Di sela-sela kunjungan kerjanya untuk menghadiri The 3rd Dushanbe Water Action Decade Conference di Republik Tajikistan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Sumber Daya Air dan Energi Republik Tajikistan Daler Jum’a Shofaqir pada Selasa (11/6/2024).
“Terima kasih banyak atas partisipasi delegasi Tajikistan pada World Water Forum ke-10 yang benar-benar menambahkan nilai besar untuk acara tersebut. Saya percaya negara kita memiliki visi yang sama untuk pengelolaan sumber daya air yang efisien dan terintegrasi,” kata Menteri Basuki.
Menteri Basuki mengapresiasi pengembangan pembangkit listrik tenaga air atau hydropower yang telah dilakukan Tajikistan. Pembangkit Listrik Tenaga Air Nurek dengan kapasitas lebih dari 3.000 MW mampu menghasilkan sekitar 50 persen dari total kebutuhan energi tahunan di Tajikistan.
“Indonesia berkomitmen meraih net zero carbon dengan menerapkan transisi sumber energi terbarukan, salah satunya melalui pembangun bendungan tenaga air. Hingga tahun 2024, Indonesia telah membangun sekitar 248 bendungan. 187 bendungan telah dibangun sebelum 2015 dan 61 bendungan dibangun pada periode 2015-2024,” katanya.
Menurut RUPTL 2021-2030, tenaga air di Indonesia berpotensi naik hingga 16.027 MW. 43 dari 61 bendungan yang dibangun pada 2015-2024 memiliki potensi listrik tenaga air sebesar 255,15 MW. Di antara 248 bendungan, 246 bendungan juga memiliki potensi untuk pembangkit listrik tenaga surya terapung atau floating photovoltaic (FPV) hingga 13.575 MW.
“Kami ingin memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Tajikistan pada potensi energi terbarukan melalui pemanfaatan FVP. Misalnya melalui penelitian tentang dampak lingkungan dari fasilitas FPV, pengembangan standar dan pedoman untuk mengelola risiko dalam pemasangan FPV, serta regulasi dan kebijakan yang lebih baik untuk memfasilitasi pengembangan proyek FPV,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Menteri Sumber Daya Air dan Energi Republik Tajikistan Daler Jum’a Shofaqir menyampaikan apresiasi atas kesuksesan Indonesia sebagai tuan rumah World Water Forum ke-10 dan berharap Indonesia dapat terus memperkuat isu air di tingkat global.
"Kami mengajak Indonesia untuk ikut terlibat dalam kemitraan untuk memperkuat posisi air dalam agenda global yang sedang dikembangkan Tajikistan bersama Belanda, Senegal dan Uni Emirat Arab. Kami harap Bapak Basuki dan Indonesia dapat melanjutkan kepemimpinan dalam mencapai resolusi serta terlibat dalam dialog interaktif,” katanya.
Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, Duta Besar LBBP RI untuk Republik Kazakhstan dan Republik Tajikistan Fadjroel Rachman, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia, dan Sekretaris Ditjen Bina Konstruksi Dewi Chomistriana. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar