Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT), Ahmad Riza Patria, menghadiri Seminar Nasional Kewirausahaan Pemuda dan Musyawarah Nasional Forum Kewirausahaan Pemuda. Acara ini mengusung tema "Transformasi Kewirausahaan Pemuda Menuju Indonesia Emas 2045" di Jakarta, Sabtu (8/2 2025).
Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Riza Patria memaparkan 12 rencana aksi strategis untuk membangun desa dan Indonesia secara keseluruhan. Salah satunya adalah penguatan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis. BUMDes diharapkan dapat berperan dalam budidaya pangan, mengonsolidasi petani, pekebun, dan nelayan dengan melibatkan pendamping desa. Selain itu, BUMDes juga berfungsi sebagai pengelola lumbung pangan desa dan unit layanan makanan bergizi.
Rencana aksi lainnya mencakup peningkatan ketahanan pangan lokal desa melalui pemetaan potensi desa untuk sumber pangan dengan konsep "one village one product". Optimalisasi lahan perdesaan dengan tanaman pangan, menghidupkan kembali lumbung-lumbung pangan desa, serta peningkatan literasi dan edukasi bagi petani milenial menjadi fokus utama. Diversifikasi pangan lokal dan kolaborasi lintas kementerian/lembaga juga diupayakan untuk mencapai swasembada pangan.
Selain itu, Wamendes PDT menyoroti pentingnya desa swasembada energi dan air. Saat ini, masih terdapat 3.246 desa yang belum teraliri listrik, dan 9,99 juta keluarga tidak memiliki akses listrik. Pemeliharaan sumber air menjadi prioritas untuk menjamin ketersediaan kebutuhan air warga desa.
Untuk mendorong desa ekspor, pembinaan dilakukan agar setiap desa memiliki produk unggulan berskala ekspor yang dikelola oleh BUMDes, seperti komoditas pertanian, kerajinan, dan industri kecil. Pemberdayaan pemuda sebagai pelopor desa juga menjadi kunci sukses dalam mengelola bonus demografi dan mengatasi masalah "middle income trap".
Ahmad Riza Patria juga menekankan pentingnya konsolidasi program kementerian/lembaga yang masuk ke desa. Diperkirakan, dana program sektoral yang masuk desa mencapai Rp362 triliun setiap tahunnya. Oleh karena itu, diperlukan upaya konsolidasi agar program tersebut mendukung agenda "membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan".
Digitalisasi desa dan pengembangan desa wisata juga menjadi fokus. Terdapat 27 ribu desa dengan potensi wisata, namun baru 6 ribu desa yang dikembangkan oleh BUMDes. Percepatan dilakukan dengan teknologi informasi untuk pemasaran, ticketing, pengelolaan wisata, dan laporan keuangan. Akses internet dengan sinyal kuat baru mencapai 52.721 desa, sehingga dibutuhkan pembangunan infrastruktur telematika di desa.
Rencana aksi lainnya meliputi peningkatan investasi desa, penguatan pengawasan dana desa, pengembangan desa tangguh bencana, dan percepatan pembangunan daerah tertinggal. Ahmad Riza Patria mengajak seluruh elemen bangsa, termasuk kampus, media massa, pengusaha, tokoh masyarakat, dan komunitas, untuk berkolaborasi dalam membangun desa yang berdaya saing dan berkelanjutan.
Dengan kolaborasi yang solid, diharapkan desa-desa di Indonesia dapat maju dan berkontribusi signifikan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar