Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong masyarakat untuk menggunakan kereta bandara untuk menuju Bandara Soekarno-Hatta.
"Mari kita gunakan kereta bandara. Selain tepat waktu, juga nyaman, mengurangi polusi dan bebas kemacetan,” ujar Menhub saat meninjau Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (29/9).
Menhub mengatakan, konektivitas transportasi di sekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta semakin meningkat.
Pengguna jasa bandara kini dapat dengan mudah berpindah dari kereta bandara, kalayang, hingga ke terminal keberangkatan.
“Kereta bandara dari Manggarai menuju stasiun kereta bandara Soekarno-Hatta. Kemudian penumpang dapat menggunakan kereta kalayang yang menghubungkan semua terminal. Sangat mudah dan ini bisa dijangkau dari Bekasi maupun Depok,” tambah Menhub.
Menhub juga memberi evaluasinya terhadap kereta bandara, salah satunya menyangkut headway atau waktu tunggu.
Kemudian Menhub juga berharap ada harga khusus untuk pegawai yang bekerja di area bandara demi mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
“Tentunya waktu tunggu harus dipersingkat dan saya berharap ada harga khusus kepada pegawai yang bekerja di bandara, karena mereka rutin ke sini, sehingga dapat mengurangi lalu lintas menuju bandara,” kata Menhub.
Implementasi integrasi antar moda melalui kereta bandara, adalah wujud nyata komitmen pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam membangun konektivitas dan membangun angkutan umum massal.
Dengan terintegrasinya berbagai moda transportasi, diharapkan dapat meningkatkan konektivitas, mengurangi kemacetan, mengurangi polusi dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat.
Saat ini, selain Bandara Soekarno-Hatta, ada empat bandara lain yang dilayani kereta bandara yakni Bandara Kualanamu Medan, Bandara Minangkabau Padang, Bandara Adi Soemarmo Solo dan Bandara Internasional Yogyakarta.
Selain mengecek kereta bandara, Menhub juga meninjau terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta dan menyapa beberapa penumpang.
Turut hadir dalam tinjauan Sekretaris Ditjen Perhubungan Udara Lukma F. Laisa dan Dirut AirNav Indonesia Polana B. Pramesti. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar