Emiten tambang batu bara milik Grup Rajawali PT Golden Eagle Energy Tbk ("SMMT" atau "Perseroan") mencatatkan mencatatkan pertumbuhan penjualan bersih sebesar 8 persen, dari Rp713,74 miliar pada Kuartal III-2022 menjadi Rp771,50 miliar di Kuartal III-2023.
"Namun, keberhasilan penjualan ini diimbangi dengan penurunan laba bruto sebesar 43%, menurun menjadi Rp142,40 miliar," kata Budi, Direktur SMMT, dalam Public Expose setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta, Rabu (15/11/2023).
Menurut Budi, Laba bersih juga mengalami penurunan signifikan, turun sebesar 42% menjadi Rp177,53 miliar dibandingkan dengan Rp305,50 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Total aset SMMT, meskipun mengalami kenaikan 1% menjadi Rp1.19 triliun pada Kuartal III-2023, menunjukkan adanya tekanan pada kinerja keuangan perusahaan.
Di tahun ini, Perseroan mengusung strategi peningkatan produksi dengan fokus pada Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2023, 2024, dan 2025. Langkah-langkah ini mencakup peningkatan jumlah armada pengangkutan batubara, Peningkatan kapasitas infrastruktur batubara, dan perluasan pangsa pasar dan peningkatan kontrak jangka panjang penjualan batubara.
"Dan yang pasti, untuk mengatasi tantangan keuangan, Perseroan merencanakan Penambahan dan penyerapan Capital Expenditure (CAPEX) dan Operational Expenditure (OPEX) untuk rencana peningkatan kapasitas produksi dan dukungan sumber daya manusia berpengalaman di industri batubara, dengan fokus pada pencapaian produksi dan penjualan hingga 10 juta metric ton per tahun," pungkasnya.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar