Masukan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta W. Kamdani nampaknya betul-betul mengena dan sejalan kalau bukan satu tarikan dengan Presiden Prabowo Subianto dalam pandangannya terkait kondisi dunia usaha Indonesia saat ini.
Keselarasan tersebut terpotret dalam agenda saresehan ekonomi yang digelar presiden dalam rangka membahas dampak tarif impor AS terhadap sejumlah negara dunia pada Selasa (8/4) kemarin.
Dalam kesempatan itu, Shinta memang menekankan pentingnya pemerintah mengambil langkah-langkah solutif menyikapi kondisi hari-hari ini.
"Langkah-langkah konkret dan solutif sangat dibutuhkan khusus bagi dunia usaha saat ini yang terpukul hebat akibat ketidakpastian ekonomi global," kata Shinta.
Ia juga menyampaikan bahwa upaya merespons kebijakan tarif impor AS ke Indonesia perlu respons cepat dan tepat.
"Kita ingin pemerintah punya strategi responsif yang tidak hanya cepat, tapi juga tepat dalam menanggapi pasar dan perekonomian dalam negeri," ujarnya.
Menurutnya, dunia usaha khusus industri manufaktur dalam negeri mengalami imbas akibat kenaikan tarif yang dibebankan AS kepada Indonesia.
"Barang-barang kita akan menjadi lebih mahal sekitar 32 persen ketika masuk di pasar domestik AS. Inilah tantangan yang harus segera dicarikan solusinya," katanya.
Tidak hanya itu, Shinta juga menenkankan agar pemerintah perlu memberikan perlindungan terhadap pelaku usaha tanah air.
"Khususnya industri padat karya, perlu digalakkan dan dimasifkan," pungkasnya. (Ar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar