Pada Sarasehan Transisi Energi bertajuk "Transisi Energi Indonesia Menuju Net Zero Emission 2060", yang digelar di Jakarta, Jum'at (09/08/2024) oleh Ikatan Alumni ITS Pengurus Wilayah Jakarta Raya (IKA ITS PWJR), Soni Fahruri, Founder dan CEO CENITS, menekankan pentingnya merumuskan tujuan yang jelas dan terukur dalam transisi energi. Soni menjelaskan bahwa negara maju cenderung fokus pada pendekatan "To Green", sementara Indonesia harus mengadopsi strategi "To Go Grow dan To Green".
Soni mengungkapkan bahwa untuk mencapai Net Zero Emission (NZE), Indonesia perlu mempertimbangkan berbagai faktor. Aspek teknis mencakup penguasaan teknologi, pengembangan sumber daya manusia (SDM), dan infrastruktur yang memadai. Sementara itu, aspek non-teknis termasuk regulasi, peraturan, dan pendanaan harus disiapkan dengan matang.
Penting untuk dicatat bahwa dalam transisi energi, gas alam akan berperan signifikan. Kebijakan ekspor gas alam harus diatur agar kebutuhan domestik terpenuhi terlebih dahulu. Selain itu, energi fosil tetap diperlukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang diharapkan mencapai 6-8%. Fokus utama adalah memastikan kesejahteraan rakyat dan menjaga konstitusi dalam kerangka menuju negara maju dengan pengelolaan energi yang kuat, tangguh, dan bermartabat.
Soni juga menekankan bahwa transisi energi harus sejalan dengan jatidiri bangsa Indonesia dan kondisi sosial budaya, serta memperhatikan keberlanjutan dan kemakmuran rakyat.
"Dengan tujuan yang jelas dan strategi yang tepat, Indonesia diharapkan dapat menghadapi tantangan lingkungan global sambil mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menuju NZE 2060," pungkasnya.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar