PT Metrodata Electronics Tbk merayakan tonggak emas 50 tahun perjalanan dengan cara yang penuh makna: peluncuran buku reflektif, film dokumenter inspiratif, dan sayembara nasional bertema Artificial Intelligence dan Cybersecurity.
Sebagai pionir transformasi digital Indonesia, Metrodata 50 Tahun menjadi simbol inovasi, keberlanjutan, dan kolaborasi. Buku “Gajah Tidur yang Terbangun: 50 Tahun Inovasi Digital Metrodata” bukan hanya catatan sejarah, melainkan inspirasi nyata dari tokoh-tokoh kunci yang membawa Metrodata menjadi pemimpin industri teknologi.
Film dokumenter yang ditayangkan di kanal YouTube Metrodata menyuguhkan visual perjalanan dari distribusi punched cards hingga solusi digital end-to-end. Penonton diajak menyelami rekam jejak inovasi, tantangan, dan pencapaian yang membentuk Metrodata sebagai game changer teknologi nasional.
Tak berhenti di situ, Metrodata Academy juga menggelar sayembara inovasi digital nasional bagi mahasiswa Indonesia dengan fokus AI dan Cybersecurity. Program ini bukan hanya kompetisi, tetapi wadah lahirnya solusi masa depan.
“Selama lima dekade, Metrodata telah menjadi katalisator transformasi digital Indonesia. Inovasi adalah roh yang membentuk setiap langkah kami menuju solusi digital yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Direktur Utama Metrodata, Susanto Djaja, saat Peluncuran Buku "Gajah Tidur yang Terbangun, 50 Tahun Inovasi Digital Metrodata di Jakarta, Rabu (23/04/2925).
Didirikan tahun 1975, Metrodata kini mengusung delapan pilar layanan seperti Cloud Services, Business Application, Data & AI, dan Cybersecurity. Perusahaan terus mengakselerasi adopsi teknologi lewat strategi joint venture, akuisisi, dan kolaborasi global.
Dengan komitmen pada nilai Integrity, Professionalism, dan Entrepreneurship (IPE), Metrodata siap menatap masa depan. Perusahaan akan terus mendukung transformasi digital di sektor publik dan swasta, memperkuat ekosistem digital, dan menjadi mitra strategis utama dalam dunia teknologi.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar