PT Mora Telematika Indonesia Tbk ("MORA" atau "Perseroan") mencatatkan laba bersih sebesar Rp564,21 miliar pada akhir tahun 2023, mengalami penurunan 2,5 persen dibandingkan dengan tahun 2022 yang tercatat Rp579,5 miliar.
"Sepanjang tahun 2023, MORA meraih pendapatan sebesar Rp4,306 triliun, turun 7,3 persen dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar Rp4,647 triliun. Pendapatan dari proyek konsesi turun 11,44 persen secara tahunan menjadi Rp990,78 miliar pada tahun 2023," kata Jimmy Kadir, Direktur Utama MORA dalam Public Expose di Jakarta, Kamis (13/6/2024).
Menurut dia, Pendapatan dari jaringan domestik penyelenggaraan telekomunikasi juga mengalami penurunan signifikan sebesar 24,4 persen menjadi Rp813,92 miliar. Demikian juga dengan jaringan internasional penyelenggaraan telekomunikasi yang merosot 25,9 persen menjadi Rp279,19 miliar.
Pendapatan dari lini usaha selain penyelenggaraan telekomunikasi juga mengalami penurunan yang tajam sebesar 36,4 persen menjadi Rp268,02 miliar. Penurunan pendapatan di berbagai lini usaha ini mencerminkan tantangan yang dihadapi MORA dalam mempertahankan kinerja di tengah kondisi pasar yang sulit.
Meskipun demikian, Jimmy menuturkan, pendapatan dari penyelenggaraan telekomunikasi tumbuh 11,42 persen secara tahunan menjadi Rp1,053 triliun pada tahun 2023. Pendapatan dari layanan VSAT juga naik signifikan sebesar 27,3 persen menjadi Rp801,84 miliar. Peningkatan di sektor-sektor ini menunjukkan adanya permintaan yang tetap kuat untuk layanan telekomunikasi tertentu.
Walaupun beban langsung berhasil ditekan sebesar 5,7 persen menjadi Rp1,781 triliun pada tahun 2023, laba kotor tetap melorot 8,4 persen menjadi Rp2,524 triliun.
"Dari sisi kewajiban, jumlah kewajiban berkurang sebesar 8,1 persen menjadi Rp7,975 triliun pada tahun 2023. Di sisi lain, total ekuitas bertambah 10,9 persen menjadi Rp6,923 triliun pada tahun 2023," ujarnya.
Dengan adanya penurunan laba bersih dan pendapatan di beberapa lini usaha, Perseroan harus menghadapi tantangan signifikan untuk mempertahankan kinerja keuangannya. Namun, peningkatan di sektor penyelenggaraan telekomunikasi dan layanan VSAT menunjukkan potensi pertumbuhan yang masih ada. Perseroan diharapkan dapat terus mengembangkan strategi untuk meningkatkan pendapatan dan efisiensi operasional di tahun-tahun mendatang.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar