Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) jalur mudik dan destinasi wisata di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng) dalam kondisi aman terjaga. Anggota Komite BPH Migas Harya Adityawarman meminta pihak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk selalu menjaga stok BBM, termasuk takaran yg tepat dan kualitas BBM sesuai standard sebagai bukti nyata pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Kita ingin memastikan kepada SPBU untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat itu tentunya dengan baik, lancar dan benar," ucap pria yang acapkali disapa Didit di salah satu SPBU di Yogyakarta, Senin (08/04/2024).
Untuk wilayah Yogyakarta dan Sleman terdapat peningkatan konsumsi BBM, khususnya untuk Pertalite sebesar 20% akibat meningkatnya aktivitas masyarakat menjelang Idulfitri 1445H/2024. Sedangkan, untuk Solar terdapat sedikit penurunan sesuai dengan prediksi nasional.
Turut hadir saat kunjungan, Auditor Utama Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM Ismiyati dan Sales Area Manager Wilayah Yogyakarta PT. Pertamina Patra Niaga Weddy Suryo Windrawan.
*Pastikan Kesiapan Personel*
Sehari sebelumnya, Didit bersama Anggota Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adhi menyambangi Fuel Terminal (FT) Boyolali dan beberapa SPBU di wilayah Semarang dan Boyolali, Jawa Tengah. Kegiatan ini untuk memantau penyediaan dan pendistribusian BBM kepada Masyarakat, serta kesiapan personel yang bertugas.
“Tidak hanya mengecek ke SPBU, tetapi juga melakukan rapat dengan PT Pertamina Patra Niaga di FT Boyolali. Dapat disimpulkan bahwa stok BBM tidak ada masalah, aman tersedia. Selain itu, SPBU juga beroperasi 24 jam, menyediakan motorist dan kantong tangki BBM di titik-titik rawan kepadatan,” papar Iwan di FT Boyololali, Minggu (7/4/2024).
Iwan menilai, PT Pertamina Patra Niaga telah melakukan persiapan dengan baik agar ketersediaan BBM selama libur Idulfitri 1445H/2024 berjalan lancar. “Dengan persiapan yang dilakukan, diharapkan tidak terjadi kelangkaan BBM di titik titik arus mudik maupun arus balik,” tambahnya.
Hingga saat ini, penjualan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dan produk-produk lainnya menunjukkan peningkatan. Sedangkan Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar berangsur turun, sejalan dengan larangan beroperasinya truk-truk angkutan barang.
Sementara itu, Didit juga mengingatkan, agar SPBU sebagai garda terdepan pendistribusian BBM senantiasa memperhatikan jam kerja dan kondisi kesehatan operatornya.
“Untuk manager FT Boyolali, jangan lupa mengingatkan terus menerus kepada karyawan-karyawannya termasuk para Awak Mobil Tangki agar tetap menjaga kesehatan dan Cukup beristirahatnya, serta atur jam kerja personel sesuai ketentuan karena masa Satgas Rafi ini pasti sangat sibuk,” katanya.
Di samping itu Didit juga mengingatkan kepada pimpinan FT Boyolali agar selalu mengedepankan keselamatan untuk menghindari kecelakaan kerja, dan terus memberikan pelayananan kepada SPBU yang melakukan penebusan agar stock di SPBU tidak sempat menipis atau kosong.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agus Cahyono Adi meminta agar para petugas selalu mematuhi Standard Operating Procedure (SOP) dalam hal ketersediaan dan pendistribusian BBM.
Kegiatan pemantauan di Semarang dan Boyolali ini, turut hadir Executive General Manager Pertamina MOR IV Aji Anom.
*Pemantauan Jalur Mudik*
Sebelumnya, Iwan juga melakukan pemantauan di wilayah Bekasi dan Cirebon, Jawa Barat, dan Tegal, Jawa Tengah Kamis-Jumat (4-5/4/24). Dari pemantauan tersebut, Iwan mendapati bahwa rerata konsumsi BBM di beberapa SPBU di wilayah tersebut mengalami kenaikan.
Untuk itu, Iwan meminta SPBU di wilayah jalur mudik tersebut terus memantau pasokan BBM dan berkoordinasi dengan berbagai pihak agar pasokan dapat selalu tersedia.
"Terus stand by, khususnya ini jalur mudik, daerah strategis bagi pemudik hingga nanti saat arus balik," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar