Prestasi luar biasa kembali tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI). Pdt. Dr. Kevintjiu, M.Th, resmi dinobatkan sebagai doktor termuda bidang teologia pada usia 28 tahun, setelah berhasil meraih gelar doktor dari Sekolah Tinggi Teologi (STT) GLOW. Sebagai bagian dari Sinode Jemaat Kristen Indonesia, pencapaian ini menjadikannya teladan bagi generasi muda, khususnya di bidang keagamaan.
“Ini adalah panggilan Tuhan untuk saya. Saya bersyukur bisa menggapai rekor ini. Tugas saya sekarang adalah mengaplikasikan ilmu untuk pelayanan dan pekerjaan,” ujar Kevin saat ditemui di kantornya di Lippo Saint Moritz, Jakarta.
Perjalanan Hidup yang Inspiratif
Pencapaian Kevin tidak lepas dari perjalanan hidupnya yang penuh tantangan. Lahir dari keluarga dengan latar belakang non-Kristen, Kevin tumbuh di lingkungan sulit. Ayahnya sempat mengalami masalah alkoholisme, yang membuat masa kecilnya penuh gejolak.
“Saya bertemu Tuhan Yesus saat SMK di Sekolah Katolik Bunda Mulia, Grogol. Teman-teman yang sesama anak nakal justru mengajak saya ke gereja,” kenangnya. Keputusan untuk bertobat dan memulai hidup baru mengubah segalanya. Kevin mulai aktif dalam komunitas sel (komsel) gereja, bahkan memimpin kelompok kecil hingga berkembang menjadi 50 orang.
Pendidikan Teologia dan Rekor MURI
Setelah lulus S1, Kevin memutuskan melanjutkan S2 dan S3 di bidang teologia meski banyak ditertawakan karena dianggap kurang menjanjikan secara finansial. “Saya tetap maju karena yakin ini adalah panggilan saya,” ujarnya.
Pada September 2023, Kevin resmi menerima piagam MURI sebagai doktor teologia termuda di Indonesia. Disertasinya membahas topik penggembalaan jemaat, dengan pendekatan yang aplikatif. Kevin berpendapat bahwa teologia tidak hanya untuk akademisi atau apologetik, tetapi juga relevan di bidang profesional dan bisnis.
Pengusaha dan Pelayan Gereja
Selain sebagai pendeta, Kevin juga seorang pengusaha sukses. Ia mendirikan bisnis distribusi daging ayam dengan merek Dandelion, yang kini beroperasi di Jakarta, Bekasi, Tangerang, dan Depok. Filosofi Dandelion yang menyebar melalui angin mencerminkan keyakinannya bahwa kehidupan dan panggilan diatur oleh Tuhan.
Pandemi COVID-19 sempat memukul bisnis restoran miliknya, tetapi Kevin melihat peluang baru dalam distribusi bahan pangan. Kini, bisnisnya berkembang pesat, termasuk merambah ke sektor les privat.
Kevin juga menjadi pendiri Gereja Overflow, yang telah beroperasi selama tiga tahun dengan jemaat aktif sebanyak 56 orang. “Mengajar dan melayani adalah panggilan saya. Saya ingin meneladani Tuhan dalam setiap aspek kehidupan,” katanya.
Pesan dan Harapan
Sebagai dosen di Institut Injili Indonesia (I3) Malang, Kevin terus menginspirasi mahasiswa untuk menyelesaikan studi tepat waktu. Ia juga menekankan pentingnya support system dalam mencapai kesuksesan.
“Belajar teologia tidak harus menjadi pendeta. Nilai-nilai teologia dapat diterapkan dalam dunia profesional, termasuk sebagai dasar untuk entrepreneurship,” tuturnya. Kevin berharap rekor MURI yang diraihnya menjadi awal untuk berkarya lebih besar lagi, baik di gereja maupun dunia profesional.
Kiat Sukses dari Kevin
Kevin membagikan beberapa prinsip yang membantunya mencapai kesuksesan:
1. *Disiplin dan konsistensi* dalam pendidikan.
2. Menggunakan teologia sebagai dasar untuk kehidupan sehari-hari.
3. Menjaga integritas dalam setiap pekerjaan.
4. Mengutamakan pelayanan kepada Tuhan dalam setiap langkah.
“Mencapai rekor bukanlah tujuan akhir, tetapi awal dari tanggung jawab yang lebih besar. Kita dipanggil untuk membawa terang bagi banyak orang, baik di gereja maupun di dunia profesional,” pungkasnya.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar