Menjelang Pilkada serentak pada 27 November 2024, Kota Depok menjadi salah satu wilayah yang diprediksi akan menyajikan persaingan ketat. Kota dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sekitar 1,4 juta ini menghadirkan dua pasangan calon yang kuat, yakni Imam Budi Hartono – Ririn Farabi Rafiq yang diusung PKS dan Golkar, serta Supian Suri – Chandra Rahmansyah yang diusung koalisi 12 partai termasuk Gerindra, PDIP, dan Demokrat.
Dalam survei terbaru oleh Indikator Politik Indonesia pada 4-9 November 2024, Supian Suri unggul tipis dengan 49,5% dukungan dibanding Imam Budi Hartono yang memperoleh 46,6%. Selisih ini masih berada dalam margin of error survei ±5%, menunjukkan kompetisi sangat ketat antara kedua pasangan.
Pasangan Supian-Chandra mendapat dukungan luas dari 12 partai, memberikan mereka modal politik yang signifikan. Sementara itu, PKS yang selama ini mendominasi politik di Depok, bersama Golkar, tetap mempertahankan basis dukungan yang kuat untuk Imam-Ririn. Namun, dengan elektabilitas yang bersaing ketat, penguatan basis pendukung akan menjadi faktor kunci menuju kemenangan.
Survei juga menunjukkan bahwa Supian Suri lebih dikenal dan disukai dengan popularitas mencapai 80,4% dibanding Imam Budi Hartono yang memperoleh 75,7%. Namun, kedua kandidat aktif melakukan sosialisasi di berbagai media, baik melalui tatap muka, portal berita, maupun media sosial. Faktor ini menjadikan keduanya memiliki peluang yang hampir seimbang.
Pilkada di Depok ini bukan hanya persaingan antara dua kandidat, tetapi juga momen krusial untuk stabilitas dan partisipasi politik warga. Dengan persaingan yang ketat, Pilkada 2024 di Depok menjadi ajang penting dalam menentukan masa depan kepemimpinan kota keempat terpadat di Jawa Barat ini.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar