PT Jababeka Tbk ("KIJA" atau "Perseroan") berhasil mencatat total pendapatan sebesar Rp 2,37 triliun pada semester pertama tahun 2024, meningkat signifikan sebesar 36% dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Pencapaian ini menunjukkan pertumbuhan yang solid di seluruh sub-segmen perusahaan, terutama pada Pilar Infrastruktur dan Pengembangan Lahan.
"Pendapatan dari Pilar Pengembangan Lahan meningkat 41%, mencapai Rp 1,40 triliun pada 1H24 dibandingkan dengan Rp 1,00 triliun pada 1H23. Namun, meskipun pendapatan tumbuh, marjin laba kotor konsolidasi perusahaan mengalami sedikit penurunan dari 44,5% di 1H23 menjadi 42,5% di 1H24," kata Wakil Direktur Utama KIJA, T Budianto Liman dalam Public Expose di Jakarta, Kamis (15/08/2024).
Adapun, Penurunan marjin laba kotor ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk revisi biaya di proyek Kendal yang menurunkan marjin laba kotor tanah matang dari 50% menjadi 43%. Selain itu, marjin laba kotor pada Pilar Infrastruktur juga turun dari 34% menjadi 31% akibat kenaikan harga gas.
Meskipun demikian, Budianto menegaskan, Perseroan tetap mencatatkan laba bersih sebesar Rp 269,8 miliar pada semester pertama 2024, meskipun ada penurunan dari Rp 381,5 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini dipengaruhi oleh pergerakan valuta asing, di mana perusahaan mengalami kerugian valas sebesar Rp 258,0 miliar pada 1H24 dibandingkan dengan keuntungan sebesar Rp 312,3 miliar pada 1H23.
Di sisi lain, menurut dia, EBITDA Perseroan mengalami peningkatan 31% menjadi Rp 856,3 miliar, sejalan dengan peningkatan pendapatan dan laba kotor. Dalam hal penjualan pemasaran, Perseroan berhasil mencapai Rp 1,71 triliun pada semester pertama tahun 2024, yang setara dengan 68% dari target tahunan sebesar Rp 2,5 triliun.
"Dengan target marketing sales yang ambisius dan pencapaian yang solid di paruh pertama tahun ini, KIJA optimis menghadapi sisa tahun 2024," pungkasnya.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar