Sebagai salah satu tinggalan Nabi Muhammad SAW untuk umatnya, keturunannya sudah selayaknya mendapat penghormatan dan rasa cinta seperti yang beliau terima. Sebagaimana anjuran dari sahabat termulia Rasulullah, Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq yang mengatakan, “Cintailah Muhammad melalui cinta kepada para keturunannya (Ahlul Bait).”
Hal ini disampaikan oleh Al Ustadz Muhammad Rijal Fathoni, S.Pd.I pada acara Peringatan Maulid Habibuna Muhammad SAW di Majelis Ta'lim Raudhatul Muhibbin, Jalan Martapura Lama Komplek Persada Raya 2 Jalur 4, Nomor 9 RT. 11 B, Kelurahan Sungai Lulut, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kamis (12/9/2024) malam.
"Setiap muslim tentu berharap ingin bersama Rasulullah SAW kelak di surga. Bekal cinta itulah modal untuk bisa berjumpa beliau. Tentunya cinta tidak cukup hanya diucapkan di lisan, tapi harus tertanam dalam hati dan diiringi dengan upaya mengamalkan ajaran-ajarannya. Sebab, hakikat cinta adalah mengikuti yang dicintainya," ujar Ustadz Rijal.
Cinta kepada Rasulullah SAW, tambahnya, menjadi ukuran tinggi rendahnya iman seseorang. Orang yang mencintai beliau dengan sebenar-benarnya cinta akan merasakan nikmatnya iman.
Hadir dalam peringatan tersebut Habib Husein bin Ali Assegaf, Habib Abdurrahman Assegaf, Habib Syech Assegaf, Habib Salim Assegaf, Habib Soleh AlHabsyi, Habib Abdul Qodir AlHabsyi beserta ratusan jamaah dari berbagai penjuru di wilayah Kabupaten Banjar dan Kota Banjarmasin.
Junaidi, selaku Ahlul Bait mengungkapkan kegembiraannya atas suksesnya pengajian rutin bulanan kali ini yang bertepatan dengan bulan kelahiran Baginda Nabi.
"Terima kasih kepada para hadirin semuanya tak terkecuali, yang telah menyempatkan hadir di acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, tanpa kehadiran kalian acara ini tak akan berjalan lancar," kata Junaidi.
Malam ini, lanjut Junaidi, kita berkumpul di dalam majelis ini dengan niat ikhlas dan tulus untuk memperingati acara Maulid Nabi agar ada hikmah yang bisa dipetik tentunya.
"Acara Maulid Nabi ini sebagai bentuk rasa syukur dan cinta, pengingat, dan sebagai alat meneladani sikap dan akhlak junjungan kita yakni Nabi Muhammad SAW, serta mengenalkannya kepada generasi muda lewat pembacaan shalawat, ceramah, dan lainnya," sambungnya.
"Diharapkan dengan adanya peringatan Maulid Nabi ini kita kembali memiliki semangat juang dalam beribadah kepada Allah, dan mempertahankan akidah dan akhlak kita," pungkas Junaidi. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar