prakerja membantu angkatan kerja membangun fleksibilitas, merencanakan karir, dan switching karir. Oleh karena itu, saya berharap program yang sangat dirasakan sekali manfaatnya ini tetap berlanjut,” kata Menko Airlangga dalam acara Merayakan Prakerja, Merayakan #JadiBisa di Jakarta (3/10).

Merespon rekomendasi BPK, Direktur Eksekutif MPPKP Denni Puspa Purbasari mengatakan akan berkoordinasi dengan Kemendikbud dan Kemenag untuk dapat menyediakan API sehingga bisa melakukan pengecekan NIK pendaftar apakah statusnya tercatat aktif sebagai mahasiswa. “Prakerja pasti menindaklanjuti semua temuan BPK,” tambah Denni.

Dalam kegiatan serah-terima tersebut Anggota II BPK menyampaikan bahwa sampai dengan Semester II/2023 rekomendasi BPK yang sudah ditindaklanjuti sejauh ini dan selesai sebanyak 75,29%, yang belum selesai 23,94% dan tidak dapat ditindaklanjuti dengan alasan yang sah sebanyak 0,77%. “Temuan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Laporan Keuangan. Namun perlu ditindaklanjuti,” kata Daniel. (Arianto)


Share:

Program Prakerja: Transformasi Keterampilan untuk Tenaga Kerja Indonesia


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Sejak diluncurkan pada 2020, Program Prakerja telah menjadi katalisator dalam memperkuat kompetensi tenaga kerja Indonesia melalui skilling, reskilling, dan upskilling di 514 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, program ini telah menjangkau lebih dari 18,9 juta penerima manfaat di seluruh provinsi.

Pada 3 Oktober 2024, Prakerja merayakan perjalanan empat tahunnya dengan acara bertajuk "Merayakan Prakerja, Merayakan #JadiBisa". Acara ini dihadiri 151 alumni dari berbagai provinsi, yang berbagi kisah inspiratif tentang bagaimana pelatihan Prakerja membantu mereka meningkatkan keterampilan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam sambutannya mengapresiasi Prakerja sebagai program strategis yang mampu menyesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja yang terus berubah.

Selama empat tahun, lebih dari 6.000 pelatihan telah disediakan, mulai dari _digital skills_, _green skills_, hingga teknik dan bahasa asing. Denni Puspa Purbasari, Direktur Eksekutif PMO Prakerja, menyatakan bahwa mayoritas penerima Prakerja adalah generasi muda dari daerah pedesaan yang kini memiliki keterampilan untuk bersaing di pasar kerja.

Salah satu alumni, Helmi Suardi dari Aceh Jaya, berhasil membuka usaha sendiri setelah menyelesaikan empat pelatihan di Prakerja. Berdasarkan survei, pendapatan peserta Prakerja meningkat 17%-21% per bulan setelah pelatihan.

Prakerja juga diakui secara internasional, memenangkan Penghargaan Wenhui UNESCO 2022, dan mendapat penghargaan "GovCyber Innovator of The Year" di IndoSec Awards 2024. Prakerja kini diadopsi oleh negara lain, seperti Kamboja, Thailand, dan Maroko.

Editor: Arianto 


Share:

Sejarah Baru: Munas IKA FH Unisba Dipimpin Kolektif Kolegial


Duta Nusantara Merdeka | Bandung
Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Islam Bandung (IKA FH Unisba) mencatat sejarah baru dengan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) bertema *"Dari Alumni untuk Ummat"*. Kegiatan ini dihadiri alumni dari berbagai angkatan, mulai tahun 1978 hingga 2020.

"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan peran penting alumni dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia. Munas ini memperkuat koneksi alumni FH Unisba di berbagai daerah, sekaligus mempersiapkan mereka menghadapi tantangan bangsa," kata Panitia Munas, Intan Permatasari, S.H., dalam sambutannya di Bandung, Jumat (27/9/2024).

Sementara itu, Ketua Umum IKA FH Unisba periode 2021-2024, Tonny Irawan, S.H., M.Kn., menyebut kehadiran lintas angkatan memperkuat rasa kekeluargaan. Munas kali ini menetapkan perubahan mekanisme kepemimpinan menjadi Pimpinan Kolektif Nasional, sebuah model baru untuk kepengurusan IKA FH Unisba.

Adapun Pimpinan Kolektif Nasional terpilih meliputi:

1. Dr. H. Sobandi, S.H., M.H. (Kepala Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung)
2. Irfan Arifian, S.H., M.H. (Pengacara dan Kurator)
3. Denden Imadudin Soleh, S.H., M.H. (Ketua Tim Penyidikan Kemenkominfo)
4. Dr. Fadhil Muhammad, S.H., M.H. (Pengusaha dan Pengacara)
5. Deky Rosdiana, S.H., M.H. (Pengacara)

Kepemimpinan kolektif ini diharapkan mampu mengoptimalkan peran alumni FH Unisba di berbagai level dan daerah. Dengan latar belakang beragam, mereka diharapkan menjadi kekuatan baru dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat luas.

Hasil Munas ini juga merekomendasikan berbagai langkah strategis, termasuk upaya memaksimalkan kontribusi alumni FH Unisba untuk kemaslahatan umat dan pengembangan bangsa.

Editor: Arianto 


Share:

Panduan Praktis Tingkatkan Kemampuan Public Speaking


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Kemampuan public speaking atau berbicara di depan umum merupakan keterampilan penting dalam dunia profesional. Keterampilan ini membantu Anda mengkomunikasikan ide, penelitian, atau tugas secara efektif di hadapan audiens. Namun, banyak orang merasa gugup dan kurang percaya diri saat tampil di depan umum. Dengan latihan yang tepat, keterampilan ini dapat ditingkatkan.

Berikut adalah 7 tips public speaking yang bisa Anda pelajari untuk meningkatkan kemampuan bicara di depan umum:

1. Kenali Audiens dan Topik: Pahami siapa yang akan menjadi audiens Anda. Sesuaikan gaya bicara agar pesan tersampaikan dengan baik.
   
2. Latihan Terus Menerus: Latihan adalah kunci sukses. Semakin sering berlatih, semakin siap dan percaya diri Anda.

3. Rekam Diri Sendiri: Rekam saat latihan untuk menilai kekurangan. Anda bisa memperbaiki gerakan tubuh, suara, dan cara menyampaikan pesan.

4. Persiapkan Materi dengan Baik: Catatan terstruktur membantu mengurangi kesalahan. Persiapkan poin utama dan gunakan catatan sebagai panduan.

5. Pahami Pesan yang Akan Disampaikan: Penguasaan materi membuat Anda terlihat lebih percaya diri di depan audiens.

6. Jangan Gunakan Filler Words: Hindari kata-kata pengisi seperti "uh" dan "em". Diam sejenak lebih baik daripada mengisi waktu dengan kata-kata tersebut.

7. Perhatikan Body Language: Bahasa tubuh berperan penting dalam public speaking. Pertahankan postur tubuh yang baik dan hindari gestur negatif seperti menyilangkan tangan atau melihat ke bawah.

Dengan mempraktikkan tips ini secara rutin, kemampuan public speaking Anda akan meningkat, membuat Anda lebih siap dan percaya diri dalam setiap presentasi atau pidato.

Editor: Arianto 


Share:

DPP-SPKN Soroti Maraknya Jual Beli LKS di Pekanbaru


Duta Nusantara Merdeka | Pekanbaru 
Dewan Pimpinan Pusat Solidaritas Peduli Keadilan Nasional (DPP-SPKN) menyoroti maraknya praktek jual beli buku Lembar Kerja Siswa (LKS) di SD dan SMP di Pekanbaru, Kamis (13/9/2024). Sekjen DPP-SPKN, Romi Frans menegaskan bahwa modus menggunakan pihak ketiga untuk menjual buku ini masih terjadi, meskipun sudah ada aturan yang melarangnya.

Romi Frans menyebut, orang tua siswa masih terbebani biaya pembelian buku LKS, meski pendidikan dasar harus bebas biaya menurut Undang-Undang Sisdiknas. Ia mendesak Dinas Pendidikan Pekanbaru untuk segera menindak praktik ini. "Kepala Dinas Pendidikan harus mencari solusi untuk menghentikan praktik ini," tegas Romi.

Berdasarkan aturan Kemendikbud dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2010, sekolah dilarang menjual buku pelajaran dan bahan ajar lainnya. Meski demikian, di lapangan masih ditemukan penjualan buku LKS, dengan sekolah sering kali melibatkan pihak ketiga seperti toko buku atau kedai fotokopi.

Selain itu, Romi juga menyoroti pengadaan seragam sekolah dengan harga tinggi yang masih terjadi di Pekanbaru, meski sudah dikoordinir oleh komite sekolah.

DPP-SPKN berencana untuk melakukan observasi lebih lanjut dan tidak menutup kemungkinan akan melaporkan hal ini kepada aparat penegak hukum (APH) jika terbukti melanggar.

Editor: Arianto 


Share:

Viral! Kondektur Bus Kota Palembang jadi Guru Besar Universitas Sriwijaya


Duta Nusantara Merdeka | Palembang 
Jangan pernah takut bermimpi. Itulah pesan hidup yang selalu dipegang teguh oleh Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, MSc. Meski pernah ditertawakan karena memiliki cita-cita yang dianggap temannya terlalu tinggi, Iskhaq yang pernah berprofesi sebagai kondektur bus kota, tetap teguh dengan impiannya. 

Kini, ia berhasil meraih gelar Guru Besar di Universitas Sriwijaya, sebuah pencapaian yang membuktikan bahwa mimpi, sekecil apapun, dapat menjadi kenyataan jika diperjuangkan dengan sungguh-sungguh.

Lahir di Desa Jelabat BK 9 OKU Timur, Provinsi Sumatera Selatan, pada 4 Oktober 1972, perjalanan hidup Iskhaq tidaklah mudah. Di desa kecil ini, ia tumbuh dalam lingkungan yang serba terbatas, baik dari segi ekonomi maupun fasilitas. Namun, dengan didikan yang kuat dari kedua orang tuanya dan semangat yang tak pernah padam untuk meraih cita-cita, Iskhaq mampu menghadapi berbagai tantangan. Keterbatasan ekonomi yang dialami justru menjadi semangatnya untuk terus maju dan meraih prestasi.

Menurut anak pasangan H Abu Daud dan Hj Sri Utami ini, mimpi adalah kunci utama untuk maju. "Pertama, jangan takut untuk bermimpi, karena ketika kita tidak punya mimpi untuk masa depan, saat itulah keinginan kita untuk maju itu tidak ada dorongannya. Pendorong utamanya adalah mimpi," ujarnya dalam Webinar SEVIMA, Rabu (04/09).

Perjalanan hidup Iskhaq yang penuh perjuangan dimulai sejak ia masih kecil. Tinggal di desa terpencil, Icak—nama panggilan masa kecil—baru merasakan listrik saat ia duduk di kelas 2 SD. Hal itu pun terjadi berkat seorang juragan yang membeli mesin diesel untuk mengalirkan listrik ke seluruh desa dengan iuran tertentu. Baru pada tahun 1991, listrik dari PLN masuk ke desanya. Meski hidup dalam keterbatasan, hal tersebut justru membuat Iskhaq semakin gigih dalam meraih impian, menjadikannya sosok yang inspiratif bagi banyak orang.

Jadi Kondektur Bus Demi Bertahan Hidup

Demi meraih cita-citanya, Iskhaq merantau ke Palembang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah. Di sinilah perjuangan hidupnya semakin diuji. Dengan bekal uang saku yang sangat minim—hanya Rp 50 ribu setiap bulan untuk semua kebutuhan mulai dari uang kuliah, bayar kos, hingga makan—Iskhaq harus mencari cara untuk bertahan hidup. 

Ia akhirnya tak ragu mengambil pekerjaan sebagai kondektur bus kota Palembang di Jurusan Kilometer 12 - Plaju. Meski harus menahan rasa malu, terutama saat bertemu dengan teman-teman kuliahnya, Iskhaq tetap menjalani pekerjaan ini dengan semangat. Baginya, tak ada yang lebih penting daripada bisa melanjutkan pendidikan. "Bahkan istri saya saat ini (Silviana), juga ketemunya saat saya jadi kondektur bus. Disamping kita memang satu kampus di Universitas Sriwijaya. Saat itu saya malu, tapi saya lebih memilih malu daripada tidak makan," kenang Iskhaq.

Untuk menambah penghasilan, Iskhaq juga bekerja sebagai kuli panggul di pasar bersama teman satu kosnya. Setiap pagi, usai Sholat Subuh, ia berjalan sejauh 3 kilometer menuju pasar untuk mengangkat barang-barang belanjaan milik orang. Kehidupan yang keras ini membuatnya harus mengatur segalanya dengan sangat hemat, termasuk pola makannya. Ia hanya makan dua kali sehari, pada pukul 10.00 dan pukul 17.00, demi bisa bertahan dalam kondisi yang serba terbatas. "Sesekali kita makan mie yang direbus lebih lama dari umumnya, supaya mengembangnya besar dan lembek, jadi kenyangnya bisa seharian," kenang Iskhaq.

Setelah berhasil menyelesaikan kuliahnya, ayah tiga anak itu, sempat bekerja di salah satu bank. Tahun 1996, hatinya terpanggil untuk menjadi dosen di Universitas Sriwijaya. Keputusannya ini diambil dengan harapan besar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di luar negeri.

Impian Iskhaq untuk melanjutkan pendidikan akhirnya terwujud. Ia berhasil melanjutkan studi S2 dan S3 di Universitas Tokyo, Jepang. Perjalanan menuju gelar doktor ini tidaklah mudah, namun dengan semangat yang telah menemaninya sejak kecil, Iskhaq berhasil menuntaskan pendidikan tertinggi tersebut. Ia membawa pulang ilmu yang mendalam tentang oseanografi dan iklim tropis, disiplin ilmu yang kemudian menjadi bidang keahliannya hingga diberi amanah sebagai profesor.

Laksana Kondektur, Mengantarkan Pendidikan Tinggi Sumatera ke Arah Lebih Baik

Tekad kuat untuk mengabdikan ilmunya kepada masyarakat, selalu ada dalam dada Iskhaq. Baginya, ilmu pengetahuan bukan hanya untuk dikembangkan di dalam ruang laboratorium, tetapi juga harus bermanfaat bagi kemajuan bangsa. 

Kini, Iskhaq menjabat sebagai Kepala LLDIKTI Wilayah II, sebuah satuan kerja di Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Ia diamanatkan untuk membina 171 perguruan tinggi swasta dan 9 perguruan tinggi negeri di Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Lampung, Provinsi Bengkulu, dan Provinsi Bangka Belitung.

Laksana seorang kondektur, Iskhaq dalam jabatannya kini terus berjuang untuk mengantarkan cita-cita para pendiri Indonesia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. 

"Ini tanggung jawab besar, mengantarkan cita cita republik dan para pendiri Indonesia. Dan jangankan saya, anak saya sekarang ada tiga, mereka pun kadang tidak percaya Bapaknya yang dulu penuh keterbatasan mendapatkan tanggung jawab ini. Tapi itulah kehidupan," kenang Iskhaq atas interaksinya kepada ketiga putra-putrinya, Nadiah Khairunnisa Iskandar, Farid Asyam Iskandar, dan Fakhirah Shifa Iskandar.

Kedepan, Iskhaq memiliki visi agar Perguruan Tinggi dan Mahasiswa Sumatera tidak hanya bermutu unggul, tapi juga mampu bersaing di kancah global. Karena menurutnya keberhasilan bukanlah sesuatu yang datang dengan sendirinya, melainkan perlu kerja keras. 

"Bagi saya, keberhasilan itu diusahakan dengan kerja keras, kesungguhan, ketekunan, dan kerja cerdas. Itulah ilmu sukses. Jadi dengan ketekunan, mari jangan takut bermimpi dan memasang target tinggi: mahasiswa Sumatera bisa mendunia, dan jurusan-jurusan kuliah di Sumatera bisa terakreditasi internasional!," pungkasnya. (Arianto)
Share:

Tindak Tegas Pelanggaran, Prakerja Menang Atas Gugatan Lembaga Pelatihan


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Pada Selasa 20 Agustus 2024, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP), memenangkan perkara atas gugatan Tata Usaha Negara (TUN) dari Lembaga Pelatihan (LP) Kita Mahir (PT. Sentral Sukses Makmur), salah satu lembaga pelatihan dalam ekosistem Prakerja. LP Kita Mahir melayangkan gugatan kepada MPPKP atas keluarnya Surat Keputusan Direktur Eksekutif MPPKP yang mencabut Penetapan LP Kita Mahir dari ekosistem Prakerja. SK Pencabutan ini dikeluarkan atas dasar temuan pelanggaran penyelenggaraan pelatihan yang dilakukan oleh LP Kita Mahir.

Sejak tahun 2020, MPPKP sebagai pelaksana Program Kartu Prakerja selalu tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan Peraturan Presiden tentang Prakerja Pasal 19 dan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tentang Prakerja Pasal 53, MPPKP menyelenggarakan fungsi pemantauan dan evaluasi Program Kartu Prakerja.

Setelah surat panggilan sidang diterima oleh MPPKP pada bulan April 2024, MPPKP bersama dengan Tim Jaksa Pengacara Negara Kejaksaan Agung RI telah mengikuti seluruh proses persidangan, mulai dari tahap pemeriksaan persiapan hingga putusan perkara sebagaimana dimaksud.

Dalam amar putusannya, Majelis Hakim PTUN Jakarta menyatakan menolak permohonan penundaan pelaksanaan objek sengketa yang diajukan oleh LP Kita Mahir. Lebih lanjut, Majelis Hakim menerima eksepsi tergugat (MPPKP) mengenai gugatan yang diajukan LP Kita Mahir adalah prematur. Akhirnya, Majelis Hakim memutuskan bahwa gugatan yang diajukan oleh LP Kita Mahir tidak dapat diterima.

Putusan ini menegaskan bahwa MPPKP telah bertindak sesuai dengan kewenangannya dan peraturan yang berlaku. Kasus ini juga menjadi peringatan bagi lembaga pelatihan lainnya untuk selalu mematuhi ketentuan demi menjaga integritas dan tercapainya tujuan Program KartuPrakerja yaitu untuk meningkatkan kompetensi, produktivitas, daya saing dan kewirausahaan angkatan kerja Indonesia.

MPPKP bekerja sama dengan tim ahli independen melakukan asesmen terhadap Lembaga Pelatihan dan Program Pelatihan sebelum mereka bergabung ke dalam ekosistem Prakerja. Terhadap Lembaga Pelatihan dan Pelatihan yang diterima, MPPKP bekerja sama dengan tim ahli independen yang berbeda-beda untuk melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan pelatihan. 

MPPKP tidak ragu untuk menempuh/menjalankan proses hukum apabila ditemukan adanya pelanggaran yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab demi pelaksanaan tata kelola dan asas-asas umum pemerintahan yang baik. (Arianto)


Share:

ASASKI Ucapkan Selamat kepada Para Pemenang Lomba Kompetensi Siswa Tingkat Nasional Konsentrasi Keahlian Asisten Keperawatan dan Care Giver 2024


Duta Nusantara Merdeka | Kediri
ASASKI (Asosiasi SMK Asisten Keperawatan Indonesia) dengan bangga mengucapkan selamat kepada para pemenang Lomba Kompetensi Siswa PERDANA tingkat Nasional konsentrasi Keahlian Asisten Keperawatan dan Care Giver yang telah sukses diselenggarakan di SMK Bhakti Wiyata Kota Kediri. Lomba yang berlangsung dari tanggal 9 hingga 11 Agustus 2024 ini menampilkan bakat dan keterampilan terbaik dari siswa-siswi SMK seluruh Indonesia.

Pemenang Lomba Kompetensi Siswa 2024: 

Juara 1: Hilma Hikmatul Aulia dari SMK Kesehatan Husada Pratama Kota Serang. 
 
Juara 2: Flora Nur Rahmasari dari SMK Bhakti Mulia Pare. 

Juara 3: Nathasya Saskia Khirani dari SMK Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo. 

Juara Harapan 1 : Clara Riskia Nur Anissa dari SMK Satria Bhakti Nganjuk.

Juara Harapan 2 : Siti Nur Hadijah dari SMKS Wirasaba Karawang.

Juara harapan 3 : Jessica Maharani dari SMK Muhammadiyah 5 Babat.

Ketua Umum ASASKI, Janny Erika, SH, S.Kep, Ners, M.Kes, CBMT, menyampaikan apresiasinya kepada para pemenang dan seluruh peserta yang telah menunjukkan dedikasi dan kemampuan terbaik mereka. 

“Saya mengucapkan selamat kepada Hilma Hikmatul Aulia, Flora Nur Rahmasari, dan Nathasya Saskia Khirani dan yang lainnya atas prestasi yang luar biasa ini. Kalian adalah contoh nyata dari generasi muda yang memiliki semangat tinggi dan komitmen kuat dalam bidang asisten keperawatan dan care giver,” ujar Janny Erika di Kediri, Minggu (11/08/2024).

Janny Erika menambahkan bahwa prestasi ini merupakan hasil dari kerja keras, disiplin, dan ketekunan yang telah ditunjukkan oleh para peserta. 

“Kemenangan ini bukan hanya milik kalian, tetapi juga milik sekolah, guru, dan orang tua yang telah mendukung dan membimbing kalian selama ini. Saya berharap prestasi ini dapat menjadi motivasi untuk terus mengembangkan diri dan menjadi profesional yang unggul di masa depan,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Organizing Committee, Agung Priyanto, AMK.G, Th, S.Pd juga memberikan ucapan selamat dan apresiasi kepada para pemenang. “Selamat kepada para juara atas prestasi yang membanggakan ini. Kompetisi ini telah menjadi ajang bagi kalian untuk mengasah keterampilan dan menunjukkan keunggulan dalam bidang Asisten keperawatan. Kami sangat bangga bisa menjadi bagian dari perjalanan kalian menuju kesuksesan. Semoga kemenangan ini menjadi motivasi untuk terus berprestasi dan berkembang.”

Senada, Ketua Bidang Keorganisasian ASASKI, Ramlan, Spd.I, turut mengucapkan selamat kepada para pemenang dan menyampaikan harapannya untuk masa depan mereka. “Saya sangat bangga dan mengucapkan selamat kepada para Pemenang atas keberhasilan mereka dalam kompetisi ini. Kalian telah menunjukkan semangat juang dan keterampilan yang luar biasa. Saya berharap prestasi ini menjadi langkah awal yang baik bagi kalian untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi nyata di bidang keperawatan dan pelayanan kesehatan,” imbuhnya.

ASASKI berharap bahwa ajang Lomba Kompetensi Siswa tingkat Nasional ini dapat menjadi tradisi tahunan yang terus berkembang dan menghasilkan lebih banyak lagi talenta-talenta muda yang siap bersaing di dunia kerja. 

Dengan adanya kompetisi ini, ASASKI berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan pendidikan kejuruan di Indonesia, khususnya di bidang Asisten keperawatan dan pelayanan kesehatan.

ASASKI mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta, juri, panitia, dan sponsor yang telah mendukung kesuksesan acara ini. Dengan berakhirnya Lomba Kompetensi Siswa tingkat Nasional SMK Konsentrasi Keahlian Asisten Keperawatan dan Care Giver 2024, ASASKI berharap dapat terus menyelenggarakan kompetisi serupa di masa mendatang dan mendukung pengembangan pendidikan kejuruan di Indonesia.

ASASKI juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung acara ini, termasuk SMK Bhakti Wiyata Kota Kediri sebagai tuan rumah, para juri, panitia, sponsor, dan tentunya para siswa yang telah berkompetisi dengan semangat tinggi.

Editor: Arianto 


Share:

Lomba Kompetensi Siswa Tingkat Nasional ASASKI “PERDANA” 2024 Sukses Digelar


Duta Nusantara Merdeka | Kediri
Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat Nasional ASASKI 2024 untuk konsentrasi keahlian Asisten Keperawatan dan Care Giver yang diselenggarakan oleh ASASKI (Asosiasi SMK Asisten Keperawatan Indonesia) telah sukses dilaksanakan. Acara yang berlangsung dari tanggal 9 hingga 11 Agustus 2024 di Kediri bertempat di Gedung SMK Bhakti Wiyata Kediri ini menjadi ajang perdana bagi ASASKI untuk mengukur kemampuan dan kompetensi siswa-siswi SMK Konsentrasi Keahlian Asisten Keperawatan & Care Giver dari seluruh Indonesia.

Ketua Umum ASASKI, Janny Erika, SH, S.Kep, Ners, M.Kes, CBMT, menyampaikan apresiasinya atas kesuksesan penyelenggaraan acara ini. “Saya sangat bangga dan terharu melihat antusiasme dan semangat para peserta. Mereka menunjukkan dedikasi dan profesionalisme yang luar biasa. Lomba ini bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga ajang untuk membangun jaringan, berbagi ilmu, dan menumbuhkan rasa percaya diri. Saya yakin, pengalaman ini akan menjadi bekal berharga bagi mereka di masa depan,” ujar Janny Erika di Kediri, Minggu (11/08/2024).

Pada kesempatan yang sama, Ketua Steering Committee, Ners. Hernida Dwi Lestari, S.Pd, M.Kep. memberikan pujian atas kerja keras seluruh tim panitia dan partisipasi aktif dari peserta. “Kesuksesan acara ini tidak terlepas dari kerjasama yang solid antara seluruh pihak yang terlibat. Mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan, semuanya berjalan dengan lancar. Ini merupakan bukti komitmen ASASKI untuk terus mendukung perkembangan pendidikan kejuruan, khususnya di bidang keperawatan dan pelayanan kesehatan,” kata Hernida

Senada dengan itu, Ketua Organizing Committee, Agung Priyanto, AMK.G, Th, S.Pd. mengungkapkan rasa syukurnya atas suksesnya acara ini. “Kami sangat bersyukur bahwa acara ini berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana. Tantangan dalam mengorganisir lomba dengan skala nasional ini tentu tidak mudah, namun berkat dukungan dari semua pihak, terutama para peserta, kami dapat melewati semua itu dengan sukses. Semoga ke depan, ASASKI dapat terus menyelenggarakan acara seperti ini dengan lebih baik lagi,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Bidang Keorganisasian ASASKI, Ramlan,SPd.I memberikan tanggapannya terkait keberhasilan acara ini. “Kami sangat gembira dengan hasil yang dicapai dalam penyelenggaraan perdana Lomba Kompetensi Siswa tingkat Nasional ASASKI ini. Ini adalah bukti bahwa organisasi kita mampu menyelenggarakan acara besar dengan koordinasi yang baik antar semua bidang. Kami juga melihat adanya pertumbuhan yang signifikan dalam partisipasi dan kualitas para peserta, yang tentu saja menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan mutu kegiatan ke depan,” ujar Ramlan.

Ramlan juga menambahkan bahwa kolaborasi antara bidang keorganisasian dan bidang-bidang lainnya dalam ASASKI sangat penting dalam memastikan semua aspek dari acara ini berjalan lancar. "Soliditas organisasi adalah kunci dari suksesnya acara ini, dan saya bangga dengan dedikasi yang ditunjukkan oleh seluruh anggota ASASKI."

Disisi lain, Bendahara Umum ASASKI, Desi Rina, S.Si., M.M. menyampaikan apresiasinya terhadap manajemen keuangan acara yang dilakukan secara transparan dan efisien. “Sebagai Bendahara Umum, saya sangat menghargai pengelolaan dana yang efektif dalam penyelenggaraan acara ini. Kami memastikan bahwa setiap anggaran digunakan secara optimal untuk mendukung kebutuhan teknis dan logistik lomba, serta kenyamanan para peserta. Kesuksesan ini juga menunjukkan bahwa dengan perencanaan yang matangdan pengelolaan keuangan yang baik, kita dapat menyelenggarakan acara besar seperti ini tanpa kendala,” kata Desi.

Desi juga menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap aktivitas organisasi. “Kami di ASASKI selalu mengedepankan prinsip transparansi dalam setiap penggunaan anggaran, dan hal ini yang menjadi salah satu faktor pendukung kelancaran acara ini. Ke depannya, kami akan terus berkomitmen untuk menjaga standar tinggi dalam pengelolaan keuangan dan administrasi organisasi.

Salah satu juri, Suhermi, SKM, M.PH, mengapresiasi kualitas peserta yang sangat baik. “Saya melihat potensi yang luar biasa dari para peserta. Mereka mampu menunjukkan keterampilan teknis yang mumpuni, serta etika kerja yang sangat baik. Ini merupakan indikasi positif bahwa pendidikan kejuruan di Indonesia, khususnya di bidang asisten keperawatan dan care giving, sudah berada di jalur yang tepat. Saya berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan untuk memacu semangat belajar dan kompetisi di kalangan siswa,” ujar Suhermi. 

Para peserta juga memberikan tanggapan positif terkait pengalaman mereka dalam mengikuti lomba ini. Seorang peserta dari SMK Kesehatan Husada Pratama Kota Serang, Hilma Hikmatul Aulia, mengatakan, “Ini adalah pengalaman yang luar biasa bagi saya. Saya bisa bertemu dengan teman-teman dari berbagai daerah dan belajar banyak hal baru. Meskipun kompetisinya sangat ketat, saya merasa sangat senang bisa ikut serta. Terima kasih kepada ASASKI yang sudah memberikan kesempatan ini.” 

Lomba Kompetensi Siswa tingkat Nasional ASASKI 2024 ini telah berjalan dengan lancar dan mendapatkan respon positif dari seluruh pihak yang terlibat, termasuk peserta, juri, dan para undangan. Kesuksesan acara ini diharapkan menjadi landasan yang kuat bagi ASASKI untuk terus mengadakan kompetisi serupa di masa mendatang, yang tidak hanya mengasah keterampilan teknis siswa, tetapi juga memupuk semangat profesionalisme dan kolaborasi di kalangan generasi muda Indonesia.

Dengan selesainya Lomba Kompetensi Siswa tingkat Nasional ASASKI 2024, ASASKI berhasil mencatatkan sejarah baru sebagai organisasi, ASASKI menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi, terutama kepada Yayasan Bhakti Wiyata Kediri, termasuk sponsor, pemerintah daerah, institusi pendidikan, serta para siswa yang telah berpartisipasi dengan penuh semangat. Lomba Kompetensi Siswa tingkat Nasional ASASKI 2024 menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan di Indonesia. dan semoga kegiatan serupa bisa dilaksanakan setiap tahunnya dengan lebih baik lagi.

SMK BISA, SMK Hebat, Vokasi Kuat, Menguatkan Indonesia, ASASKi Luar Biasa.

Editor: Arianto 


Share:

Janny Erika Buka Lomba Kompetensi Siswa Tingkat Nasional ASASKI 2024


Duta Nusantara Merdeka | Kediri
Ketua Umum ASASKI (Asosiasi SMK Asisten Keperawatan Indonesia), Janny Erika, SH, S.Kep, Ners, M.Kes, CBMT, dengan resmi membuka kegiatan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat Nasional ASASKI untuk konsentrasi keahlian Asisten Keperawatan dan Care Giver. Acara ini diselenggarakan di Kediri mulai tanggal 9 hingga 11 Agustus 2024.

Dalam sambutannya, Janny Erika menyampaikan pentingnya kompetisi ini sebagai wadah bagi siswa-siswi SMK yang memiliki konsentrasi keahlian Asisten Keperawatan dan Care Giver untuk mengukur kompetensi dan keterampilan mereka di tingkat nasional. 

"Lomba Kompetensi Siswa ini bukan sekadar ajang unjuk kemampuan, tetapi juga sebagai sarana untuk mempersiapkan siswa-siswi kita menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif, khususnya di bidang keperawatan dan pelayanan kesehatan," ujar Janny di Kediri, Minggu (11/08/2024).

Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia, Agung Priyanto, AMK.G Th, S.Pd mengungkapkan bahwa Acara ini diikuti oleh peserta dari berbagai SMK di seluruh Indonesia. Mereka akan bersaing dalam berbagai kategori lomba yang telah dirancang untuk menguji kemampuan teknis dan keilmuan mereka dalam bidang keperawatan dan care giver. Selain itu, lomba ini juga menjadi ajang bagi para peserta untuk memperluas jaringan, bertukar ilmu, dan belajar dari pengalaman satu sama lain.

Lomba Kompetensi Siswa tingkat Nasional ASASKI 2024 ini mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan, pemerintah daerah, dan para praktisi kesehatan. Dalam acara pembukaan, hadir juga sejumlah tokoh penting di bidang pendidikan dan kesehatan, yang memberikan motivasi dan apresiasi kepada para peserta.

Dengan dibukanya Lomba Kompetensi Siswa tingkat Nasional ASASKI 2024 ini, diharapkan akan lahir generasi muda yang tidak hanya unggul dalam keterampilan teknis, tetapi juga memiliki karakter profesional dan etika kerja yang tinggi. 

"Saya berharap para peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk mengasah keterampilan dan pengetahuan mereka, serta menjadi inspirasi bagi siswa-siswi lain di seluruh Indonesia," tutup Janny Erika.

Acara pembukaan oleh Ketua Umum ASASKI, Janny Erika, dan disambut meriah oleh seluruh peserta dan tamu undangan yang hadir. Kompetisi ini akan berlangsung selama tiga hari, dengan puncak acara penutupan dan pengumuman pemenang yang dijadwalkan pada tanggal 11 Agustus 2024.

Editor: Arianto 


Share:

Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Dukung FORSIMEMA-RI untuk Edukasi Hukum


Duta Nusantara Merdeka | Semarang
Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Tengah, H. Charis Mardiyanto, S.H., M.H., menyatakan dukungannya terhadap Forum Silaturahmi Media Mahkamah Agung Republik Indonesia (FORSIMEMA-RI) yang dipimpin oleh Syamsul Bahri. Dukungan ini dianggap penting dalam meningkatkan pemahaman publik tentang hukum dan peradilan di Indonesia.

Dalam wawancara dengan Ketua FORSIMEMA-RI, Syamsul Bahri, Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Non-yudisial, H. Suharto, S.H., M.Hum., menegaskan peran media dalam edukasi masyarakat mengenai putusan hukum dari berbagai tingkatan pengadilan. Suharto menekankan bahwa Mahkamah Agung dapat merangkul media sebagai sumber informasi kredibel untuk menyebarkan edukasi hukum.

Lebih dari itu, Charis Mardiyanto mendukung penuh inisiatif ini dan menekankan bahwa masih banyak masyarakat yang kurang memahami hukum, yang sering kali menimbulkan ketidakpuasan di kalangan pihak yang kalah dalam suatu perkara. “Sering kali pihak yang kalah mengeluh, padahal hukum sudah dijalankan dengan benar. Ini menunjukkan pentingnya edukasi untuk masyarakat,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti pentingnya bukti dan kesaksian dalam proses peradilan, di mana hasil dari proses peradilan sangat bergantung pada relevansi dan kualitas bukti yang disajikan. Charis menegaskan bahwa peradilan bertujuan mencari kebenaran dan keadilan, bukan sekadar kemenangan.

Dengan dukungan ini, diharapkan FORSIMEMA-RI dapat menjadi mitra strategis dalam menyebarkan informasi yang benar tentang proses peradilan dan hukum di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap sistem peradilan di Indonesia.

Editor: Arianto 


Share:

Tiga Tips Executive Forum SEVIMA Agar Kampus Digandrungi Gen Z


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Saat ini kampus sedang dalam masa pendaftaran mahasiswa baru. Tapi sayangnya, kampus swasta terus mengalami kekurangan mahasiswa, dengan jumlah pendaftar yang menurun sebesar 15% setiap tahun. Fenomena ini sangat disayangkan karena target Indonesia Emas 2045 memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.

Hal ini diungkapkan oleh Dr Budi Djatmiko, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta , dalam Executive Forum SEVIMA, Sabtu (10/08). Budi Djatmiko berpendapat bahwa fenomena ini tak bisa dilepaskan dari perbedaan demografi calon mahasiswa yang saat ini adalah para Gen Z (remaja kelahiran 1997-2012). Oleh karena itu, kampus perlu segera beradaptasi agar digandrungi Gen Z.

"Kampus bahkan negara perlu ambil sikap, agar jangan sampai kualitas pendidikan Indonesia menurun. Dari 4.500 kampus se-Indonesia, hanya sekitar 100 yang negeri. Jadi kalau kampus swasta kekurangan pendaftar, artinya kualitas pendidikan menurun, dan Indonesia akan kekurangan SDM unggul!," ungkap Budi Djatmiko.

Diselenggarakan di Ballroom Santika Gubeng Surabaya Jawa Timur bersama ratusan rektor se-Indonesia, Executive Forum SEVIMA membahas tantangan pendidikan tinggi serta bagaimana kampus dapat beradaptasi dengan kebutuhan dan ekspektasi Gen Z sebagai calon mahasiswa. Berikut tiga tipsnya:

*1. Pahami Gen Z dan Konteks Tantangan di Era Digital*

Adaptasi menurut Budi Djatmiko, menurutnya perlu dimulai dengan perubahan mindset dari para pimpinan kampus. Jika generasi sebelumnya belajar untuk menciptakan robot dan teknologi digital, generasi saat ini sudah mengenal keduanya sejak lahir dan tumbuh besar. Sehingga, Gen Z pasti berekspektasi untuk belajar di ekosistem yang mendukung teknologi.

"Kalau dulu saya belajar bubut, mengelas, elektronik, dan teknologi ketika kuliah, generasi sekarang ini kenal teknologi bahkan dari bayi. Bahkan robot sekarang sudah menyerupai manusia. Jadi kampus juga harus mampu menawarkan pengalaman belajar yang relevan dengan kehidupan Gen Z yang melek teknologi digital. Kampus swasta harus beradaptasi dengan fenomena ini, dan negara harus mendukung kampus swasta!,” kata Budi Djatmiko.

*2. Bangun Reputasi Kampus*

Ketika sudah memahami konteks, maka tips kedua adalah mengenalkan kepada publik bahwa sebuah kampus sudah mampu menyediakan ekosistem dan fasilitas digital yang mumpuni. Dengan demikian, kampus akan lebih menarik bagi Gen Z.

Wikan Sakarinto PhD misalnya, mencontohkan bagaimana Akademi Inovasi Indonesia menerapkan Teaching Factory. Dengan konsep tersebut, kurikulum mahasiswa didesain berbasis praktik, dan hasil praktikumnya jadi produk yang dapat dijual langsung lewat berbagai media sosial. Akhirnya kampus yang ia pimpin tersebut digandrungi pendaftar, bahkan bisa menggratiskan biaya perkuliahannya.

"Gen Z tidak bisa lagi didikte, diceramahi, diberitahu benar salah saja. Tapi harus diajak praktek langsung, dan prakteknya lebih bagus jika sekaligus seperti pengalaman kerja," ungkap Wikan.

Berbagai pengalaman peningkatan reputasi kampus juga dikisahkan dalam Executive Forum SEVIMA. Prof Achmad Jazidie Ketua LPT Nahdlatul Ulama Jawa Timur, membangun kepercayaan atas kualitas kampusnya dengan cara meraih akreditasi unggul dari Pemerintah hanya di waktu sepuluh tahun semenjak kampus tersebut didirikan. Prof Sri Gunani dan Prof Suprapto dari ITS Surabaya, berbagi pengalamannya atas publikasi raihan penghargaan dari UNESCO serta penciptaan berbagai inovasi kekayaan intelektual (HAKI).

Senada, Dr Sukadiono Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur mengisahkan pengalamannya menjadi sponsor klub sepakbola Persebaya dan menyebarluaskannya lewat berbagai media sosial.

Sedangkan Endang Kusmana dari Politeknik Negeri Ketapang, mengisahkan bagaimana teknologi digital bisa menjadi kebanggaan bagi calon mahasiswa dari daerah terpencil (3T) ketika memutuskan berkuliah.

"Ketika kampus kami mengadopsi teknologi digital, itu menjadi kebanggaan tersendiri, orang bangga daftar Politeknik Negeri Ketapang karena sudah terdigitalisasi," ungkap Endang.

*3. Kembangkan Perkuliahan Berbasis AI*

Kecerdasan buatan atau biasa dikenal sebagai Artificial Intelligence (AI), juga perlu dimanfaatkan kampus. Inilah tips ketiga yang didiskusikan dalam Executive Forum SEVIMA.

Terlebih menurut Sugianto Halim MMT, CEO SEVIMA, AI dapat membantu peningkatan kualitas pendidikan. Fitur Presensi Berbasis AI dikenalkan SEVIMA untuk mendukung kampus. 

Di samping itu, SEVIMA juga memperkenalkan Edlink for Business (platform pembelajaran bagi perusahaan), dan Fitur SPMI (penjaminan mutu internal kampus). "SEVIMA mencoba memberikan alternatif meningkatkan kualitas pendidikan bagi Gen-Z melalui tiga fitur ini,” kata Halim.

Senada, Rektor ITS Surabaya Bambang Pramujati juga menekankan pentingnya penggunaan AI di kampus. Jangan sampai menurutnya, mahasiswa tidak dikenalkan AI oleh kampus, sehingga mempelajari AI dari sumber yang tidak tepat dan berseberangan dengan etika akademik.

“Pembelajaran Artificial Intelligence penting dan terus dikembangkan ITS dalam fitur-fitur, perkuliahan, dan program studi baru yaitu bisnis digital. Kami bangga Founder & Tim SEVIMA sebagai alumni ITS Surabaya, terus mendorong pemanfaatan AI untuk kemajuan pendidikan," pungkas Bambang. (Arianto)


Share:

Jadi Narasumber Utama Disertasi Doktor, AHY Puji Pemikiran Fundamental Ketua DPD RI


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menjamu Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang hadir di kediaman Ketua DPD RI, Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2024). 

AHY yang sedang menempuh pendidikan Program Doktoral pada Program Studi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Universitas Airlangga Surabaya itu mendaulat LaNyalla sebagai narasumber utama penelitian disertasi dengan tema “Kepemimpinan Transformasional dan Orkestrasi Sumber Daya Manusia (SDM) menuju Indonesia Emas 2045”.

Menurut AHY, tema yang dipilihnya sesuai dengan semangat dan visi Ketua DPD RI dalam mewujudkan bangsa yang unggul dan maju, menuju Indonesia Emas 2045.

"Pengabdian panjang Pak LaNyalla sebagai Ketua DPD RI selama lima tahun terakhir telah menghadirkan banyak capaian dan prestasi yang membanggakan. Tentu itu semua tidak terlepas dari berbagai tantangan dan peluangnya. Kami meyakini, banyak pelajaran dan pengalaman berharga yang akan sangat berguna bagi penelitian dan penulisan disertasi kami," ujar AHY.

Secara pribadi, AHY menilai LaNyalla merupakan figur yang kritis dan memiliki komitmen yang luar biasa terhadap bangsa. "Jawaban beliau selain fundamental, juga kritis, tanpa mengada-ada, juga sangat sistematis. Dalam berbagai kesempatan saya sering sekali mendengar beliau menyampaikan agar bangsa ini jangan sampai salah urus dan salah arah," tutur AHY.

Sementara itu, Ketua DPD RI menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan secara langsung oleh AHY terkait materi disertasinya. Soal SDM, LaNyalla menilai yang dibutuhkan bangsa ini adalah SDM yang unggul, yang memiliki karakter dan jati diri bangsa, serta memahami taksonomi perjalanan lahirnya bangsa dan negara ini.

"Selain itu, SDM yang kita butuhkan adalah SDM yang memiliki jiwa patriotisme dan nasionalisme. Bukan generasi kaleng dan generasi yang individualisme, meteriaslime dan hedon," terang LaNyalla.

Pemimpin bangsa, LaNyalla melanjutkan, adalah mereka yang mengerti bahwa Indonesia ini lahir dari bangsa-bangsa lama dan negara-negara lama yang sudah ada di Nusantara, jauh sebelum negara Indonesia ada.

"Bangsa-bangsa dan negara-negara lama inilah watak dan DNA asli negara kepulauan yang super majemuk ini. Mereka diikat oleh ideologi nilai-nilai Pancasila," tegas LaNyalla.

Oleh karenanya, Senator asal Jawa Timur itu menuturkan jika Bung Karno pernah mengatakan bahwa dirinya bukanlah pencipta Pancasila. "Karena nilai-nilai Pancasila sudah ada jauh sebelum Indonesia lahir, bahkan sebelum penjajah Belanda datang. Sehingga Bung Karno hanya mengaku sebagai penggali Pancasila," jelas LaNyalla.

LaNyalla juga berpesan kepada AHY, bahwa orientasi kepemimpinan harus bermuara kepada transedental. Seorang pemimpin, kata LaNyalla, harus memiliki nilai spiritual yang kuat dan menggantungkan harapannya hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa. 

"Kita harus konsisten, amanah dan mengerjakan segala sesuatunya dari hati. Saya adalah pribadi yang secara spiritual, selalu menggantungkan harapan saya hanya kepada Allah SWT. Karena, petunjuk Allah SWT itu lebih akurat ketimbang teori-teori yang kita pelajari selama ini," pesan LaNyalla.

Pada kesempatan itu, Ketua DPD RI didampingi Senator Bustami Zainuddin (Lampung) dan Staf Khusus Ketua DPD RI, Sefdin Syaifudin. Sementara AHY hadir didampingi Tenaga Ahli Menteri ATR/Kepala BPN Bidang Manajemen Internal, Mira Permatasari dan sejumlah jajaran lainnya. (Ari)


Share:

Ini Buktinya! Anak Pedagang Lolos Seleksi Akpol


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Nila, ibu dari Regina Anugerahanni Rosari, bersyukur sibungsu menjadi taruni Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun Anggaran 2024. Di sisi lain dia menyayangkan orang-orang yang meragukan anaknya masuk Akpol tanpa biaya apapun.

“Saya kadang seperti mimpi (Regina masuk Akpol). Seperti saya di pasar, kan saya jualan. Itu saya ditanya, ‘Ini kok Regin nggak pernah bantuin? Di mana’. Saya jawab ‘Sudah berangkat (seleksi Akpol-red) ke Semarang’,” cerita Nila, dikutip dari Podcast SDM Polri Today, Minggu (4/8/2024).

Nila menceritakan orang-orang yang akhirnya tahu Regina terpilih sebagai calon taruni Akpol bertanya soal besaran biaya. Nila menerangkan dirinya tak mengeluarkan biaya sama sekali karena dengan pekerjaannya sebagai penjual di pasar, uang receh pun berarti bagi dia.

“Ditanya habis berapa M (miliar rupiah-red). Lah wong saya saja tukang warung, wong Rp 500 perak, Rp 1000 perak saja saya pungut ibaratnya,” ucap Nila.

Dia bersyukur karena proses seleksi Akpol dinilainya berlangsung transparan. Dia menegaskan putrinya juga pantang menyerah dan tak berputus asa meski sempat dua kali gagal masuk Akpol.

“Puji Tuhan karena ini proses transparan, makanya Regin maju, maju terus. Puji Tuhan dua kali gagal, yang ketiga Regin bisa lolos,” ujar Nila.

Senada dengan cerita Nila, Handoko yang merupakan ayah Regina pun ditanyai tetangga, rekan kerja, hingga Pak RT soal biaya. Kepada RT setempat, Handoko meminta cerita perjuangan Regina masuk Akpol disampaikan kepada masyarakat setempat sehingga anak-anak muda berprestasi di lingkungan tempat tinggalnya memiliki optimistis.

“Tetangga kiri-kanan mendengar, teman kerja mendengar anak diterima masuk akpol, mereka tanya saya, ‘Habis berapa?’, (Handoko jawab-red) ‘Nggak ada habis berapa, Pak. Semuanya itu gratis dan tidak ada pungutan biaya’,” cerita Handoko.

“Bahkan ketika Pak RT datang ke rumah saya, menyampaikan surat pemilu, itu sempat bertanya, ‘Habis banyak Pak Handoko?’ pakai bahasa lokal. Ya saya bilang, ‘Pak sekalian saja saya mau titip ke Bapak selaku pamong di sini, sampaikan ke warga sekitar sini karena banyak anak-anak yang berpotensi
Karena soal Regina, tidak sedikit pun kami mengeluarkan biaya’,” imbuh Handoko.

Regina merupakan taruni asal pengiriman Polda Lampung. Tahun ini adalah kali ketiga Regina mengikuti seleksi taruna-taruni Akpol.

Dia menyebut tujuannya masuk Akpol ingin mendapatkan kesempatan pendidikan terbaik secara gratis. Sehingga tak lagi membebani kedua orang tuanya.

“Ini tahun ketiga daftar Akpol, tahun terakhir. Saya ingin mendapat pendidikan gratis sehingga tidak lagi membebani orang tua terkait dengan biaya pendidikan dan biaya sehari-hari selama pendidikan. Saya juga ingin punya pekerjaan yang tetap,” ujar Regin, sapaan akrabnya, di Gedung Fasdik Lama, Flat Taruni, Resimen Akpol, Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (26/7).

Regin mengatakan dirinya lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya sempat bekerja sebagai satpam, namun kini bekerja di pabrik pakan udang, sementara ibunya pedagang sembako di Pasar Beringin, Bandar Lampung.

“Ayah saya dulu satpam, tapi pensiun jadi satpam, sekarang kerja di pabrik pakan udang. Kalau ibu saya pedagang sembako di pasar, toko biasa, toko kecil,” kata anak bungsu dari dua bersaudara ini.

Regina menyebut modalnya untuk masuk Akpol hanya kegigihan. “Dapat dibuktikan dari saya mencoba tiga kali. Tahun pertama saya ranking 3, tahun kedua saya ranking 2, dan ini tahun ketiga saya ranking 1 panitia daerah, Puji Tuhan,” ucapnya.

Tiga kali mengikuti seleksi Akpol, perempuan yang pernah menyabet Juara I Kejuaraan Tinju Amatir tingkat Provinsi Lampung ini berpendapat rangkaian pemeriksaan dan tes dijalaninya dengan adil dan terbuka. Regin sadar ada beragam komentar soal seleksi Akpol yang muncul di masyarakat, namun pendapatnya berdasarkan pengalaman pribadinya.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada panitia penyelenggaraan seleksi taruna-taruni Akpol atas terselenggaranya sistem seleksi yang humanis, transparan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kemarin itu jasmani semuanya udah pake sensor semua, menurut saya ini bagus, itu ke itu berlaku untuk semua peserta,” ucap Regin.

“Dan sebelum tes pakai alat, selalu ada gladi bersihnya untuk kita. Lalu saat CAT, soalnya diacak dan nilainya langsung muncul setelah selesai. Jadi saya tutup telinga saja sih kalau ada yang nakut-nakutin ini-itu, karena saya pribadi tidak mengalami itu. Kalau saya mengalami, tidak akan saya mau berusaha sampai tiga kali seleksi Akpol,” pungkas dia. (Arianto)


Share:

Dosen ITB Meningkatkan Pemahaman Sains Siswa SDN Pulau Rinca melalui Literasi Sains


Duta Nusantara Merdeka | NTT
Keleluasaan mendapatkan informasi mengenai literasi sains tidak dapat dirasakan oleh siswa SDN 1 Pulau Rinca. Pulau Rinca merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di NTT, Indonesia. Pulau ini hanya memiliki satu SD dengan 13 guru dan 170 siswa. Pulau Rinca terletak di dekat Pulau Komodo.

 Pulau Rinca merupakan salah satu habitat Komodo. Komodo hidup dengan bebas, berdampingan dengan masyarakat Rinca yang berjumlah sekitar 1.000 orang. Dengan kondisi seperti ini, pagar pembatas yang melindungi SDN 1 Pulau Rinca dengan komodo hanya terbuat dari seng. Kondisi ini menunjukkan keterbatasan fasilitas yang ada di lingkungan sekolah. Keterbatasan akses pada ilmu pengetahuan terlihat dari tidak adanya fasilitas laboratorium sains di sekolah. 

Materi sains hanya dipelajari peserta didik berdasarkan buku paket yang diberikan pemerintah. Peserta didik belum pernah mendapatkan materi sains yang dilakukan dengan alat peraga. Hal ini sangat disayangkan sebab kemampuan literasi sains seharusnya menjadi hal fundamental yang dirasakan setiap peserta didik di Indonesia secara merata. Faktanya, hingga tim program pengabdian mengunjungi SDN 1 Pulau Rinca pada 23-25 Juli 2024, masyarakat Pulau Rinca masih kesulitan mengakses sumber bacaan untuk bahan pembelajaran siswa.


Keterbatasan akses sumber bacaan menjadi isu utama di bidang pendidikan yang dialami masyarakat Pulau Rinca. Minimnya sumber bacaan di Pulau Rinca juga mengakibatkan masih ada masyarakat yang buta huruf. Jika dibanding dengan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang, masyarakat Pulau Rinca seharusnya mendapatkan kesetaraan dan peluang yang sama. Kondisi ini menunjukkan kesenjangan pendidikan yang masih ada di Indonesia. 

Mengetahui gentingnya isu pendidikan di Pulau Rinca, Tim dosen ITB yang terdiri atas dosen KK Literasi Budaya Visual FSRD ITB, tim dosen Fisika FMIPA ITB, dan dosen DKV ITB dengan didanai LPPM ITB mengadakan program pengabdian pada 23 hingga 25 Juli 2024 di Pulau Rinca.  Tim KK Literasi Budaya Visual ITB yang terdiri atas Dr. Tri Sulistyaningtyas, M.Hum., Yani Suryani, M.Hum., dan Sira Kamila, M.Hum,  Prof. Dr. Fatimah Arofiati Noor, Arkananta Rasendriya, S.Si., dan Yulia Mifftah Huljanah, S.Si., dari KK Fisika dan Teknologi Material Maju FMIPA ITB disambut oleh kepala sekolah SDN 1 Pulau Rinca. “Kami berterima kasih atas kedatangan ibu-ibu dosen ITB dari Bandung yang berkenan hadir ke Pulau Rinca. Penyampaian materi sains dengan permainan seperti ini sangat menyenangkan dan dibutuhkan oleh anak-anak,” sambut Bapak Muhammad Tayeb, S.Pd. 

Untuk membantu peserta didik mempelajari sains dengan cara yang menarik, tim program pengabdian memberikan materi dalam bentuk eksperimen. Materi dalam program pengabdian berfokus pada percobaan sains, khususnya materi cahaya berdasarkan sudut pandang fisika. Peserta didik mendapatkan pengetahuan mengenai sumber cahaya seperti matahari, lilin, dan lampu. Peserta didik diajak untuk melihat sumber-sumber cahaya yang selama ini dekat dengan kehidupan menggunakan ilmu fisika. Peserta didik diajak untuk memahami prinsip bahwa cahaya memiliki sifat dapat merambat dalam ruang hampa, misalnya cahaya matahari yang merambat melalui ruang angkasa yang hampa hingga cahayanya sampai ke bumi.



Peserta didik mengetahui sifat-sifat cahaya melalui percobaan dengan barang-barang sederhana. Barang-barang tersebut adalah lensa, laser, senter, kertas hvs, kardus, gelas bening, kaca, cermin, dan gunting. Tim juga menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan dari dapur, seperti minyak goreng, kecap, gula, dan garam. Dengan menggunakan bahan-bahan sederhana ini, tim mengajak peserta didik untuk memahami fenomena di lingkungan sekitar berdasarkan ilmu fisika. Topik ini menjadi pembahasan yang menarik bagi anak-anak SDN 1 Rinca karena mereka belum mengetahui bahwa hal yang terjadi di lingkungan mereka selama ini merupakan fenomena sains.  

Melalui program pengabdian ini, peserta mengetahui konsep cahaya berdasarkan ilmu fisika. Peserta juga mengetahui penggunaan cahaya di kehidupan sehari-hari melalui eksperimen yang dilakukan. Mereka diberikan ruang untuk bertanya dan berdiskusi mengenai cahaya dalam fisika. Selama percobaan, peserta didik menerima materi dan eksperimen dengan sangat antusias. Terlihat dari pertanyaan yang diajukan, peserta didik memiliki keingintahuan yang tinggi selama melakukan percobaan bersama-sama. Peserta didik juga mendapatkan kesempatan untuk membuktikan percobaan dan mencoba memahami konsep cahaya di bawah arahan tim.

Percobaan dilakukan dengan membagi eksperimen menjadi 6 pos. Pada setiap pos, Dr. Tri Sulistyaningtyas, M.Hum., Yani Suryani, M.Hum., Prof. Dr. Fatimah Arofiati Noor, Sira Kamila D.A., M. Hum, Yulia Mifftah Huljanah, S. Si., dan para guru, mengajak siswa untuk belajar sambil bermain. Setiap pos berisi percobaan yang berkaitan dengan cahaya. Para guru ikut membantu dan menyimak materi yang ada di setiap pos. Melalui pos ini, para siswa bergantian mencoba setiap eksperimen dalam bentuk kelompok. Percobaan menjadi lebih menyenangkan karena dilakukan secara berkelompok. Oleh karena itu, pemberian materi juga mengasah kerja sama tim setiap siswa.

Pada pos pertama, siswa mendapatkan percobaan untuk membuktikan sifat cahaya merambat lurus. Percobaan dilakukan dengan laser, senter, kertas karton, dan kertas HVS. Cahaya senter diarahkan ke kertas karton dan kertas HVS untuk menunjukkan cahaya merambat lurus. Tim pengabdian menyampaikan fenomena cahaya merambat lurus melalui kebiasaan becermin.

Pos kedua berisi percobaan untuk membuktikan sifat cahaya menembus benda bening. Peserta mengetahui prinsip bahwa cahaya hanya menembus benda bening dan tidak dapat menembus benda berwarna. Percobaan ini menggunakan senter, kertas kardus, HVS, gelas bening, air, pasir, minyak goreng, kecap, gula, garam, dan gelas plastik. Percobaan ini menunjukkan perbedaan antara cahaya menembus benda bening, cahaya menembus benda keruh, dan cahaya menembus benda gelap. Benda bening menggunakan gelas bening dan air saja, sementara benda keruh menggunakan gelas dan air yang dicampur dengan gula, garam, minyak.


Untuk benda gelap, tim menggunakan kecap. Melalui pembuktian cahaya menembus benda bening, tim pengabdian menyampaikan pentingnya menjaga lingkungan. Tim mencontohkannya melalui keindahan laut. Ketika laut tidak tercemar, masyarakat bisa menikmati keindahan terumbu karang karena adanya cahaya yang dapat menembus air laut yang bening. Sementara ketika laut tercemar, masyarakat tidak lagi bisa menikmati keindahan laut karena cahaya tidak dapat menembus air yang keruh atau gelap (padat).

Peserta juga diajak untuk membuktikan sifat cahaya dapat dibiaskan. Dengan menggunakan gelas bening, air, dan pensil, peserta diajak membandingkan pembiasan cahaya dari media berindeks bias rendah ke media berindeks bias tinggi. Pada percobaan ini, peserta mengetahui bahwa cahaya dapat dibiaskan dengan mengamati pensil yang terlihat patah atau bengkok jika diamati dari samping gelas. Peserta diajak mengamati proses terjadinya pelangi menggunakan wadah, air, dan cermin datar.

Peserta didik antusias ketika mengetahui sifat cahaya dapat dipantulkan di pos kelima. Melalui pos ini, peserta didik menggunakan laser dan cermin datar. Pos terakhir merupakan sifat bayangan lensa dan cermin. Pada pos ini, peserta menggunakan lilin, kertas HVS, cermin datar, cembung, dan cekung, serta lensa cembung dan cekung. Tim mengajak siswa untuk mengetahui perbedaan antara sifat bayangan yang dihasilkan lensa dan sifat bayangan yang dihasilkan cermin.

Materi yang disampaikan dalam bentuk percobaan membuat peserta didik dapat memahami sifat cahaya dengan lebih menyenangkan. Pertemuan ditutup dengan kuis berhadiah. Peserta didik saling berebut ingin menjawab pertanyaan dari tim pengabdian masyarakat. 

Program pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan sains peserta didik di Pulau Rinca. Materi yang diberikan kepada siswa SDN 1 Pulau Rinca diharapkan dapat mengembangkan minat peserta didik untuk terus belajar dan mencari tahu. Kegiatan ini merupakan wujud nyata dan kontribusi ITB untuk meningkatkan mutu pendidikan SDN Pulau Rinca yang selama ini masih terbatas. Peningkatan kemampuan literasi sains menjadi langkah awal untuk memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan hak menempuh pendidikan yang sama. **
Share:

KIRIM BERITA SILAHKAN KLIK

KIRIM BERITA ANDA KESINI! Merasa Terbantu Dengan Publikasi ? Ayo Traktir Kopi Untuk Admin Dengan Cara Berbagai Donasi. Terimakasih :)



BREAKING NEWS

~||~ KPU Tetapkan Pasangan Prabowo Subianto & Gibran Rakabuming Raka Menjadi Presiden Terpilih ~||~ Kampung Rakyat Indonesia Siap Sukseskan PILKADA Serentak Tahun 2024 ~||~ Hak Angket Kian Redup ~||~ Pasangan Capres & Cawapres Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan Pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD Resmi Layangkan Gugatan Hasil Pilpres Ke Mahkamah Konstitusi ~||~ #PEMILUDAMAI ~||~

Kilas Balik Bung Karno

Kilas Balik Bung Karno - Makna Proklamasi

Ir. Soekarno (Sang Proklamator) Setiap Tahun kita Memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Maka kita tidak bisa t...

Like Fanpage

Follow In Twitter

Breaking News

IKUTI KAMI


loading...

NONTON VIDEO DAPAT DUIT

10 Berita Populer

IKLAN

IKLAN
Ingin Pasang Iklan hubungi Kami di 0812 6582 534

Label

(SAS) #2019GantiPresiden Accounting Aceh Aceh Timur Adat Istiadat Advokat AFF Agama Agraria AIDS Air Aisyiyah Aksara Aksi Aksi Sosial Aktivis Aktivitis Al Washliyah Album Amien Rais Anak Anak Yatim Anarkis Angkatan Darat Anies Baswedan Animal Anti Korupsi Arisan Artikel Artis Arus Mudik Asahan Asian Games ASN Asuransi Asusila Atlet Award Bacaleg Bachtiar Ahmad Sibarani Baksos Bakti Sosial Balap Liar Banda Aceh Bandar Lampung Bandara Bandung Banjir BANK Bank Sumut Bansos Banten Bantuan Sosial Bapenas BAPER Bappenas Basarnas Batu Akik Batubara Bawang Putih Bawaslu Bayi Bazar BBM Bea Cukai Beasiswa Begal Bekraf Beladiri Belanja Bencana Bencana Alam Beras Berita Bhabinkamtibmas Bhayangkara Bhayangkari Bioskop Bisnis BKPRMI BM PAN BNI BNN BNPT Bobby Nasution Bom Bunuh Diri Boomerang BPBD BPJS BPN BPOM BRI Brimob Buka lapak Bukit Asam Buku Bulog Bulukumba BUMN Bung Karno Bupati Bursa saham Bursasaham Buruh Bus Caleg Capital market CCTV Cerpen Cianjur Cikampek Citilink conference Cosplayer Covid-19 Covid-19 Satgas Covid19 Cuaca Cuci Tangan Curanmor Cyber Daerah Dakwah Dance Debat Presiden Debt Collector Dede Farhan Aulawi Deklarasi Deli Serdang Demonstrasi Densus 88 Desa Dewan Pengawas Dewata Sakti Dharma Pertiwi Dialog Digital Diklat Dinas Perhubungan Dirgahayu HUT RI Disiplin Diskusi Dongeng Donor Darah DPD RI DPR Duka Cita E-Money Effendi Simbolon Ekonom Ekonomi Ekspor Impor Electronics Elektronik Emas Empat Pilar Entertainment Es cream ESDM event Fashion Festival FGD FIFA Film Film Horor Film seri Anak Fintech FISIP Flores Timur Formasi Formula E Forum Furniture Futsal G30S/PKI GAAS Games Ganja Ganjar Ganjil Genap Garut Gaza Gebyar Kemerdekaan Gempa Geng Motor Genppari Gereja Gibran Gizi Buruk Go Pay Go-Jek Gojek Golkar Gotong Royong Grab Gubernur Guru Besar Gym Haedar Nasir ham HANI Harbolnas Hari Ibu Hewan Hiburan HIV HMI Hoax Hotel Hp Hukum Humas Humbahas HUT HUT Bhayangkara HUT RI HUT TNI Hutan Ibadah Ibadah Haji Ibu Negara Idul Adha Idul Fitri IKLAN Imlek IMM Indonesia Industri inflasi Informasi Infrastruktur Inspektorat Inspirasi Internasional Internet Intoleran Investor IPK IPM IPPI Islam ITB IWAPI Jakarta Jakarta Barat Jakarta Pusat Jalan Jambore Nasional Jawa Tengah Jawa Timur Jayapura Jokowi Juara Jum'at Barokah Jumanji Jumat Jumat Berkah Jurnalis Kaliber Kampanye Kampung Rakyat Indonesia Kampus Kamtibmas Kapolda Kapoldasu Kapolri Kapolsek Kapolsek Kepolisian Karang Taruna Karaoke Karhutla Karya Tulis Kasus KDRT Keadilan Keagamaan Keamanan Kebakaran Kebangsaan Kebersihan Kebudayaan Kebun Kecantikan Kecelakaan Kedokteran Kegiatan Kegiatan seminar Kehutanan Kejahatan Kejaksaan Kejuaraan Kejurnas Kekerasan Kelestarian Alam Keluarga Kemalingan Kemanusiaan Kemenag Kemenaker Kemendag Kemendagri Kemendesa Kemendikbud Kemenhub Kemeninfo Kemenkes Kemenkeu Kemenko Kemenkumham Kemenlu KEMENPAN-RB Kemenparekraf Kemenperin Kemenpora kemenristek Kemensos Kementan Kemiskinan Kendaraan Dinas Kepala Daerah Kepedulian keperdulian Kepolisian Kerajaan Kereta Api kerja Paksa Kerjasama Kesehatan Kesejahteraan Keselamatan Kesenian Ketahanan Pangan Ketenagakerjaan Keuangan Khilafahtul Muslimin Kilas Balik Bung Karno Kivlan Zen KKP KNPI Kohati kompetisi Kompolnas Komputer Komunitas kon Konferensi KONI Konsumen Koperasi Kopermasu Kopi Kopi Pagi Korupsi Koruptor Kota Medan KPK KPR KPU Kriminal KRYD KSAD Kudeta Kuliner Kunjungan Kerja Kutai Kartanegara Labuhan Batu Lahan Lakalantas Laksi Lalu Lintas Lampung Langka Langkat Lapas Launching Launching Album Launching Aplikasi Launching Buku LAZISMU Lebaran Legislatif Lembaga LGBT Lifestyle Lingkungan Lingkungan Hidup LIPPI Listrik Lock Down Lomba lomba lari London LPPI LPS LSM Lukas Enembe Madina Mahasiswa Mahkamah Agung Mainan anak Majalengka Makanan Jepang Makassar Makkasar Mall Maluku Market Outlook Masjid Masker Masyarakat Mata Uang Maulid Nabi Mayday MDMC Medan Denai Media Media Sosial Megapolitan Menag Mendag Mendagri Menembak Menteri Menteri Perdagangan millenial Minuman Keras Minuman sehat Minyak Goreng Minyak Makan Miras Mobil MOI Motivasi MoU MPR MPR RI Mudik Muhammadiyah Muharram MUI Munas Musibah Musik Musyawarah Musywil Narkoba Narkotika NasDem Nasional Natal Natal & Tahun Baru New Normal NII NKRI NTT NU ODGJ Office Ojek Online Ojol Olah Raga Olahraga Ombusman Omicron Online Operasi Patuh Operasi Yustisi Opini Organisasi Ormas Otomotif P Padang Padangsidimpuan Pagelaran Pahlawan Pajak Pakta Integritas Palestina Pameran PAN Pancasila Papua Parawisata Pariwisata Partai Demokrat Partai Politik Partai UKM Partai Ummat Pasar Pasar modal Pasar Murah Pasar Tradisional Paspampres Patroli PC PCM Medan Denai PDI Perjuangan PDIP Perjuangan pe Pedagang Pegadaian Pelajar Pelajar Islam Indonesia Pelantikan Pelatihan Pelayanan Publik Pelecehan seks Pelukis Peluncuran Pemadam Kebakaran Pemalakan Pembangunan Pembayaran Elektronik Pembunuhan pemerasan Pemerintah Pemerintahan Pemerkosaan Pemilu Pemuda Pemuda Melati Indonesia Pemuda Muhammadiyah Pemuka Agama pen Penandatanganan Pencabulan Pencemaran Nama Baik Penculikan Pencurian Pendataan Pendidikan Penelitian Penembakan Penerbangan Penertiban Pengabdian Pengadilan Pengadilan Negeri Pengajian Pengamanan Pengamat Penganiayaan Pengawasan Pengetahuan Penggelapan Penghargaan Penghijauan Pengusaha Penipuan Penistaan Agama Penulis Penyakit Penyandang Disabilitas Penyuluhan Perampasan Perayaan Perbankan Percut Sei Tuan Perdagangan Perekonomian Perempuan & Anak Peresmian Pergaulan Perhubungan Perikanan Peristiwa Perjanjian Perjudian Perkawinan Perlombaan Permainan Perpajakan Pers Pertamina Pertanahan Pertanian Perusahaan Pesawat Terbang PET Pileg Pilkada PIlkades Pilpres Pin Pinjam meminjam uang Pinjaman Online PKL PKS PMI Polairud Polantas Polisi Cilik Politik POLRI Polwan Pondok Pesantren Ponpes Pornografi Posko Ummat PPKM PPN PPWI Pra Kerja Prabowo Pramuka Praperadilan Prawita Genppari Premanisme Presiden Prestasi Primbon Politik Prokes promo Property Prostitusi Protokol Kesehatan PSI PSSI Public Expose Publik expose Puisi Pungli PUPR Pusat Perbelanjaan Puskesmas PWI Qurban Radikalisme Rafdinal Ragam Rakernas Rakor Ramadhan Reksadana Rektor Relawan Relawan Jokowi Religi Remisi Rentan Renungan resa Restoran Reuni 212 Revolusi Mental Reward RKUHP Robot Ruang Guru Rumah Rumah sakit Rups Rusia RUU Saber Pungli Sabu Sahabat Anak Sains Salon Samosir Samsat Samsung Sanitasi air.Lingkungan hidup Santri SAR Satlantas Satpol PP Satwa SD Terpadu 23 Medan Sejarah Sekolah Sembako Seminar Sengketa Seniman Senjata Senjata Api Sepak Bola Separatis Sepeda Sepeda sehat Serdang Bedagai Sertifikat Sertijab sho Sigli Silaturahim Silaturahim. KUYAI Kartanegara Silaturahmi Silaturrahim SIM Simalungun Simpan Pinjam Simulasi Smartphone SMP Muhammadiyah 48 Soekarno Solar Somasi Sosial Sosialisasi Startup Stasiun STOP PRES...!!! Studi Ilmiah Stunting Suku bunga Sulawesi Selatan Sumatera Barat Sumatera Utara Sumpah Jabatan Sumut Sungai Superstore Suplemen Surabaya Surat Terbuka Suriyono Adi Susanto Suriyono Adi Susanto {SAS) Survei Survey susu Swab Antigen Syafi'i Ma'arif Syariah Syawal Takjil Tali Kasih Talkshow Tanjung Balai Tantama Tapanuli Tengah Tawuran Teknologi Teror Terorisme Tes Urine Tiket Tilang Tips Tjahyo Kumolo TNI TNI AU TNI nasional TNI-Polri Tokoh Tokoh Agama Tokoh Masyarakat Tol Toys Kingdom ToysKingdom Tragedi Transportasi Trend Rambut True Money Uang Uang Palsu UIN Ujaran Kebencian UKM Ukraina Ulama UMJ umkm UMSU Undang-Undang UNIMED UniPin Universitas Unjuk Rasa Upacara Usaha Rakyat UU Cipta Kerja UU ITE UUD 1945 Vaksinasi Vaksinasi booster Valentine Day Verifikasi Viral Virus Corona Walikota Wanita Wapres Wartawan Webinar Wirausaha Wisata WNA Workshop Yogyakarta Zulkifli Hasan

Arsip Berita

IKLAN

IKLAN

IKUTI BERITA VIDEO KAMI DI YOUTUBE

POS PETIR

PAGAR LAUT

Pagar Laut yang terjadi di Tangerang Memang Membuat Heboh Indonesia, Apalagi Ada Sertifikatnya, Berarti Sudah Ada IzinnyaRakyat Semakin Cemas dan Khawatir, Apalagi Kalau Udara Mau DipagarBagai Tersambar Petir Mendengar Pagar-Pagaran .

HALLO KRING..!!!

12 PAS

PANCASILA UDAH FINAL

Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila Banyak Penolakan Dari Berbagai Kalangan Masyarakat, Memang Seharusnya Tidak Usah Dibahas Dan Lebih Baik Dibatalkan. Pancasila Dasar Negara.
Tendangan 12 PAS Dihentikan

SOS

INDONESIA DARURAT NARKOBA

Sudah dijatuhi hukuman mati bahkan sudah ada yang dieksekusi, tapi masih banyak bandar narkoba semakin merajalela, terbukti banyak yang ditangkap petugas Polisi maupun BNN (Badan Narkotika Nasional) tapi belum kapok juga mereka, justru sipir penjara malah terlibat. Kalau sudah darurat begini, hukuman mati jangan berhenti, jalan terus!.

QUO VADIS

Kunjungan Statistik

Online

IKLAN USAHA ANDA


PAGAR LAUT INDONESIA

~> Sekarang Lagi Heboh Tentang Pagar Laut Yang Terjadi Di Indonesia

<~ Memang Harus Jelas Apa Maksudnya Laut Dipagar, Karena Seharusnya Yang Dipagar itu Batas Wilayah Indonesia Dengan Negara Lain

Link Terkait

close
Banner iklan disini