Pada Minggu, 20 Oktober 2024, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen MPR, Senayan, Jakarta, sejarah baru tercipta dengan pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Momentum ini menandai awal baru dan lembaran baru dalam perjalanan bangsa Indonesia, yang penuh semangat dan harapan untuk kemajuan.
Dalam pidatonya yang lantang dan penuh semangat, Presiden Prabowo menyampaikan tekad untuk selalu mengedepankan kepentingan rakyat Indonesia. Ia menegaskan pentingnya berbakti kepada UUD 1945 dan menjadikan kesejahteraan rakyat sebagai prioritas utama. Presiden Prabowo menyoroti bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hasil pengorbanan rakyat, dan bahwa korupsi merupakan ancaman serius bagi kesejahteraan bangsa.
Prabowo mengkritisi banyaknya pengusaha yang tidak nasionalis karena terlibat dalam korupsi, serta menyatakan keprihatinannya terhadap rakyat yang belum sepenuhnya merasakan hasil kemerdekaan. Ia menekankan bahwa pemimpin politik harus lebih dari sekadar melihat angka statistik; mereka harus berani menghadapi tantangan dan mengatasi berbagai permasalahan bangsa.
Dalam visi kepemimpinannya, Presiden Prabowo berkomitmen untuk mencapai swasembada pangan dan energi dalam lima tahun ke depan. Ia berencana memanfaatkan sumber daya alam seperti tanaman nabati, air, dan geothermal sebagai energi alternatif. Subsidi juga akan difokuskan langsung kepada kepala keluarga, memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan makanan bergizi.
Presiden Prabowo juga menegaskan pentingnya hilirisasi komoditas dan bersikap tegas dalam melawan korupsi. Ia mendorong para pemimpin untuk menjadi contoh teladan dalam menjalankan pemerintahan yang bersih dan mengutamakan kebersamaan di atas segala perbedaan. Ia ingin mewujudkan demokrasi yang santun, sesuai dengan budaya Indonesia, dan mendorong persatuan serta kerjasama demi mencapai cita-cita leluhur bangsa.
Poin lain yang menjadi sorotan Prabowo adalah pentingnya menjaga kekayaan alam Indonesia agar tidak dieksploitasi secara murah oleh pihak asing. Ia juga menyatakan komitmen untuk mendukung kemerdekaan Palestina sebagai bagian dari solidaritas internasional.
Sayangnya, isu kesejahteraan insan pers tidak mendapat perhatian khusus dalam pidato Presiden Prabowo. Ketua Umum Forum Silahturahmi Media Mahkamah Agung Republik Indonesia, Syamsul Bahri, berharap bahwa di masa mendatang, pemerintah dapat lebih memperhatikan nasib dan kesejahteraan insan pers sebagai salah satu indikator negara yang maju dan sejahtera.
Dengan visi dan semangat yang ditunjukkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran, diharapkan kepemimpinan ini dapat membawa Indonesia menuju era yang lebih sejahtera dan merata untuk seluruh lapisan masyarakat. Momentum ini bukan hanya sekedar awal baru, tetapi juga simbol dari harapan dan perjuangan baru bagi bangsa Indonesia.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar