Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menjelaskan bahwa Rekognisi Pembelajaran Lampau Desa (RPL Desa) merupakan fondasi kuat bagi SDM Desa dalam menghadapi tantangan yang semakin ketat dan canggih di masa depan.
Program RPL dilakukan dalam rangka mendukung percepatan pelaksanaan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa dalam menggapai kemandirian. Sehingga amat penting dilakukan peningkatan kapasitas SDM di desa.
Hal itu disampaikan menteri yang akrab disapa Gus Halim saat memberikan kuliah umum dalam rangka memperingati Hari RPL Desa Ke-2 di Gedung Serbaguna Gubernur Bengkulu, Kota Bengkulu, pada Jumat (8/3/2024).
"Keberlangsungan hidup sebuah bangsa, salah satunya ditentukan oleh kompetensi warga bangsanya, dalam memastikan survivalitasnya menghadapi berbagai tantangan dan perkembangan zaman," papar Profesor Kehormatan UNESA ini.
Gus Halim juga menerangkan, Kemendes PDTT telah merancang Program RPL Desa bagi kepala desa, perangkat desa, anggota badan permusyawaratan desa, pengelola BUMDesa, tenaga pendamping profesional, serta pegiat pemberdayaan masyarakat desa.
RPL Desa tersebut, lanjut Gus Halim, adalah pengakuan atas capaian pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pendidikan formal, nonformal, informal, dan/atau pengalaman kerja sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan formal dan untuk melakukan penyetaraan dengan kualifikasi tertentu.
Program RPL Desa dilaksanakan sesuai Nota Kesepahaman Bersama atau MoU antara Kemendes PDTT dengan Kementerian Dalam Negeri serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Juga atas kerja sama antara Kemendes PDTT dengan Forum Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides).
"RPL Desa merupakan kebijakan inovatif Kementerian Desa yang memberikan kesempatan khusus, bagi kepala desa, perangkat desa, pendamping desa, serta pegiat desa lainnya agar kemampuannya yang diperoleh dari proses internalisasi pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, serta akumulasi pengalaman kerjanya, dapat diakui, direkognisi, hingga setara dengan kualifikasi tertentu," papar Doktor Honoris Causa UNY itu.
Di sela menyampaikan kuliah umum, Gus Halim berakesempatan menyerahkan Beasiswa RPL Desa yang diberikan oleh Pemprov Bengkulu.
Beasiswa ini diberikan kepada perangkat 100 perangkat pemerintahan desa (Pemdes) yang berkuliah pada S1 Prodi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan ilmu Politik.
Gus Halim berharap pemerintah daerah setempat terus melakukan pemantauan dan evaluasi selama masa studi dan melakukan tracer study pasca pelaksanaan RPL Desa agar dapat terealisasi dengan baik.
Hal ini sebagai wujud upaya bersama menjadikan desa sebagai pusat kemajuan di masa depan dengan berbagai program dan kebijakan yang diarahkan pada pemberdayaan secara terintegrasi menuju sejahtera mandiri.
"RPL Desa memberi jalan, pengakuan yang sama, terhadap keahlian akademis, keahlian praktis, termasuk pengalaman kerja, baik untuk disandingkan maupun diintegrasikan," pungkas mantan Ketua DPRD Jawa Timur itu.
Hadir dalam kegiatan ini, Sekda Provinsi Bengkulu Isnan Fajri, Wakil Rektor UGM Arie Sujito, Kepala BPSDM Luthfiyah Nurlaela, Dirjen PEID Harlina Sulistyorini, serta jajaran pimpinan tinggi pratama di lingkungan Kemendes PDTT. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar