Political Strategy Group (PSG), lembaga think tank dan konsultan kebijakan publik, merilis survei terbaru terkait Pilkada Jakarta 2024. Survei ini mengungkapkan dinamika elektoral yang terjadi setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mempengaruhi peta politik di Jakarta. Hasil survei ini menjadi acuan penting bagi para kandidat, termasuk Ridwan Kamil (RK), Pramono Anung, dan Dharma Pongrekun, untuk menentukan strategi ke depan.
"Peluang untuk memenangkan Pilkada dalam satu putaran sangat tipis. Jakarta masih menerapkan syarat mayoritas lebih dari 50% suara sah untuk menentukan pemenang. Dengan demikian, RK harus bekerja keras untuk menarik suara pendukung Anies Baswedan dan Ahok, yang sebagian besar mungkin mendukung PDIP," kata Ahsan Ridhoi, Chief Research Officer PSG, saat rilis Survei Pilkada Jakarta bertajuk "Makna Elektoral Pra & Pasca Putusan MK, Kemana Pendukung Anies & Ahok Dan Pesan Warga Untuk 3 Kandidat" di Jakarta, Sabtu (07/09/2024).
Survei ini juga menunjukkan bahwa jika 42% pemilih yang tidak mendukung RK hadir di Tempat Pemungutan Suara (TPS), suara mereka bisa menjadi mayoritas dalam kondisi partisipasi pemilih mencapai 80%. "Hal ini membuka peluang bagi Pramono Anung dan Dharma Pongrekun untuk merebut suara pendukung Anies dan Ahok, yang bisa menjadi penentu dalam putaran kedua," ungkapnya.
Diskusi ini menganalisis bagaimana putusan MK akan mempengaruhi preferensi pemilih dan dinamika politik di Jakarta. PSG menekankan pentingnya strategi yang matang bagi para kandidat untuk memenangkan Pilkada Jakarta, terutama dalam menghadapi ketidakpastian politik dan perubahan dukungan pasca putusan MK.
Pilkada Jakarta 2024 diprediksi akan menjadi salah satu kontestasi politik paling dinamis, dengan hasil survei ini memberikan gambaran penting tentang bagaimana peta politik Jakarta mungkin berkembang.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar