Akhir tahun 2023 menjadi momen yang tepat untuk mengevaluasi dan memperbaiki kondisi finansial serta bersiap untuk langkah berikutnya. Bagi keluarga muda, generasi sandwich, dan para pencari nafkah, sepanjang tahun 2023 mungkin sudah menghabiskan waktu dan dana untuk berbagai kebutuhan personal, seperti berolahraga, berlibur, atau menghadiri festival musik. Namun, hal itu tidak boleh mengganggu cashflow yang sehat agar bisa meningkatkan kesehatan finansial di tahun berikutnya.
Menurut survei Katadata Insight Center dan Astra Life, September 2021, terhadap 1.828 responden usia produktif berusia 25-45 tahun yang tersebar di seluruh Indonesia, mayoritas generasi sandwich (88,1%) memilih menabung untuk menjaga asetnya dan sebanyak 69,8% sudah melakukan investasi di berbagai instrumen, seperti logam mulia, reksadana, saham, deposito, dan lainnya. Data ini menunjukkan kesadaran generasi sandwich untuk menabung dan investasi, yang bisa menjadi angin segar untuk memperhatikan hal-hal lain yang berkaitan dengan indikator kesehatan finansial.
“Penting memiliki tujuan hidup jangka pendek dan jangka panjang agar memiliki komitmen dan berusaha menjaga kesehatan finansial, sehingga penting untuk mengetahui berbagai indikator secara menyeluruh mulai dari cash flow, aset, hutang, dana darurat hingga kebutuhan perlindungan jiwa dan kesehatan, sebab bisa saling berkaitan serta dapat menjadi bekal di tahun berikutnya,” kata Windy Riswantyo, Marketing, Alternate & Direct Business Group Head Astra Life, dalam keterangan tertulis, Selasa (28/11/2023).
Astra Life, sebagai perusahaan asuransi jiwa yang rutin mengedukasi masyarakat akan literasi finansial, merangkum 5 indikator untuk meningkatkan kesehatan finansial sebagai berikut:
1. Menjaga cash flow tetap positif.
Menerapkan gaya hidup hemat boleh saja, asalkan tidak pelit untuk diri sendiri dan keluarga. Misalnya saja, untuk memenuhi gizi harian, harus tetap diperhatikan agar tidak jatuh sakit hingga akhirnya mengeluarkan biaya yang cukup mahal untuk biaya pengobatan. Tentu, budgeting sangat diperlukan, catat pengeluaran harian keluarga hingga dapat menganalisa bocor halus pada pengeluaran bulanan. Selanjutnya, agar cash flow tetap positif, bisa juga mulai memikirkan cara untuk menambah penghasilan dengan meningkatkan skill atau karir.
2. Lunasi hutang konsumtif dengan bijak.
Selesaikan hutang yang sudah dimulai. Sebisa mungkin kurangi hutang konsumtif agar tidak menghambat aktivitas finansial lainnya. Hal yang salah kaprah dan biasa dijumpai adalah melunasi hutang dengan cara berhutang. Hal tersebut termasuk cara yang tidak bijak, alhasil hutang akan semakin menumpuk.
3. Jaga efektivitas dana darurat.
Sebaik-baiknya melakukan perencanaan keuangan, ada risiko-risiko yang bisa mengancam gagalnya tercapainya tujuan finansial, seperti membetulkan aset yang rusak hingga terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), sehingga penting untuk memiliki dana darurat. Idealnya, besar dana darurat 3 sampai 6 kali pengeluaran bulanan, karena biasanya seseorang membutuhkan waktu 3 hingga 6 bulan untuk mendapatkan pekerjaan atau sumber penghasilan baru bila terkena PHK.
4. Asuransi jiwa untuk pencari nafkah.
Selain risiko terkena PHK, ada juga risiko-risiko kehidupan yang lebih berat yang berakibat pada terhentinya sumber nafkah, seperti terkena penyakit kritis hingga tutup usia dini. Untuk itu, penting bagi pencari nafkah untuk memiliki asuransi jiwa sebelum melakukan investasi. Jika suami-istri sama-sama bekerja, masing-masing perlu asuransi jiwa yang bisa disesuaikan dengan porsi nafkah yang dihasilkan. Dapat dihitung sesuai kebutuhan Uang Pertanggungan (UP) asuransi menggunakan rumus Income Replacement Base (IRB) atau dengan cara menghitung UP berdasarkan rata-rata pendapatan tahunan dikalikan 10.
5. Perlindungan kesehatan yang memadai.
Selain asuransi jiwa, perlindungan kesehatan juga sangat penting untuk dimiliki, terutama di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang. Biaya pengobatan yang semakin mahal bisa menguras tabungan dan investasi jika tidak memiliki perlindungan kesehatan yang memadai. Perlindungan kesehatan bisa didapatkan dari BPJS Kesehatan, asuransi kesehatan, atau asuransi kesehatan tambahan. Pilihlah perlindungan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial.
Dengan memperhatikan 5 indikator kesehatan finansial di atas, diharapkan masyarakat bisa lebih siap menghadapi tantangan dan peluang di tahun berikutnya. Astra Life, sebagai mitra terpercaya dalam perlindungan jiwa dan kesehatan, siap membantu masyarakat untuk merencanakan dan menjaga kesehatan finansialnya dengan produk-produk asuransi yang inovatif dan terjangkau.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar