Indonesia menghadapi tantangan besar dalam transisi menuju ekonomi berkelanjutan. Permintaan global terhadap mineral penting terus meningkat, namun risiko lingkungan tetap menjadi isu utama. Dalam konteks ini, peran pemerintah daerah sangat krusial dalam pengelolaan sumber daya mineral untuk mendorong ekonomi inklusif dan industrialisasi hijau.
Terkait hal tersebut, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema "Penguatan Kapasitas Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Mineral Penting untuk Ekonomi Inklusif dan Industrialisasi Hijau" di Jakarta, Jum'at (28/02/2025). Pertemuan ini bertujuan untuk mengkaji peran pemerintah daerah dalam pengelolaan mineral penting.
Mirah Midadan Fahmid, Anggota Komite II DPD RI, menekankan urgensi pengelolaan mineral kritis untuk perekonomian daerah yang inklusif dan berkelanjutan. Ia menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan sebesar 8%, yang memerlukan strategi ekonomi yang kuat dan berbasis inovasi. Optimalisasi eksplorasi dan hilirisasi juga menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing global.
Pada kesempatan yang sama, Siska Barimbing, Peneliti Seknas FITRA, membahas perspektif politik anggaran dalam pengelolaan mineral. Ia mengungkapkan bahwa pemerintah daerah sering kali memiliki keterbatasan dalam mengelola sumber daya alam karena kewenangan yang lebih besar ada di pemerintah pusat. Pendapatan daerah yang masih tergantung pada transfer dan DBH SDA menjadi tantangan tersendiri.
Sementara itu, Esther Sri Astuti, Direktur Eksekutif INDEF, menyoroti pentingnya perencanaan pembangunan daerah yang baik. Ia menekankan bahwa pemerintah daerah harus memetakan daerah dengan sumber daya alam tinggi dan tingkat kemiskinan yang tinggi. Pendekatan terintegrasi antara pemerintah pusat dan daerah sangat diperlukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang merata.
Ketiga pembicara sepakat bahwa pengelolaan mineral penting harus dilakukan secara berkelanjutan dan inklusif. Sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat sipil sangat penting. Investasi dalam teknologi ramah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal juga menjadi fokus utama.
Seminar ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar