PT Gozco Plantations Tbk ("GZCO" atau "Perseroan") mengalami penurunan laba yang signifikan pada tahun 2023. Per 31 Desember 2023, Perseroan mencatat laba sebesar Rp2,14 miliar, merosot 97 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp75,63 miliar. Meski demikian, Perseroan tetap optimis dengan target produksi yang telah ditetapkan untuk tahun 2024.
"Penurunan laba ini terjadi meski penjualan bersih mengalami peningkatan sebesar 34 persen menjadi Rp744,26 miliar, dari Rp554,72 miliar pada periode sama tahun 2022," kata Yongki Tedja, Direktur Keuangan GZCO dalam Public Expose di Jakarta, Kamis (12/06/2024).
Menurut dia,, beban pokok penjualan yang membengkak menjadi Rp650,68 miliar dari Rp432,19 miliar turut mempengaruhi penurunan laba kotor Perseroan. Laba kotor tercatat sebesar Rp93,58 miliar, turun 23 persen dari posisi sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp122,53 miliar.
Selain itu, laba tahun berjalan mengalami penurunan menjadi Rp2,38 miliar, dibandingkan dengan Rp75,81 miliar pada tahun sebelumnya. Total ekuitas perusahaan naik tipis dari Rp1,15 triliun pada akhir tahun 2022 menjadi Rp1,16 triliun.
Dari sisi neraca, total aset Perseroan meningkat menjadi Rp2,11 triliun, naik 4 persen dari Rp2,04 triliun pada akhir tahun 2022. Namun, total liabilitas Perseroan juga mengalami peningkatan, tercatat sebesar Rp949,92 miliar, naik 4 persen dari Rp892,86 miliar pada akhir tahun sebelumnya.
Untuk tahun 2024, Perseroan telah menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp149 miliar. Anggaran ini mencakup rencana penanaman baru, replanting, dan perawatan tanaman masa TBM dengan nilai Rp61 miliar serta investasi pembelian fixed-asset sebesar Rp88 miliar.
Perseroan menargetkan produksi yang cukup ambisius untuk tahun 2024. Target produksi TBS inti ditetapkan sebesar 179.500 ton, sementara produksi TBS plasma dan pihak ketiga diharapkan mencapai 35.500 ton. Total TBS yang diproses ditargetkan sebesar 215.000 ton. Selain itu, produksi CPO sebesar 50.525 ton dan Palm Kernel sebanyak 9.675 ton.
Adapun, Penggunaan teknologi pertanian modern dan penerapan praktik pertanian berkelanjutan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya. Selain itu, Perseroan juga berencana untuk memperluas jaringan pemasaran dan meningkatkan kualitas produk agar dapat bersaing di pasar domestik maupun internasional.
"Dengan berbagai strategi yang telah disiapkan, Perseroan optimis dapat mencapai target produksi dan memperbaiki kinerja keuangan di tahun 2024. Perseroan juga berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional melalui peningkatan produksi dan penciptaan lapangan kerja," pungkasnya.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar