PT Megapower Makmur Tbk ("MPOW" atau "Perseroan"), emiten yang bergerak di bidang pembangkitan tenaga listrik dari berbagai sumber energi, mencatatkan penurunan kinerja keuangan pada kuartal pertama tahun 2024. Pada kuartal I-2024, Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp8.1 miliar, sedikit menurun dibandingkan pendapatan Rp8.2 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
"Penurunan ini juga tercermin dalam laba bruto yang mengalami penurunan signifikan dari Rp2.17 miliar menjadi Rp1.07 miliar," kata Kang Jimmi, Direktur Utama MPOW, dalam Public Expose di Jakarta, Rabu (12/06/2024).
Selain penurunan laba bruto, Perseroan juga mencatatkan rugi setelah pajak penghasilan sebesar Rp1.91 miliar. Hal ini merupakan penurunan tajam dari laba setelah pajak penghasilan sebesar Rp2.42 miliar yang diraih pada periode sebelumnya.
Dari sisi neraca, lanjutnya, total aset Perseroan tercatat sebesar Rp178,77 miliar pada akhir kuartal pertama 2024, turun dibandingkan dengan Rp194,34 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Seperti diketahui, Perseroan mengoperasikan beberapa fasilitas pembangkit listrik di berbagai lokasi di Indonesia. Berikut adalah ikhtisar operasional pembangkit listrik yang dimiliki oleh MPOW:
- PLTD Bengkalis 2.0 MW, Riau
- PLTM Bantaeng-1 4.2 MW, Sulawesi Selatan
- PLTD Muntok 6.0 MW, Bangka Belitung
- PLTD Toboali 1 3.0 MW, Bangka Belitung dan
- PLTD Toboali 2 3.0 MW, Bangka Belitung.
Di tahun 2024, PT Megapower Makmur Tbk menegaskan komitmennya dalam bisnis pembangkitan tenaga listrik dengan fokus pada ekspansi di bidang energi baru dan terbarukan. Perseroan berencana mengembangkan proyek-proyek pembangkit listrik minihidro, energi surya, angin, dan biomassa. Upaya ini sejalan dengan visi Perseroan untuk mewujudkan pembangkitan listrik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Menurut Kang Jimmi, pengembangan energi terbarukan adalah langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil dan meningkatkan kontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan. "Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan mengadopsi teknologi energi terbarukan demi masa depan yang lebih hijau," ujar Kang Jimmi.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar