Emiten perkebunan sawit, PT Cisadane Sawit Raya Tbk ("CSRA" atau "Perseroan") dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan di Jakarta pada Rabu (29/05/2024), telah menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp30 miliar untuk tahun buku 2023. Dengan keputusan ini, setiap satu saham berhak menerima dividen tunai sebesar Rp14,63.
"Selain pembagian dividen, sisa keuntungan bersih sebesar Rp1,5 miliar dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan," kata Seman Sendjaja, Direktur Keuangan dan Pengembangan Strategis CSRA, dalam Public Expose setelah RUPST bahwa langkah ini penting untuk memastikan keberlanjutan dan stabilitas finansial perusahaan ke depan.
Menurut Seman, Perseroan memiliki rekam jejak yang solid di sektor perkebunan hulu dengan pengalaman lebih dari 40 tahun. Perusahaan ini memiliki sejumlah perkebunan yang terletak di Sumatera Utara dan Sumatera Selatan. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) utama Perseroan di Labuhan Batu, Sumatera Utara, memiliki kapasitas produksi 45 ton/jam.
Pada pertengahan tahun 2023, PKS kedua CSRA mulai beroperasi di Tapanuli Selatan dengan kapasitas produksi sebesar 30 ton/jam. Selain itu, Perseroan sedang membangun PKS ketiga dengan kapasitas produksi 30 ton/jam yang terletak di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
### Kinerja Keuangan 2023
Pada tahun 2023, CSRA mencatat penjualan bersih sebesar Rp876 miliar, mengalami penurunan dari Rp971 miliar pada periode yang sama tahun 2022. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun menjadi Rp152 miliar dari Rp253 miliar.
Meskipun laba bruto Perseroan turun menjadi Rp400 miliar dari Rp572 miliar. Total liabilitas Perseroan turun menjadi Rp728 miliar hingga 31 Desember 2023, dari Rp872 miliar pada 31 Desember 2022. Di sisi lain, total aset Perseroan meningkat sedikit menjadi Rp1,84 triliun dari Rp1,83 triliun pada periode yang sama.
### Strategi dan Prospek Masa Depan
Menurut Seman Sendjaja, langkah-langkah yang diambil CSRA, termasuk pembagian dividen dan penguatan struktur permodalan, menunjukkan komitmen Perseroan untuk memberikan nilai lebih bagi para pemegang saham dan memastikan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang. Perseroan juga berfokus pada peningkatan efisiensi operasional dan pengembangan teknologi untuk memaksimalkan hasil produksi dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
### Pengembangan Infrastruktur dan Teknologi
CSRA terus berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur dan teknologi untuk mendukung operasionalnya. Pembangunan PKS baru di Banyuasin diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi logistik, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan daya saing di pasar global.
### Peningkatan Kualitas dan Keberlanjutan
Sebagai bagian dari komitmennya terhadap keberlanjutan, CSRA juga mengadopsi praktik-praktik perkebunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Perusahaan terus berupaya untuk memperoleh sertifikasi keberlanjutan yang diakui secara internasional, seperti RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil), untuk memastikan bahwa semua aspek operasional memenuhi standar lingkungan dan sosial yang ketat.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, termasuk fluktuasi harga komoditas dan perubahan kebijakan regulasi, Perseroan tetap optimis terhadap prospek masa depan. Perseroan melihat peluang besar dalam diversifikasi produk dan pasar, serta pengembangan industri hilir untuk meningkatkan nilai tambah dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
Perseroan juga memainkan peran penting dalam mendukung ekonomi lokal di Sumatera Utara dan Sumatera Selatan. Dengan menyediakan lapangan kerja dan berkontribusi pada pembangunan infrastruktur lokal, Perseroan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. "Inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) CSRA fokus pada program-program pemberdayaan masyarakat, pendidikan, dan kesehatan," ucapnya.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar