MSD Indonesia, bekerjasama dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI), menggelar acara edukasi kesehatan untuk memperingati Bulan Kesadaran Kanker Paru di bulan November. Acara ini bertemakan "Setiap Detik, Setiap Jam, Setiap Hari, Setiap Tambahan Hari Esok Akan Sangat Berarti Untuk Pasien Kanker Paru dan Keluarganya."
Kanker paru, sebagai penyakit kanker dengan angka kasus ketiga terbanyak di Indonesia, menimbulkan keprihatinan. Menurut data Globocan 2020, terdapat 34,783 kasus baru dan 30,843 penderita meninggal, menjadikan kanker paru sebagai penyebab kematian tertinggi dibandingkan kanker lainnya.
George Stylianou, Managing Director MSD Indonesia, menekankan pentingnya edukasi publik. "Kami berkomitmen meningkatkan kelangsungan hidup pasien kanker di Indonesia. Setiap pasien berhak mendapatkan pengobatan terbaik dan support system yang optimal," ujarnya di Jakarta, Jum'at (24/11/2023).
Pentingnya "hari esok" juga disoroti, karena bagi pasien kanker paru, setiap tambahan hari memiliki nilai tak terkira. Prof. Dr. Aru Wisaksono Sudoyo dari YKI menegaskan peran penting perawat, tenaga medis, dan support system dalam mendukung pasien.
Menanggapi hal tersebut, Hada Kusumonegoro, caregiver alm. Ibunda yang mengidap kanker paru, menekankan perlunya support system yang kuat. Sebagai penyintas kanker paru, Retno Noto Soedjono merasakan dukungan keluarga yang menguatkan dalam menghadapi masa sulit.
Berita misinformasi tentang kanker paru juga menjadi perhatian. Prof. Elisna Syahrudin, YKI, menyarankan untuk menghindari diagnosis sendiri dan mencari informasi tepat. Gejala kanker paru seperti batuk, sesak napas, dan benjolan pada leher perlu diwaspadai.
MSD dan YKI menjalin kerjasama untuk menyelenggarakan pameran seni bertemakan "Close the Cancer Gap" pada Hari Kesadaran Kanker Dunia 2024. Masyarakat diundang berpartisipasi, dengan harapan pameran dapat meningkatkan kesadaran tentang kanker di Indonesia.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar