PT Agung Menjangan Mas Tbk ("AMMS" atau "Perseroan") melaporkan kinerja keuabngan yang positif di tahun 2022. Perseroan yang bergerak di bidang jasa penunjang budi daya perikanan dan tambak udang ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp9,98 miliar, naik 76% bila dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp5,66 miliar.
"Kami melihat adanya peluang besar di pasar jasa penunjang budi daya perikanan dan tambak udang, khususnya di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami berusaha untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan kami dengan memberikan jasa yang berkualitas dan profesional," kata Hartono Limmantoro, Direktur Utama Agung Menjangan Mas dalam Public Expose di Jakarta, Rabu (27/12/2023).
Di sisi lain, liabilitas Perseroan juga mengalami kenaikan sebesar Rp0,9 miliar menjadi Rp2 miliar di tahun 2022. Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan utang usaha Perseroan yang berkaitan dengan operasional usaha.
Namun, Perseroan juga berhasil meningkatkan modalnya sebesar Rp22,4 miliar menjadi Rp68,5 miliar di tahun 2022. Hal ini disebabkan oleh kenaikan modal setor Perseroan melalui aksi korporasi Initial Public Offering (IPO) yang dilakukan pada Agustus 2022.
Dengan modal yang lebih besar, Perseroan dapat mengembangkan usahanya dengan lebih baik. Hal ini terlihat dari kenaikan laba bersih Perseroan sebesar Rp0,89 miliar menjadi Rp1,6 miliar di tahun 2022. Kenaikan laba ini disebabkan oleh kenaikan pendapatan Perseroan yang lebih tinggi dari kenaikan biaya usaha.
Selain itu, Perseroan juga berhasil meningkatkan asetnya sebesar Rp23,3 miliar menjadi Rp70,57 miliar di tahun 2022. Kenaikan aset ini disebabkan oleh adanya kenaikan kas setara kas sebesar Rp22,2 miliar yang berasal dari dana IPO dan kenaikan piutang usaha sebesar Rp2,2 miliar yang berasal dari penagihan jasa Perseroan.
Lebih lanjut, Hartono mengatakan, Perseroan optimis dapat mempertahankan kinerja positifnya di tahun 2023. Ia menegaskan, Perseroan memproyeksikan pendapatan dari jasa penunjang budi daya yang menjadi pilar utama kegiatan Perseroan akan naik sekitar 10% sampai 15% menjadi sekitar Rp11 miliar di tahun 2023. Selain itu, laba Perseroan juga diproyeksikan naik sekitar 10% di tahun 2023.
"Kami berkomitmen untuk terus memberikan jasa penunjang budi daya perikanan dan tambak udang yang berkualitas dan profesional kepada para pelanggan kami. Kami juga berupaya untuk terus mengembangkan produk dan pasar kami dengan mengikuti perkembangan industri perikanan di Indonesia dan Asia Tenggara," pungkasnya.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar