Sekitar 6.000an lebih massa tumplek blek memadati halaman Masjid Hassanudin Madjedie (MHM), Jalan Brigjen H. Hassan Basry, Kayutangi, Kelurahan Pengeran hingga ke area Bundaran Kayutangi dan sampai ke Jalan Perdagangan, Banjarmasin Utara, Sabtu (7/9/2024) pagi.
Mereka adalah peserta Jalan Sehat yang diselenggarakan oleh pengurus dan jajaran MHM dalam rangka mengenang sejarah 38 tahun MHM Banjarmasin.
Peserta yang berdress code merah putih ini melakukan start tepat pukul 7 dengan menempuh rute Jalan Brigjen H. Hassan Basry, Kayutangi saja hingga putar balik di bawah Jembatan Sei Alalak 2 atau yang viral disebut dengan 'Jembatan Basit' dan kembali ke halaman MHM.
Ketua Panitia sekaligus Ketua Takmir MHM, H. Ipansyah, SE, MM menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara peringatan sejarah pembangunan masjid.
"Hari ini kita adakan jalan sehat dan besok tabligh akbar. Acara ini digelar untuk mengenang 38 tahun berdirinya MHM yang dibangun untuk mengenang sosok Hasanuddin Madjedie, seorang mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (Unlam, masa itu) Angkatan 1966 yang gugur tertembak," jelasnya.
Menurutnya, usulan pemberian nama masjid ini datang dari teman-teman angkatan almarhum Hasanuddin Madjedie.
Hasanuddin Bin Haji Madjedi lahir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) Desember 1945 – meninggal di Banjarmasin, 10 Februari 1966 pada umur 20 tahun.
Ia adalah mahasiswa Unlam (sekarang sebutannya ULM) yang tewas karena ditembak di depan Toko Roti Minseng, Banjarmasin pada tanggal 10 Februari 1966, sewaktu berlangsungnya demonstrasi mahasiswa yang menuntut Tritura atas pemerintahan Orde Lama di bawah Presiden Soekarno.
Ia diangkat sebagai Pahlawan Amanat Pembelaan Rakyat (Ampera) dari Banjarmasin dan dimakamkan berdampingan dengan Pangeran Antasari, yaitu di Kompleks Makam Pangeran Antasari di area Kuburan Muslimin, Jalan Mesjid Jami Banjarmasin Utara.
"Banyak usulan yang diajukan saat itu, dari diabadikan sebagai nama jalan, patung, hingga akhirnya disepakati untuk menjadi nama masjid. Awalnya masjid ini hendak dibangun di kompleks Unlam, namun tidak mendapatkan izin, sehingga lokasi sekarang yang dipilih," tambah Ipansyah.
Sementara itu Wakil Ketua Panitia H. Danny Wahyudin menyebutkan seluruh hadiah yang disediakan panitia adalah partisipasi dari para donatur dan sponsor. "Untuk hadiah hiburan sebanyak 69 buah ditambah hadiah besar dan hadiah utama," ujar Danny.
Ke-69 hadiah hiburan tersebut meliputi 5 setrika, 5 termos, 9 Voucher Indomaret, 24 Oli Federal Matic, 12 payung, 2 set alat pembersih lantai dan 12 Voucher Alaska Park Banjarbaru.
Selain itu, hadiah besar dan hadiah utama adalah 1 paket umroh gratis, 2 voucher umroh Rp5 juta, 1 sepeda listrik Exotic, 3 kulkas 2 pintu, 2 sepeda gunung, 2 TV, 2 mesin cuci, 7 kompor gas, 2 dispenser, 2 blender, 11 rice cooker, dan 14 kipas angin.
Alhasil, pemenang yang beruntung mendapatkan umroh gratis adalah Abdullah Ahmad, warga Jalan S. Parman, Komplek Rumah Sakit Islam, Kelurahan Pasar Lama, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin.
"Alhamdulillah, saya tidak mengira, tidak menyangka bahkan tidak membayangkan akan mendapatkan umroh gratis. Dan malam tadi pun saya tidak ada firasat dan tidak bermimpi apa-apa," pungkas jamaah Masjid An-Nur, Jalan Antasan Kecil Barat, Kampung Arab yang juga kader Al-Irsyad Al-Islamiyah Kota Banjarmasin ini. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar