Dalam rangka memenuhi permintaan Bursa, PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) menggelar Paparan Publik Insidentil di Jakarta, Kamis (21/03/2024). Acara tersebut diselenggarakan dengan kehadiran dari direksi perseroan, yang menjadi sorotan utama di tengah suspensi Saham CLAY sejak 13 Maret 2024.
Saham CLAY, yang terakhir diperdagangkan pada posisi Rp 360, mengalami lonjakan harga kumulatif yang signifikan sebesar 181,25% dalam periode year to date (ytd). Suspensi ini diberlakukan karena fenomena ini menimbulkan kekhawatiran dan memicu ketertarikan pasar yang tinggi.
"Perseroan masih berfokus pada bisnis perhotelan serta proyek pembangunan rumah sakit di Pontianak," kata Presiden Direktur CLAY, Nani Andriani.
Selain itu, menurut Nani, adanya Persetujuan Pembangunan Gedung (PBG) rumah sakit, perseroan mulai mengoptimalkan rencana kerja pembangunan, dengan penyesuaian perhitungan struktur mengacu pada UU Kesehatan No.17 TH. 2023.
Berdasarkan Analisis Manajemen Terkait:
1. Peningkatan Harga Saham:
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali menunjukkan peningkatan jumlah wisatawan, baik mancanegara maupun domestik. Hal ini memengaruhi keyakinan masyarakat terhadap kinerja keuangan CLAY, mendorong minat untuk memiliki saham perusahaan ini.
2. Kemungkinan Penyebab Kenaikan Harga Saham CLAY:
Pertanyaan mendasar dari investor khususnya yang berkaitan dengan property adalah perijinan yang clean and clear. Dengan terbitnya PBG Rumah Sakit yang mengadopsi UU Kesehatan No.17 Th.2023, rumah sakit ini diharapkan menjalankan konsep bisnis modern yang menarik bagi investor.
3. Kondisi Politik dan Investasi:
Kondisi politik nasional yang kondusif pasca pemilu 14 Februari 2024, menjadi faktor peningkatan minat investor untuk berinvestasi.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar