Gerakan Sehat untuk Rakyat, Gladiator Bangsa bersama ASPEK dan Forum Negarawan menggelar konferensi pers di Tangerang, Minggu (26/11/2023) untuk menolak penyebaran nyamuk Aedes aegypti yang terpapar bakteri Wolbachia di seluruh wilayah Jakarta. Mereka menilai bahwa penyebaran nyamuk Wolbachia memiliki resiko terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Nyamuk Wolbachia adalah nyamuk yang telah dimodifikasi secara genetik dengan menyuntikkan bakteri Wolbachia ke dalam tubuhnya. Tujuan dari penyebaran nyamuk Wolbachia adalah untuk mengurangi penularan virus dengue, Zika, chikungunya, dan yellow fever yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Hal ini karena bakteri Wolbachia dapat menghambat perkembangan virus di dalam nyamuk.
Namun, Gerakan Sehat untuk Rakyat, Gladiator Bangsa bersama ASPEK dan Forum Negarawan menolak penyebaran nyamuk Wolbachia dengan alasan bahwa penyebaran nyamuk Wolbachia belum terbukti aman dan efektif. Mereka juga mengkhawatirkan dampak jangka panjang dari penyebaran nyamuk Wolbachia terhadap ekosistem dan keseimbangan alam.
Komjen. Pol. Drs. Dharma Pongrekun, M.M., M.H., selaku Ketua Umum Gladiator Bangsa, menyampaikan bahwa penyebaran nyamuk Wolbachia adalah bentuk intervensi alam yang tidak etis dan melanggar hukum. “Penyebaran nyamuk Wolbachia adalah tindakan yang tidak sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan kesejahteraan masyarakat. Kami menuntut agar pemerintah segera menghentikan penyebaran nyamuk Wolbachia dan melakukan evaluasi terhadap dampaknya,” ujar Dharma.
Menanggapi hal tersebut, dr. Tifauzia Tyassuma M.Sc, selaku Ketua Umum ASPEK, menegaskan bahwa penyebaran nyamuk Wolbachia berpotensi menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan manusia. “Bakteri Wolbachia dapat menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk atau kontak dengan air yang tercemar nyamuk. Bakteri Wolbachia dapat menyebabkan infeksi, alergi, gangguan imun, kanker, dan penyakit autoimun. Kami meminta agar pemerintah melindungi hak kesehatan masyarakat dan menghormati hak untuk menolak penyebaran nyamuk Wolbachia,” kata Tifauzia.
Sementara itu, Dr. Ir. Kun Wardana Abyoto, MT, selaku Ketua Umum Forum Negarawan, mengatakan bahwa penyebaran nyamuk Wolbachia dapat mengganggu keseimbangan ekologis dan mengancam keanekaragaman hayati. “Nyamuk Wolbachia dapat menggantikan populasi nyamuk Aedes aegypti yang asli dan mengubah rantai makanan di alam. Nyamuk Wolbachia juga dapat berinteraksi dengan spesies lain yang memiliki bakteri Wolbachia, seperti serangga, cacing, dan nematoda, dan menyebabkan perubahan genetik yang tidak terduga. Kami mendesak agar pemerintah menghargai hak lingkungan masyarakat dan mengedepankan prinsip keberlanjutan dalam penyebaran nyamuk Wolbachia,” ujar Kun.
Gerakan Sehat untuk Rakyat, Gladiator Bangsa bersama ASPEK dan Forum Negarawan mengajak masyarakat untuk bersama-sama menolak penyebaran nyamuk Wolbachia di Jakarta. Mereka juga menggalang dukungan dari berbagai elemen masyarakat, seperti tokoh agama, tokoh adat, tokoh pendidikan, tokoh pemuda, tokoh perempuan, tokoh LSM, dan tokoh media. Mereka berharap agar pemerintah mendengarkan aspirasi masyarakat dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar