PT Central Omega Resources ("DKFT" atau "Perseroan") mencatat laba bersih sebesar Rp62,66 miliar hingga 31 Desember 2023. Angka ini meningkat 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang tercatat Rp58,51 miliar. Laba per saham dasar juga naik menjadi Rp11,37 dari Rp10,69 tahun sebelumnya.
"Penjualan mencapai Rp811,65 miliar, naik 4,4 persen dari Rp777,40 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Beban pokok penjualan sedikit meningkat menjadi Rp459,74 miliar dari Rp453,70 miliar," ujar Andi Jaya, Direktur DKFT, dalam Public Expose di Jakarta, Jumat (28/06/2024).
Menurut Andi, Laba kotor tercatat sebesar Rp351,91 miliar, naik 8,71 persen dari Rp323,70 miliar tahun lalu. Total beban usaha meningkat menjadi Rp264,53 miliar dari Rp218,46 miliar. Laba usaha turun menjadi Rp87,38 miliar dari Rp105,23 miliar. Laba tahun berjalan tercatat Rp29,04 miliar, naik 6,83 persen dari Rp27,16 miliar.
Dari sisi neraca, Andi mengatakan, total ekuitas mencapai Rp418,77 miliar, naik dari Rp385,82 miliar. Total liabilitas juga meningkat 7,87 persen menjadi Rp2,14 triliun dari Rp1,99 triliun. Total aset tercatat sebesar Rp2,56 triliun, naik 7,97 persen dari Rp2,37 triliun.
Masih kata Andi, Perseroan juga melakukan Pengembangan Usaha antara lain:
1. Proyek Smelter Tahap II
- Perubahan Rencana Smelter Tahap II meliputi Smelter RKEF menjadi Heap Leaching.
- Tujuan pembangunan adalah mendukung perkembangan industri mobil listrik di Indonesia.
- Menggunakan teknologi ramah lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan industri baterai mobil listrik.
2. Proyek Kawasan Industri Central Omega
- Persiapan lahan dari 400 Ha menjadi 1.000 Ha.
- Mendapatkan perizinan dari pusat dan daerah.
- Menarik investor dan tenant untuk kawasan industri.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar