Kedeputian Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM turut serta dalam pendidikan keamanan pangan untuk siswa SMA/SMK/Madrasah Aliyah, mahasiswa, dan guru di Indonesia melalui acara Gebyar Zilenial Keamanan Pangan. Dengan tema “Generasi Zilenial: Cerdas Memilih Pangan Olahan Bernutrisi," acara ini berlangsung di Auditorium gedung Merah Putih BPOM, Kamis (09/11/2023).
Kegiatan tersebut memiliki tujuan jelas: mempersiapkan dan mengajak generasi Zilenial untuk berpartisipasi aktif dalam mewujudkan budaya pangan aman. Generasi Zilenial, gabungan Generasi Z dan Milenial, menjadi fokus BPOM sebagai bonus demografi Indonesia di tahun 2030.
Bonus demografi ini, yang mencapai puncaknya pada 2030-an dengan 70% penduduk usia produktif, dianggap sebagai peluang besar untuk meraih Indonesia Emas 2045. Rita Endang, Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan, menyatakan pentingnya implementasi keamanan pangan sepanjang rantai pangan dengan keterlibatan masyarakat.
"Seiring dengan perkembangan zaman di era 4.0, pola hidup masyarakat menjadi lebih cepat dan lebih mudah dalam mendapatkan pangan yang dikonsumsi. BPOM sebagai instansi yang bertanggung jawab dalam penjaminan keamanan pangan, mengajak generasi muda untuk ikut berpartisipasi mewujudkan budaya pangan aman dan menjadi role model bagi lingkungannya," ungkapnya.
Pada acara ini, talkshow interaktif dilaksanakan dengan tema “Kiat Memilih Pangan Olahan Bernutrisi bagi Generasi Emas Indonesia.” Narasumber yang dihadirkan, antara lain Koordinator Substansi Kurikulum Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Yogi Anggraena, serta Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan, Ema Setyawati.
Menanggapi hal tersebut, Yogi Anggraena memberikan perspektifnya terkait kesehatan peserta didik. Ia menyatakan, “Kebugaran dan kesehatan peserta didik merupakan hal yang sangat penting dan ini sangat berkaitan dengan pangan yang dikonsumsi. Para guru atau pengajar wajib turut memperhatikan apa saja yang muridnya konsumsi di lingkungan sekolah.”
Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan, Ema Setyawati, menambahkan, “Melalui kegiatan ini diharapkan kita semakin memahami cara memilih pangan olahan bernutrisi. Kita semua berharap ini dapat masuk menjadi bagian dari kurikulum muatan lokal di sekolah, sehingga dapat diakses oleh semua siswa. Semoga dengan pemahaman cara memilih pangan olahan bernutrisi ini dapat membantu mengatasi triple burden of malnutrition termasuk masalah gizi pada anak usia sekolah.”
Triple burden of malnutrition, yang mencakup kekurangan gizi, kelebihan berat badan, dan kekurangan zat gizi mikro, menjadi perhatian BPOM. Melalui kegiatan ini, BPOM berharap generasi muda dapat aktif mewujudkan budaya pangan aman, menjadi teladan bagi lingkungan sekitarnya. Generasi muda diharapkan mampu memilih makanan olahan yang aman, bermutu, dan bernutrisi, serta ikut mempromosikan gaya hidup sehat. Dengan demikian, mereka dapat berkontribusi menuju Generasi Emas 2045.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar