PT Sentul City Tbk ("BKSL" atau "Perseroan") mencatatkan laba neto sebesar Rp34,55 miliar pada periode 30 September 2023, melesat 145,06% bila dibandingkan dengan rugi neto sebesar Rp76,70 miliar pada periode 30 September 2022.
"Perseroan mencatatkan pendapatan neto sebesar Rp378,32 miliar, atau turun 23,80% bila dibandingkan dengan pendapatan neto sebesar Rp496,50 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya," kata Direktur BKSL, Arthur Felix Kalisaran saat Public Expose di Sentul Bogor, Selasa (12/12/2023).
Namun, Beban pokok pendapatan turun tipis menjadi Rp160,57 miliar bila dibandingkan dengan Rp162,93 miliar dan laba bruto menjadi Rp217,74 miliar atau turun 34,72% bila dibandingkan dengan laba bruto Rp333,57 miliar.
"Laba usaha juga turun 79,70% menjadi Rp27,03 miliar bila dibandingkan dengan laba usaha Rp133,17 miliar. Laba sebelum pajak tercatat Rp34,55 miliar atau naik bila dibandingkan dengan rugi sebelum pajak Rp85,98 miliar," ungkapnya.
Dari sisi aset, Total aset Perseroan mencapai Rp20,41 triliun hingga periode 30 September 2023, naik dari total aset Rp16,72 triliun hingga periode 31 Desember 2022.
Sementara itu, total liabilitas mencapai Rp5,70 triliun hingga periode 30 September 2023, turun dari total liabilitas Rp6,39 triliun hingga periode 31 Desember 2022.
Disisi lain, Timotius Thendean, Direktur BKSL mengatakan, Rencana Pengembangan Proyek 2024 akan dibangun sejumlah 1.074 unit dengan rincian: Perumahan sejumlah 982 unit, Ruko sejumlah 78 unit, dan Komersial sejumlah 14 unit.
"Di tengah ketidakpastian kondisi
perekonomian global, Perseroan bersyukur karena sektor Hotel, Restoran dan Taman Hiburan di Sentul City tetap berkontribusi positif. Perseroan mencatatkan kenaikan sebesar 13,71% atau sebesar Rp15,96 miliar pada September 2023, menjadi Rp132,38 miliar bila dibandingkan dengan periode September 2022 sebesar Rp116,42 miliar," pungkasnya.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar